Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lanjutkan Usaha Keluarga, Titi Sukses Bisnis Susu Kedelai

Bahan baku kacang kedelai bisa diolah menjadi beraneka ragam produk. Salah satunya susu bubuk. Titi Rumsiti adalah pelaku usaha lain yang meraih untung dari bisnis susu kedelai instan.
  Salah satu produk susu kedelai. / Dok Titi Rumsiti
Salah satu produk susu kedelai. / Dok Titi Rumsiti

Bisnis.com, JAKARTA -- Bahan baku kacang kedelai bisa diolah menjadi beraneka ragam produk. Salah satunya susu bubuk. Kendati pemain di bisnis ini cukup ramai, masih ada peluang memasuki pasar.

Titi Rumsiti adalah pelaku usaha lain yang meraih untung dari bisnis susu kedelai instan. Perempuan asal Bandung, Jawa Barat ini memproduksi susu kedelai yang dinamakan Nutrity sejak 2009.

Ketertarikan Titi terjun ke bisnis ini bermula dari bisnis orang tuanya. Sudah lama orang tua Titi mengelola bisnis pengolahan beraneka ragam tepung. Mulai dari tepung beras, tepung kacang hijau, tepung jagung, dan lainnya. Dari situ, Titi tertarik untuk mengolah kedelai untuk dijadikan minuman susu bubuk.

“Kedelai mengandung banyak protein dan gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Makanya, saya terpikir untuk membuat susu kedelai sehingga bisa dikonsumsi secara langsung,” katanya.

Karena mengusung konsep minuman kesehatan, Titi tidak menambahkan bahan pengawet atau pemanis tambahan di dalam produk Nutrity. Dia ingin konsumen benar-benar mengonsumsi sari kedelai murni. Berangkat dari hal ini, produk bubuk sari kedelai buatan Tity digemari oleh kalangan orang tua atau manula.

Titi memproduksi Nutrity dalam satu jenis kemasan boks dengan berat 400 gram. Dia membanderol produk ini dengan harga Rp30.000 per boks. “Margin keuntungan yang saya dapat mencapai 30%—35%,” ujarnya.

Proses produksi susu kedelai instan untuk skala usaha kecil menengah (UKM) ini terbagi menjadi beberapa langkah. Pertama adalah tahap penyortiran. Titi membuang kedelai yang pecah dan hanya menggunakan kacang dalam kondisi baik. Tahap selanjutnya, kacang kedelai disangrai hingga matang. Proses ini akan membuat kedelai awet dan mengeluarkan aroma harum.

Setelah itu, kedelai dimasukkan ke dalam mesin hingga teksturnya berubah menjadi bubuk. Susu bubuk kedelai yang sudah jadi ditakar 400 gram dan dikemas dalam wadah aluminium. Terakhir, susu kedelai Nutrity dikemas dalam kotak kardus.

Seiring berjalannya waktu, kapasitas produksi Nutrity terus bertambah. Titi mengaku di awal produksi dia hanya mampu mengolah satu kuintal kacang kedelai dalam satu bulan. Sekarang Nutrity mampu memproduksi 8—10 kuintal kedelai mentah dan menghasilkan 1.000 boks susu kedelai setiap bulan.

Untuk bahan baku, Titi dan Munajat sama-sama menggunakan kedelai lokal. Demi menjaga kandungan gizi, mereka enggan memakai kedelai impor. “Saya pilih kedelai lokal karena proses penanamannya alami. Berbeda dengan kedelai impor yang biasanya pakai rekayasa genetik,” kata Titi.

Titi masih optimis akan masa depan bisnis susu kedelai instan. Keyakinan dua produsen ini terus tumbuh seiring dengan meningkatnya permintaan produk susu kedelai dari konsumen. Hal ini terjadi karena semakin banyak masyarakat yang paham akan manfaat susu kedelai bagi kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper