Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HERI CAHYONO Meraih Sukses Lewat Mimpi

Heri Cahyono tak pernah menyangka tiga huruf abjad H, R, dan A yang dicoretnya dalam buku tulis, yang dilakukannya semasa duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar, kelak menjadi nama perusahaan yang dikembangkannya.
Saat ini, Heri dan manajemennya tengah merencanakan membuat HRA Group menjadi sebuah perusahaan autopilot. /bisnis.com
Saat ini, Heri dan manajemennya tengah merencanakan membuat HRA Group menjadi sebuah perusahaan autopilot. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Heri Cahyono tak pernah menyangka tiga huruf abjad H, R, dan A yang dicoretnya dalam buku tulis, yang dilakukannya semasa duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar, kelak menjadi nama perusahaan yang dikembangkannya.

HRA Group merupakan nama perusahaan yang diawali berdasarkan ide iseng bocah berumur 11 tahun. HRA merupakan singkatan dari abjad awal namanya sendiri, dan kedua kakaknya, Rudi dan Andreas.

PT HRA adalah perusahaan skala kecil menengah di bidang perawatan, perbaikan dan penjualan suku cadang kendaraan bermotor. HRA Group yang dirintis Heri dari nol, saat ini memiliki 140 outlet yang berdiri di seluruh Indonesia. Manajemen HRA berencana untuk menambah lagi 20 cabang one stop service untuk bengkel dan jasa body repair kendaraan.

Awal mula Heri bergulat dengan seluk beluk perbengkelan dimulai saat menempuh pendidikan di Sekolah Teknik Menengah Negeri Malang (STM) atas beasiswa yang diberikan oleh Vocational Educational Development Centre  (VEDC).

Selesai menamatkan pendidikan, dia mendapatkan tawaran untuk menjadi kepala mekanik sebuah bengkel di Jakarta, tetapi dia tolaknya dengan alasan ingin bekerja dari jenjang terendah. “Saya ingin merasa bekerja dari bawah dahulu, tidak langsung berada di [posisi] atas,” katanya.

Keinginan tersebut membuatnya mengayun langkah, merantau ke Jakarta. Di sana, Heri mendapat pekerjaan sebagai montir di bengkel mobil. Pekerjaan ini dilakoninya dari 1995 hingga 2000. Bekerja membantu usaha orang selama 5 tahun ini dianggapnya cukup dan Heri mulai tergerak mendirikan bengkel sendiri.

Untuk mewujudkan cita-cita membuka usaha sendiri, Heri mencari bengkel yang mau menerapkan sistem kerja sama dengannya. 4 bulan Heri berburu rekan yang mau menerapkan sistem kerja sama.

Kerja keras Heri tidak sisa-sia setelah seorang pemilik toko ban bersedia untuk bekerja sama dengannya. Tantangan yang dihadapi Heri tidak berhenti saat mendapatkan mitra kerja. Namun, selama 3 bulan dia bermitra, rata-rata penghasilan yang didapatkannya tidak lebih dari Rp240.000 per bulan.

Menghadapi masalah yang berat tersebut, Heri kemudian mendapatkan ide bekerja sama dengan Toyota Auto 2000. Heri dan rekan dipercaya untuk menjamin penanganan perbaikan spooring and balancing mobil atas nama Toyota, yang bergaransi 100%. Kinerja yang bagus, profesional, dan mumpuni, membuat bisnis yang dijalaninya dari nol semakin berkembang pesat. Sisi positif yang didapatkan Heri adalah namanya semakin terkenal di kalangan bengkel resmi milik agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Melihat bisnis yang makin berkembang pesat, tetapi masih mengangkat nama pribadi, maka pada 2003, Heri memutuskan untuk membentuk perusahaan. Perusahaan ini dinamakan HRA Group. Dari awal berdiri hingga sekarang, perusahaan yang dikomandoi Heri telah merekrut tidak kurang dari 800 karyawan. Tidak hanya semata-mata mengejar keuntungan, Heri mendapatkan ide baru merintis pusat pelatihan untuk usaha kecil menengah yang bergelut dibidang perbengkelan. Pusat pelatihan ini awalnya digunakan untuk melatih pegawai baru sebelum ditempatkan di HRA Group. “Ilmu itu sebuah titipan, jadi kita berkewajiban untuk menyebarkan dan mengajarkan ke orang lain,” ujarnya.

Meskipun Heri tidak pernah menghalangi pegawainya keluar dari perusahaan untuk mendirikan bengkel sendiri, tetapi dia selalu menguji karyawan yang akan keluar sehingga dapat dilihat keterampilan yang dimilikinya.

Saat ini, Heri dan manajemennya tengah merencanakan membuat HRA Group menjadi sebuah perusahaan autopilot. Oleh karena itu, dia sangat gencar membuka bengkel baru, dan merambah ke bisnis turunan. Laki-laki yang hobi mengkoleksi lukisan ini juga berencana agar saham perusahaan dapat juga dimiliki oleh karyawan.

Meskipun disibukan dengan target perusahaan, penggemar Che Guevara dan Iwan Fals ini ternyata hobi mengendarai motor trail. Dia pernah selama 10 hari menyusuri jalur pegunungan Sumatera Selatan-Jakarta dengan menggunakan motor trail. Dia menilai olahraga ekstrem itu merupakan ujian diri untuk menaklukan rasa ketakutan.

Nama

Heri Cahyono

Tempat, Tanggal Lahir

Malang, 12 Desember 1975

Pendidikan

STM Negeri Malang (1994)

 

D3 Jurusan Finansial dan Perbankan STIE Ahmad Dahlan, Tangerang(1996-1998)

Pengalaman Kerja

Kepala Mekanik di Bengkel Nawilis (1998-2000)

 

Pendiri HRA Group (2004)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Inda Marlina
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Minggu (18/5/2014)

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper