Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tunjung dan Adi Sukses Merintis Bisnis Tas Kulit Abekani

Tas merupakan jenis produk fesyen yang tak lekang dimakan waktu. Selain berfungsi untuk menyimpan barang, benda ini bisa menjadi pelengkap gaya.

Bisnis.com, JAKARTA - Tas merupakan jenis produk fesyen yang tak lekang dimakan waktu. Selain berfungsi untuk menyimpan barang, benda ini bisa menjadi pelengkap gaya.

Lebih dari itu, tas juga bisa menunjukkan status sosial sang pemakai. Semakin tinggi harga dan kualitas tas, semakin naik pula status sosialnya.

Kualitas tas tak hanya dipengaruhi oleh model, tetapi juga bahan baku. Salah satu material yang lazim digunakan untuk produksi tas adalah kulit hewan.

Di samping kuat dan tahan lama, kulit hewan juga menimbulkan kesan mewah dan elegan. Tak heran, pasar tas kulit saat ini didominasi oleh merek tersohor alias branded.

Hal itu membuat harga tas kulit terbilang mahal. Kendati demikian, banyak orang rela merogoh kocek lebih dalam demi mendapat barang yang mereka inginkan.

Fenomena ini tentu menjadi peluang bisnis nan legit. Banyaknya bahan baku dan besarnya kue keuntungan yang bisa diraih, membuat pasar tas kulit tak lagi didominasi produsen ternama.

Pasalnya, saat ini banyak industri rumahan yang memproduksi tas dan berbagai aksesori dari kulit hewan.

Tunjung Pratiwi dan Adi Nugroho adalah pelaku usaha yang sukses mengubah bahan dasar kulit sapi menjadi aneka tas dan aksesori nan trendi.

Di bawah bendera Abekani, pasangan suami istri asal Yogyakarta ini memulai bisnis tas kulit sejak 2009. Tunjung mengaku usaha tas kulit buatan tangan (homemade) memang potensial.

Mahalnya harga tas kulit bermerek membuat banyak konsumen mencari alternatif produk lokal dengan harga terjangkau. “Kendati harga lebih murah dari tas bermerk, kami tetap menjaga kualitas barang,” katanya.

Selain menjaga kualitas bahan kulit, pasangan suami istri ini juga menawarkan model terkini nan trendi. Untuk referensi, Adi Nugroho mengambil inspirasi model tas keluaran Eropa berkonsep klasik atau vintage.

Tas tersebut rata-rata berjenis selempang. Kombinasi antara material kulit sapi dan model klasik membuat tas terlihat kokoh dan berkelas.

Seiring dengan berjalannya waktu, Abekani pun makin dikenal masyarakat. Permintaan akan produk tas dan aksesori kulit pun terus bertambah.

Jika dulu mereka hanya bisa memproduksi puluhan tas kulit, kini Tunjung dan Adi Nugroho mampu menghasilkan 300 produk setiap bulan.

Tak hanya itu, mereka terus berusaha memperbanyak variasi produk. Selain tas selempang model klasik, mereka kini memproduksi tas wanita, tas kamera, pelindung (soft case) gadget, dompet, ikat pinggang hingga gantungan kunci. Namun demikian, Tunjung mengaku produk paling laris saat ini adalah tas wanita.

Produk tas dan aksesori kulit ini dibanderol mulai dari Rp60.000—Rp840.000. Harga disesuaikan dengan jenis kulit, ukuran, dan tingkat kerumitan desain.

Namun, Tunjung menutup mulut rapat-rapat ketika ditanya soal margin keuntungan dari bisnis tas kulit. “Kami tak ambil margin terlalu tinggi untuk menekan harga jual tas. Untung sedikit tidak apa-apa, asalkan produk kami laku dan harganya pas dengan konsumen,” katanya.

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui untuk menghasilkan produk tas kulit. Tahap pertama adalah proses pengolahan kulit dari kulit mentah yang dikenal dengan istilah penyamakan kulit. Menurut Tunjung, proses inilah yang akan mempengaruhi kualitas kulit sapi.

Ada beberapa jenis kulit yang dihasilkan dari proses penyamakan. Variasi tersebut a.l. kulit nabati, kulit pull up, dan kulit krom.Karakter kulit nabati lebih keras, sedangkan kulit pull up dan krom cenderung lembut. “Harga kulit nabati lebih murah ketimbang jenis olahan kulit sapi lainnya,” katanya.

Tunjung menuturkan, setelah bahan baku berupa lembaran kulit didapat, para perajin mulai membuat pola. Langkah selanjutnya adalah memindahkan pola dan memotong bahan.

Para perajin lantas menempel dan menjahit kulit menggunakan mesin jahit khusus. Terakhir, mereka tinggal menambahkan dan memasang aksesori di badan tas.

Tunjung mengaku pada mulanya dia mempromosikan produk Abekani di salah satu forum online. Setelah mendapat respons positif, dia membuat blog dan website www.abekani.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper