Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS TAS PESTA: Tampilan Unik Berkat Sentuhan Etnik

Perempuan membutuhkan tas tangan berukuran kecil (clutch) untuk menghadiri acara formal, misalnya pesta pernikahan.
Bahan tenun ikat didapatkan dari daerah penghasil tenun ikat di Troso, Jepara/ Foto Dok. Ika(t)nia
Bahan tenun ikat didapatkan dari daerah penghasil tenun ikat di Troso, Jepara/ Foto Dok. Ika(t)nia

Bisnis.com, JAKARTA - Perempuan membutuhkan tas tangan berukuran kecil (clutch) untuk menghadiri acara formal, misalnya pesta pernikahan. Seiring berkembangnya tren mode, kaum hawa juga gemar mengenakan clutch bermodel kasula yang bisa digunakan di berbagai kesempatan.  

Hal inilah yang dipikirkan oleh Shenia Ananda. Bersama adiknya, Rieska Masera, perempuan berusia 27 tahun ini memproduksi aneka clutch dan dompet multifungsi. Agar terlihat berbeda dengan produk lain di pasar, mereka memanfaatkan kain tenun ikat sebagai material utama.

"Produsen yang menawarkan clutch dan dompet sangat banyak. Mereka biasanya menjual clutch berdesain modern untuk acara pesta. Agar terkesan unik, saya menggunakan kain tenun sebagai material utama. Ternyata, banyak konsumen menyukai produk ini," ujar pemilik merek Ika(t)nia ini.

Shenia dan Rieska menggunakan tenun ikat Troso dari Jepara,  Jawa Tengah. Material ini dipilih lantaran motif  unik dan warna cerah-ceria. Selain itu, mereka juga mengombinasikan tenun ikat dengan kulit sintetis dan kain katun.

Seperti produk fesyen pada umumnya, Shenia mendapat inspirasi model dari tren tas wanita terkini dan selera masyarakat. "Kami mendesain sendiri clutch dan dompet. Setelah selesai membuat sketsa, kami memberikan gambar ke penjahit untuk diproduksi," ujar lulusan fakultas kesehatan masyarakat Universitas Indonesia ini.  

Tak hanya modis, dia juga menyematkan banyak kantong di dalam clutch dan dompet buatannya. Alhasil, konsumen bisa menyimpan berbagai benda a.l. telepon pintar, uang, kartu identitas, hingga kosmetik.

Seiring berjalannya waktu, peminat clutch dan dompet etnik ala Ika(t)nia terus bertambah. Tak hanya diminati konsumen dalam negeri, produk tersebut juga diminati pembeli dari Malaysia, Singapura, dan Brunnei Darussalam. "Konsumen luar negeri suka sekali dengan produk berbau etnik. Selain batik, mereka juga gemar dengan motif tenun ikat."

Harga clutch dan dompet Ika(t)nia dibanderol mulai dari Rp120.000—Rp150.000 per buah. Margin keuntungan yang didapat dari bisnis ini mencapai 30%—40%.

Ke depannya, Shenia tertarik untuk menambah lini produk. "Saya ingin memproduksi tas jinjing atau selempang. Kami akan tetap mempertahankan ciri khas etnik, yakni menggunakan kain tenun ikat," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper