Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ibu Bekerja Makin Banyak, Bisnis Baju Menyusui Kian Moncer

Seorang pengusaha, Dwi menuturkan proses pencarian model bukaan untuk baju Amomzing tidak mudah. Dia harus melakukan beberapa kali eksperimen hingga akhirnya menemukan model yang sesuai dengan keinginannya.
 Foto Dok. Mom's Miracle
Foto Dok. Mom's Miracle

Bisnis.com, JAKARTA - Berbeda dengan pakaian pada umumnya, baju untuk ibu menyusui memiliki fungsi khusus. Pelaku usaha harus membuat baju tersebut nyaman dan aman ketika digunakan. Lebih penting lagi, produsen harus membuat baju tertutup dengan sempurna ketika ibu memberikan ASI bagi sang buah hati.

Seorang pengusaha, Dwi menuturkan proses pencarian model bukaan untuk baju Amomzing tidak mudah. Dia harus melakukan beberapa kali eksperimen hingga akhirnya menemukan model yang sesuai dengan keinginannya.

Lebih lanjut, model baju menyusui yang ada di pasaran rata-rata dilengkapi dengan kancing dan ritsleting. Padahal, dua benda ini justru bisa merepotkan ibu ketika harus menyusui di area terbuka.

“Saya tidak pakai kancing dan ritsleting, tetapi saya membuat lubang atau bukaan di bagian dada. Adapun, saya gunakan katun dan spandeks untuk bahan,” ujar perempuan lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Bukan hanya mengedepankan fungsi, dia juga memperhatikan model baju menyusui. Dia terus mencari model dan warna-warna baju perempuan yang sedang tren dan sesuai dengan selera pasar. Bahkan, karena modelnya tak berbeda dengan baju lain, produk Amomzing juga disukai oleh perempuan pada umumnya.

Dwi memasarkan produk Amomzing melalui berbagai cara. Pada mulanya, dia menawarkan baju menyusui buatannya dari mulut ke mulut (word of mouth). Untuk memperluas pasar, dia membangun situs www.amomzing.com sebagai toko online. Strategi ini terbukti berhasil karena dia kini bisa memperluas pasar hingga ke luar Pulau Jawa.

Peningkatan bisnis Dwi ditandai juga dengan bertambahnya kapasitas produksi. “Dulu saya memulai bisnis dengan membuat 1 baju, kini saya bisa memproduksi 200—300 baju  per bulan,” ujar perempuan yang kini dibantu oleh 4 orang karyawan ini.

Strategi yang sama dilakukan oleh Ati. Dia juga tak menambahkan elemen baju atau ritsleting di baju untuk ibu menyusui buatannya. Dia justru menambahkan bukaan atau lubang di bagian tengah dan samping untuk akses. Dengan begitu, konsumen tinggal menarik bukaan jika ingin memberi makan si bayi.

Agar konsumen makin nyaman, dia memanfaatkan bahan katun dan spandeks yang elastis dan menyerap keringat. Bahan tersebut dia dapatkan dari Bandung dan Yogyakarta. Meski sudah merintis bisnis sejak 2008, dia tak memiliki penjahit sendiri.

“Dari awal sampai sekarang, saya menggunakan jasa makloon jahit. Hal ini saya lakukan untuk menghemat tenaga dan biaya. Saya bekerja sama dengan perusahaan konveksi di Yogyakarta dan Bandung,” tuturnya.

Seiring dengan berjalannya waktu, bisnis Moms Miracle makin membesar. Hal ini terlihat dari meningkatkan kapasitas produksi. Kini, dia mampu memproduksi setidaknya 20 model baju. Jika satu model dibuat 10 lusin, maka Ati mampu memproduksi 2.000—2.400 potong baju setiap bulan.

Melihat angka tersebut, Ati dan Dwi mengaku bisnis baju untuk ibu menyusui memiliki masa depan cerah. Hal ini tak lepas dari terus meningkatnya jumlah ibu yang memberikan ASI ekslusif bagi buah hati mereka. “Bahkan sekarang banyak ibu bekerja yang memompa ASI di kantor. Oleh karena itu, kebutuhan akan baju menyusui tak pernah sepi,” kata Dwi.

Soal kompetisi, Dwi mengaku pemain baru di bisnis ini mulai bermunculan. Namun demikian, dia tak khawatir dan tetap optimis bisa meraih perhatian pasar.

“Kuncinya ada di variasi model. Saya berusaha memproduksi baju-baju sesuai tren terkini. Selain itu, saya juga tak bosan memberikan edukasi kepada konsumen sehingga mereka bisa memanfaatkan baju menyusui ini secara maksimal,” ujar Dwi.

Setelah melahirkan, kaum ibu tentu ingin memberi air susu ibu (ASI) bagi bayinya. Tingginya kandungan nutrisi ASI, membuat para ibu ingin konsisten dalam memberikan asupan gizi bagi sang buah hati.

Sayangnya, aktivitas menyusui biasanya terhambat kala ibu sedang beraktivitas atau berada di tempat umum. Apalagi, saat ini belum semua gedung dan area publik menyediakan ruangan khusus untuk menyusuai. Alhasil, para ibu kebingungan lantaran tak bisa memberikan ASI selama bekerja atau bepergian di luar rumah.

Fenomena ini dimanfaatkan sebagai peluang bisnis oleh beberapa pelaku usaha. Berbekal kreativitas dan jeli melihat peluang, mereka mendesain busana khusus bagi ibu menyusui. Pakaian tersebut dilengkapi dengan bukaan tersembunyi di area dada sehingga memudahkan para ibu untuk menyusui sang buah hati dimana saja dan kapan saja. Tak heran, baju menyusui ini diserbu oleh ibu-ibu, khususnya mereka yang masuk kategori dewasa muda.

Dwi Astuti Ningsih adalah pelaku usaha yang menyediakan baju khusus bagi ibu menyusui. Di bawah bendera Amomzing, perempuan asal Yogyakarta ini merintis bisnis sejak 2011 silam.

Latar belakang Dwi terjun memproduksi baju menyusui bermula dari pengalaman pribadi. Sehabis melahirkan, dia ingin memberikan ASI eksklusif bagi anak tercinta. Sayangnya, terkadang sang buah hati ingin menyusui di saat-saat tak terduga.

“Anak saya sering menangis karena lapar ketika saya sedang di angkutan umum atau area publik. Namun, saya merasa tak nyaman memberi ASI di tempat umum. Saya mencari baju bagi ibu menyusui, tetapi tak ada yang jual. Saya lantas berpikir untuk memproduksi sendiri,” ujar perempuan yang dikaruniai 2 anak ini.

Dwi menjelaskan baju menyusui sebenarnya tak berbeda dengan busana perempuan pada umumnya. Satu hal yang membedakan adalah adanya bukaan di area dada. Bukaan tersebut dibuat untuk memudahkan akses ibu kala menyusui sang anak.

Bukan itu saja, dia juga menambahkan  lapisan baju (layer) agar ibu bisa memberi makan bayi dengan nyaman dan aman. “Layer ini akan menutup bagian dada dan kepala bayi saat proses menyusui. Agar makin cantik, bentuk layer disesuaikan dengan model baju yang dibuat,” ujarnya.

Dwi menawarkan aneka model baju menyusui, mulai dari blus, baju terusan (dress), baju kasual, hingga baju kerja. Selain fungsional, desain baju-baju tersebut disesuaikan dengan tren fesyen perempuan terkini. Alhasil, para ibu pun bisa tampil gaya dan tetap bisa memberi asupan gizi bagi anak mereka.

Harga baju menyusui ini dibanderol mulai dari Rp50.000—Rp400.000 per potong. Harga tersebut disesuaikan dengan model dan jenis bahan yang digunakan. Dari bisnis ini, Dwi bisa meraih untung bersih sekitar 50%—70%.

Dwi bukanlah satu-satunya pelaku usaha yang sukses mendulang untung dari baju menyusui. Pelaku usaha lain yang menawarkan baju serupa adalah Ati Budiarti. Perempuan berusia 33 tahun ini merintis bisnis baju untuk ibu hamil dan menyusui yang dinamakan Moms Miracle sejak 2008 silam.

Senada dengan Dwi, alasan Ati terjun ke bidang ini lantaran pengalaman pribadi setelah dia melahirkan anak pertama. Kala itu, dia kesusahan mencari baju menyusui.

“Saya cari baju untuk ibu menyusui ke berbagai mal, tetapi tak ada. Bahkan, saya tanya ke produsen baju hamil pun jarang sekali yang menjualnya,” tutur perempuan asal Tasikmalaya ini.

Ati melihat kondisi tersebut sebagai peluang bisnis yang menggiurkan. Dia lantas mencari produsen baju ibu hamil dan menyusui di internet dan menjadi agen (reseller). Seiring berjalannya waktu, banyak teman-teman Ati yang membeli baju menyusui. Dari situ, dia terpikir untuk memproduksinya sendiri.

Berbekal uang hasil berjualan baju, dia membeli bahan dan membayar jasa jahit atau konveksi untuk menyelesaikan baju-baju tersebut. Untuk model, dia mencari referensi dari segala jenis baju perempuan.

“Pada dasarnya semua baju itu bisa diubah menjadi baju menyusui. Kita hanya perlu menambahkan bukaan di bagian dada dan memberi penutup,” katanya.

Beberapa model baju menyusui merek Moms Miracle a.l. blus, dress, baju santai, baju kerja, hingga baju tidur atau piyama. Ati membanderol baju tersebut mulai dari Rp70.000—Rp350.000 per potong. Margin keuntungan yang diambil dari bisnis ini berkisar 30%—50%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper