Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ferry Salanto: Potensi Pertumbuhan Properti Masih Lebih Besar

Berbagai lembaga riset meyakini proses pertumbuhan properti tahun depan lebih melandai.

Bisnis.com, JAKARTA—Berbagai lembaga riset meyakini proses pertumbuhan properti tahun depan lebih melandai.

Kelompok investor diprediksi cenderung lebih menahan diri dan memutuskan untuk mengambil sikap wait and see, seiring dengan tahun politik dan dilaksanakannya pemilihan umum.

Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto melihat tetap ada peluang pada berbagai jenis properti mulai dari residensial, perkantoran, maupun ritel untuk berkembang, kendati tidak seagresif tahun sebelumnya.

Berikut petikan wawancara dengan Ferry saat berdiskusi dengan redaksi Bisnis Indonesia pada akhir Oktober 2013.

Bagaimana pandangan Anda terhadap prospek pertumbuhan properti ke depan?

Properti pada 2014 sebetulnya masih mempunyai prospek untuk berkembang. Properti tidak mati, yang turun hanya growth-nya.

Memang pada 2012 merupakan puncak dari perkembangan pasar, namun pada pertengahan 2013, pasar properti mengalami perubahan dan mulai melambat.

Hal ini diawali dengan kenaikan harga BBM [bahan bakar minyak]. Hal itu mengubah rencana bisnis perusahaan ke depan.

Yang mempunyai rencana ekspansi, kemudian berhitung ulang perencanaan proyek dan lainnya.

Untuk 2014, pasar properti akan melambat. Terutama bagi investor yang baru coba-coba. Selama ini yang men-drive sektor ini kan pemain-pemain lama, dan mereka sudah berpengalaman.

Pertumbuhan ekonomi ke depan akan berkolerasi dengan sektor properti.

Langkah apa yang bisa diambil agar sektor ini tetap tumbuh optimal?

Infrastruktur negara ini masih berkembang. Di mana ada infrastruktur di situ ada peluang.

Dengan adanya infrastruktur yang baru, misalnya, MRT [mass rapid transit] dan monorel, ada peluang Sudirman dikembangkan lagi.

Ada peningkatan, yang tadinya bangunan hanya midrise, bisa dinaikkan lebih dari 40 lantai.

Pemprov DKI kemungkinan akan merevisi aturan KLB [koefisien lantai bangunan].

Mereka mulai memperhatikan untuk bisa memberikan plot rasio pembangunan gedung yang lebih tinggi lagi di dalam kota.

Tidak hanya di Jakarta, di Karawang, dengan Pelabuhan Cilamaya yang akan dibangun, para developer sudah berebutan lahan dari sekarang. Padahal kejelasan lokasi juga belum diketahui di mana.

Intinya bisa memiliki lahan dulu di awal, saat harga masih rendah. Ketika infrastruktur masuk, harga akan tumbuh.

Jadi, pemerintah tetap memacu pembangunan infrastruktur, dan itu akan men-drive pertumbuhan properti.

Selain itu potensi growth di Indonesia masih lebih besar dibandingkan dengan negara asing.

Kondisi demografis dengan usia produktif yang besar juga menjadi suatu potensi.

Jenis dan segmen properti mana saja yang masih akan bertahan pada 2014?

Jenis residensial masih utama. Tapi tentunya akan diikuti dengan office dan komersial. Nilai pertumbuhan investasi properti selalu ada.

Suplai perkantoran pada 2014 lebih banyak dibandingkan dengan suplai pada tahun ini. Jumlah pasokan paling tinggi akan terjadi pada 2016.

Sementara untuk apartemen, jumlah pasokan masih akan tetap banyak pada 2014. Jadi sektor ini juga mempunyai peluang untuk tumbuh.

Ada satu hal yang terjadi selama kuartal III/2013 lalu. Dengan adanya depresiasi rupiah, orang lebih memilih untuk berinvestasi di sektor properti. Jadi ada motif security reason juga.

Seluruh sektor properti tetap memiliki potensi untuk tumbuh tahun depan, termasuk untuk ritel. Banyak ritel baru yang dikembangkan di luar Jakarta.

Di sisi lain, pelemahan rupiah ini malah membuat pertumbuhan harga lebih terkontrol.

Dari sisi pertumbuhan harga, kira-kira akan seperti apa?

Pertumbuhan harga pada rental office selama 3 tahun terakhir memang sangat tinggi. Bila di rata rata harga sewa mengalami pertumbuhan 30% dalam satu tahun, bahkan ada yang lebih.

Dengan kondisi yang berlaku, saya perkirakan pertumbuhan harga akan lebih rendah dari itu. Pada 2014 harga sewa masih akan tetap tumbuh dengan kisaran 10%-15%.

Sementara untuk pertumbuhan harga apartemen, tidak setinggi yang terjadi di sektor perkantoran.

Apartemen tumbuh dengan cukup tinggi pada 2011-2012, dengan pertumbuhan 20% dalam satu tahun. Untuk tahun depan, di bawah itu.

Penetapan kenaikan harga apartemen ini sangat tergantung dengan kemampuan pengembang memenuhi jadwal pembangunan, sampai apartemen diserahterimakan.

Harga akan terus naik sejak diluncurkan sampai proses pembangunan selesai.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Sumber : Fatia Qanitat
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper