Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indahnya Menyulam Laba dari Kreasi Bordir nan Cantik

Seni hias bordir atau sulaman sudah terkenal sejak dulu. Kombinasi antara motif, tekstur, dan warna benang membuat tekstil makin menawan. Tak heran, aneka produk berhias bordir laris-manis di pasaran.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Seni hias bordir atau sulaman sudah terkenal sejak dulu. Kombinasi antara motif, tekstur, dan warna benang membuat tekstil makin menawan. Tak heran, aneka produk berhias bordir laris-manis di pasaran.

Menyulam atau membordir merupakan salah satu teknik menjahit. Kegiatan ini tak sekadar menjahit benang ke permukaan kain. Lebih dari itu, para perajin harus memiliki keahlian khusus untuk merajut aneka benang sehingga membentuk motif tertentu.

Hiasan bordir biasanya diaplikasikan pada produk fesyen, misalnya blus, kebaya, dan baju muslim. Namun, seiring dengan berkembangnya teknik menyulam, para pelaku bisnis mulai mengaplikasikan hiasan bordir ke berbagai benda a.l perlengkapan rumah tangga, suvenir pernikahan, hingga mukena. Alhasil, banyak konsumen, khususnya kaum ibu, memburu beragam produk berhias bordir.

Salah satu pelaku usaha yang mengusung hiasan bordir adalah Trias Putri B. Sutisnawan. Di bawah bendera Green Craft and Design, dia memulai bisnis aneka pernik-pernik berhias bordir sejak 1986.

Alasan Trias memproduksi aneka produk berhias bordir karena tampilannya cantik dan bisa membuat kain terkesan naik kelas. Selain itu, seni bordir juga sangat fleksibel lantaran bisa diaplikasina berbagai jenis kain dan aneka produk.

Dia menawarkan aplikasi bordir berbentuk bunga nan indah. Agar makin menarik, dia menggunakan benang dan bahan berwarna putih. Kombinasi antara aksen bordir bunga dan bahan berwarna putih membuat tampilan produk Green Craft and Design terlihat sederhana, tetapi eksklusif.

“Saya menggunakan bahan blacu sebagai material utama karena pasokannya banyak dan harganya murah. Agar terkesan elegan, saya tambahkan aksen bordir khas Tasikmalaya, Jawa Barat. Ternyata, banyak konsumen menyukainya,” ujar perempuan berusia 59 tahun ini.

Trias menuangkan aksen bordir bunga tersebut menjadi berbagai kreasi. Beberapa produk yang menjadi andalan Green Craft and Design a.l. taplak meja, wadah tissue, tempat pensil, kantong kosmentik, suvenir pernikahan, tas, kebaya, hingga satu set mukena. Banyaknya lini produk, membuat dia mampu menarik pangsa pasar lebih besar.

Harga produk Green Craft and Design pun bervariasi. Trias membanderol tempat tissue mulai dari Rp10.000 per buah. Satu set mukena dijual dengan kisaran Rp200.000—Rp400.000. Boks seserahan mulai dari Rp150.000—Rp350.000 per buah. Adapun untuk produk termahal, taplak meja dijual Rp1,25 juta dan kebaya Rp1,5 juta per potong. “Margin keuntungan yang didapat dari bisnis ini mencapai 40%,” tuturnya.

Trias bukanlah satu-satunya pelaku usaha yang mengaplikasikan seni bordir pada produknya. Pebisnis lain yang juga menawarkan hiasan bordir nan cantik adalah Endang Widati. Perempuan asal Malang, Jawa Timur ini memulai bisnis sejak 1998 silam.

Alasan Endang terjun ke bisnis ini lantaran dia gemar memproduksi kerajinan tangan, khususnya pernik-pernik rumah tangga. Agar produknya terlihat cantik, dia menambahkan aplikasi kain yang dikombinasikan dengan hiasan bordir.

Menurut dia, kombinasi aplikasi kain dan bordir tersebut memiliki beberapa kelebihan. “Hiasan bordir biasanya mengutamakan pola atau motif. Adapun, aplikasi yang saya buat memiliki beberapa kelebihan, yaitu kerapihan, bentuk aplikasi, dan komposisi warna,” ujar pemilik End’s Embroidery ini.

Senada dengan Trias, Endang membuat berbagai kreasi produk dari bordir aplikasi. Beberapa barang yang dia produksi a.l. selimut (bed cover), taplak  meja, daster, gorden, tutup kulkas, tutup galon, hingga tas.

Selain membuat produk tertentu (ready stock), dia juga membuka pesanan khusus bagi konsumen. “Ukuran produk, model, dan bordir aplikasi bisa disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Banyak konsumen yang memesan produk per set, misalnya set perlengkapan dapur atau perlengkapan interior,” katanya.  

Harga produk End’s Embroidery dijual bervariasi. Wadah kacamata dan tempat tissue dibanderol Rp15.000 per buah. Lebih lanjut, perlengkapan dapur dijual mulai dari Rp55.000—Rp200.000 per buah. Adapun, bed cover memegang harga jual tertinggi yaitu Rp750.000 per set. Dari bisnis ini, Endang mampu meraih margin keuntungan sekitar 30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper