Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wow, Bisnis Furnitur Kayu Bekas Bisa Tembus Pasar Eropa

mahalnya harga kayu di pasaran tak ayal membuat para produsen furnitur kalang kabut. Para pelaku usaha harus memutar otak demi mempertahankan kelangsungan bisnis, sehingga mereka akhirnya mencari material alternatif yang bisa menggantikan kayu-kayu baru.

Bisnis.com, JAKARTA - Kayu merupakan salah satu material populer untuk membuat furniture. Selain mudah dibentuk, kayu juga memiliki karakteristik warna dan serat yang membuat mebel makin memesona.

Namun, mahalnya harga kayu di pasaran tak ayal membuat para produsen furnitur kalang kabut. Para pelaku usaha harus memutar otak demi mempertahankan kelangsungan bisnis, sehingga mereka akhirnya mencari material alternatif yang bisa menggantikan kayu-kayu baru. Namun, tentunya tetap memiliki keunikan dan nilai jual yang tinggi, salah satunya dengan menggunakan material kayu bekas.

Kendati harganya murah, bahan baku kayu daur ulang ternyata memiliki penggemar loyal. Tak main-main, konsumen yang menggemari jenis furnitur ini datang dari negara maju, misalnya Jerman, Belanda, Perancis, Amerika, bahkan Australia. Tak heran, para pelaku usaha pun berlomba-lomba menawarkan produk mebel daur ulang nan unik demi menembus pasar internasional.

Irianto, pemilik Cipta Graha Art, adalah pelaku usaha yang berhasil memanfaatkan kayu-kayu bekas dan mengubahnya menjadi mebel antik nan unik. Pria yang tinggal di Probolinggo, Jawa Timur ini memproduksi mebel dari kayu bekas sejak 2006.

Dia mengaku alasannya untuk menggunakan mendaur ulang material alami tersebut bermula dari ketertarikannya pada barang antik dan hobinya mendesain. “Konsep desain furnitur jenis ini dinamakan antik atau rustic furniture,” kata Irianto.

Lebih lanjut, produk-produk furnitur buatan dia justru diminati oleh orang asing. Alhasil, kini dia memiliki 3 pelanggan (buyer) yang berasal dari Jerman, Prancis, dan Amerika. Permintaan para buyer pun terbilang banyak. Bahkan, Irianto mengaku kapasitas produksi perusahaannya saat ini belum bisa memenuhi semua permintaanbuyer.

Produk furnitur daur ulang Cipta Graha Art dijual mulai dari Rp75.000 untuk jenis piguran hingga Rp5 juta untuk set meja, kursi, dan lemari. Dia juga menambahkan bahwa margin keuntungan dari bisnis ini cukup menggiurkan. “Labanya bisa berkisar 30%—40%.”

Irianto bukanlah satu-satunya pengusaha mebel lokal yang memanfaatkan kayu bekas. Pelaku usaha yang memilih material daur ulang sebagai bahan baku produk adalah CV Nuansa Kayu Bekas. Suwartini dari CV Nuansa Kayu Bekas mengatakan perusahaannya mulai menggunakan material kayu bekas pada 2009.

Selain harganya murah, alasan lain di balik pemilihan material bekas adalah faktor lingkungan. “Masyarakat tak sadar bahwa mereka menghasilkan banyak limbah, tetapi tak bisa mengolahnya. Makanya, kami berniat memaksimalkan limbah kayu dan mengubahnya menjadi barang bernilai yaitu furnitur.”

Meski terbuat dari barang bekas, furnitur daur ulang ini memiliki potensi luar biasa. Bahkan, produk. “Dari awal kami sudah membidik pasar ekspor. Alasan kami menawarkan desain furnitur kayu bekas karena banyak orang Eropa yang suka," katanya.

Suwartini menuturkan saat ini buyer perusahannya berasal dari berbagai negara, misalnya Jerman, Prancis, Belanda, Amerika Serikat, hingga Australia. Setiap bulan CV. Nuansa Kayu Bekas bisa mengekspor 15 kontainer yang berisi furnitur kayu bekas.

Mebel-mebel daur ulang tersebut dijual mulai dari US$10 untuk rak atau kursi kecil (stool) hingga US$ 150 untuk rak kayu yang terbuat dari bangkai kapal. Dengan harga yang terbilang murah, CV. Nuansa Kayu membidik konsumen menengah. “Situasi ekonomi di Eropa sedang kurang bagus. Namun, karena harga produk kami cukup kompetitif permintaan tak pernah turun,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper