Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bermula dari Hobi Musik, Dicky Sukses Memproduksi 1.000 Kaos Band/Bulan

Ladang uang dari industri musik tak berpatok pada penjualan album atau tiket konser. Banyak penggemar membeli pernik-pernik (merchandise) bertema artis atau band pujaan. Selain untuk barang koleksi, merchandisemusik ini juga berfungsi sebagai identitas. Salah satu produk yang paling banyak dicari adalah kaos (t-shirt).
Dicky Budhi pemilik Milosmiles Merch/Istimewa
Dicky Budhi pemilik Milosmiles Merch/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA--Ladang uang dari industri musik tak berpatok pada penjualan album atau tiket konser. Banyak penggemar membeli pernik-pernik () bertema artis atau band pujaan. Selain untuk barang koleksi,merchandiseshirt).

Saat ini, banyak kaos artis atau band luar negeri yang dijual di pasaran. Namun, karena produk impor, harga jualmerchandisemusik ini terbilang mahal. Alhasil, fans Indonesia pun berpikir dua kali untuk memilikinya.

Fenomena ini ternyata dilirik sebagai bisnis yang prospektif oleh beberapa orang. Berbekal keahlian desain grafis dan kejelian melihat selera pasar, para pelaku usaha memproduksi kaos yang mengusung artis dan band dari berbagai genre musik. Produk ini diburu oleh fans lokal lantaran harganya lebih murah ketimbang kaos band produksi luar negeri.

Dicky Budhi Arifin merupakan salah satu pelaku usaha yang meraih sukses dari produk kaos band. Mengusung merek Milosmiles Merchandise, pria berusia 26 tahun ini memulai usaha sejak 2011 silam.

Latar belakang Dicky terjun ke bisnis ini bermula dari kebutuhan pribadi. Dicky, yang menggemari band-band rock asal Inggris ini, merasa kesulitan mendapatkan kaos band idolanya. Merasa banyak penggemar musik yang merasakan hal serupa, dia memberanikan diri untuk memproduksi kaos band yang dia desain sendiri.

Dicky menyerahkan produksi ke konveksi jait dan sablon lantaran modalnya terbatas. Namun, ada kuota tertentu yang harus dipenuhi. Minimal pembuatan kaos di vendor itu 1 lusin. Saya tawarkan ke beberapa teman supaya kuotanya terpenuhi. Karena selera musiknya sama, banyak teman tertarik untuk memesan. Saya lalu berpikir mengapa tak saya jalankan bisnis ini secara serius? ujar lulusan jurusan desain grafis Universitas Maranatha Bandung ini.

Awalnya, dia hanya memproduksi desain kaos band dari genre musik tertentu yang dia sukai, yaitubritish pop(britpop) danbritish rock(britrock). Seiring makin dikenalnya merek Milosmiles Merchandise, banyak konsumen yang minta dibuatkan desain dari genre musik lain. Alhasil, katalog kaos kini dipenuhi oleh beragam genre musik, misalnyapop,alternative rock,shoegaze, hinggametal.

Alih-alih mengusung musisi lokal, dia justru memilih band asal luar negeri. Band lokal biasanya sudah punya divisi merchandise sendiri. Saya memilih band luar negeri karena pasarnya lebih luas dan nilai jualnya lebih tinggi, imbuhnya.

Kaos band Milosmiles Merchandise dijual mulai dari Rp80.000Rp85.000 per potong. Selain kaos untuk orang dewasa, dia juga menyediakan kaos untuk kaum hawa (women t-shirt) dan anak-anak (baby t-shirt) dengan desain serupa. Margin keuntungan yang didapat dari bisnis ini berkisar 200%.'

Berbeda dengan produsen clothing yang memproduksi kaos dalam jumlah banyak untuk kemudian dipasarkan, Dicky mengadopsi sistempre-order. Melalui sistem ini, konsumen yang berminat membeli kaos harus memesan terlebih dahulu berdasarkan desain yang ditawarkan.

Setiap bulan, Dicky menawarkan 1820 desain kaos dari berbagai artis dan band. Selanjutnya, dia mengunggah katalog tersebut ke akun Facebook dan Instagram Milosmiles Merchandise dan mengirimkannya melalui surat elektronik kepada konsumen. Tak lama setelah itu, pesanan konsumen pun mulai berdatangan. Konsumen Milosmiles Merchandise adalah semua pecinta musik. Namun, dia tak menampik bahwa pembeli utama datang dari pelajar dan mahasiswa.

Dia mengaku banyak keuntungan yang didapat kala menjalankan sistempre-orderini, baik untuk penjual maupun pembeli. Kami jadi tahu berapa jumlah kaos yang harus diproduksi sehingga tak ada kaos tersisa karena tidak laku, ujarnya.

Lebih lanjut, sistem ini juga mampu menghemat biaya produksi lantaran konsumen harus melunasi pembayaran di muka atau pada periodepre-order.

Kendati kaos band buatannya bukan produkmerchandiseresmi, Dia mengklaim produknyamemiliki kulitas tinggi. Dia menggunakan bahan cotton combat 24s, 30s, dan 40s untuk kaos dan sablon tipebright rubber,super light, danplastisol. Dia menyesuaikan tipe sablon desain kaos.

Perlahan tapi pasti, bisnis kaos band merek Milosmiles Merchandise terus menanjak. Jika dulu Dicky hanya sanggup memproduksi 70 potong kaos, kini dia sukses menghasilkan 1.0001.300 potong kaos per bulan.

Lebih lanjut, Dicky mengaku tak hanya mengejar kapasitas, tetapi juga kualitas produksi. Saya terus menggali desain-desain kaos yang lebih nyentrik dan inovatif. Karena hobi musik, semua hal saya lakukan jadi lebih menyenangkan, kata Dicky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper