Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaga Warisan Nenek Moyang, Didi Sukses Produksi 4.000 Produk Rotan/Bulan

Lombok tak hanya terkenal akan alamnya yang indah, tetapi kerajinan tangan nan khas. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh Darma Abdi bersama istrinya, Ratna, memulai bisnis perlengkapan rumah tangga dari bahan rotan sejak 24 tahun silam.
 Perajin rotan/Bisnis.com
Perajin rotan/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Lombok tak hanya terkenal akan alamnya yang indah, tetapi kerajinan tangan nan khas. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh Darma Abdi bersama istrinya, Ratna, memulai bisnis perlengkapan rumah tangga dari bahan rotan sejak 24 tahun silam.

Pria asal Lombok ini menuturkan latar belakang dia memproduksi aneka kerajinan tangan dari bahan rotan lantaran turunan dari kakek dan ayahnya yang memiliki kemampuan menganyam rotan. "Saya ingin melestarikan budaya yang diturunkan oleh keluarga saya sekaligus berbisnis," ujar pria yang akrab disapa Didi ini.

Bahan baku rotan yang digunakan rata-rata didatangkan dari Kalimantan, mengingat rotan Kalimantan memiliki kualitas nomor wahid yang kuat dan lentur. Selain rotan, dia juga menggunakan rumput gunung yang diambil dari beberapa daerah di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Selain memanfaatkan sumber daya alam, Didi juga memberdayakan lingkungan sekitar. Dia mengajak warga di Dusun Sejagat, Desa Beleka, Lombok Tengah untuk membantunya memproduksi aneka kerajinan dari bahan rotan. Setelah lebih dari 20 tahun berjalan, dia sudah merangkul sekitar 600 warga di sekitarnya.

Awalnya, Didi memproduksi furnitur seperti bangku dan meja dari rotan. Seiring dengan berjalannya waktu, dia melihat konsumennya lebih senang mencari produk aksesori rumah dan fesyen. Setelah melakukan riset dan mengamati keinginan konsumen, dia memutuskan untuk fokus memproduki pernik-pernik rumah tangga, misalnya tatakan gelas, wadah buah, baskom, tempat tisue, hingga tas wanita. Jumlah kreasi rotan yang kami buat sudah mencapai 1.000 jenis, tutur Didi yang juga menjadi binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA).

Tampilan produk yang etnik dan model anyaman nan unik, produk aksesori rumah tangga buatan Didi makin disukai masyarakat. Awalnya, dia memasarkan produk buatannya dari mulut ke mulut. Selain itu, dia juga menjajakannya ke turis-turis yang datang berwisata ke Lombok.

Untuk memperluas pasar, Didi tak lupa memanfaatkan teknologi internet. Dia membangun situs www.ratnacraftlombok.com dan mengunggah foto-foto produk yang telah dia produksi. Didi mengaku bisnisnya makin meluas setelah dia bergerilya di dunia maya. Pesanan kini tak hanya datang dari Lombok dan Bali, tetapi hampir semua daerah di Indonesia.

Selain diminati pasar lokal, produk perlengkapan rumah tangga berbahan rotan ini juga disukai oleh warga negara asing. Setelah mencoba membidik pasar luar negeri, Didi sukses mengekspor produknya ke Thailand.

"Saat ini, kami juga sedang menjajakan kerja sama ke beberapa buyer dari Afrika, Jepang, dan Eropa."

Terkait kendala bisnis, Didi mengaku hampir tidak ada kendala berarti yang dia rasakan kala mengelola bisnis Ratna Art Shop. Namun demikian, salah satu hal yang menghalangi dia untuk maju adalah modal kerja.

Menurutnya, permintaan pasar luar negeri akan kerajinan tangan asal Indonesia terus meningkat. Sayangnya, permintaan tersebut tak bisa dipenuhi lantaran modal yang terbatas. Oleh karena itu, dia berharap pemerintah bisa memperhatikan kinerja perajin seperti dia agar bisa lebih memajukan produk dalam negeri.

Harga produk aksesori dan perlengkapan rumah tangga rotan buatan Didi dibanderol mulai dari Rp5000Rp300.000 per buah. Kini, setiap bulan dia dan 600 perajin yang berada di bawah naungannya mampu memproduksi 3.5004.000 produk saban bulan.

Soal peluang, Didi dan Ratnawati mengatakan potensi yang bisa digarap dari bisnis furnitur dan aksesori berbahan rotan sangat besar. Selain pasar lokal yang makin bergairah, Didi juga membidik pasar luar negeri untuk tujuan pemasaran. Dalam waktu dekat ini akan diberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean.

"Saya berharap produk Indonesia juga bisa diterima bahkan merajai pasar di negara tetangga," ujar Didi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper