Bisnis.com, JAKARTA- Kuliner asal Meksiko tengah digandrungi. Dua jenis camilan yang populer, yakni keripiktortilla dan nachos.
Tortilla merupakan keripik dari tepung jagung yang digoreng kering. Adapun, nachos adalah varian keripik tortilla yang disiram berbagai macam saus (dipping sauce) mulai dari saus tomat, keju, hingga daging cincang. Kombinasi antara renyahnya keripik dan lezatnya saus membuat dua kudapan khas Meksiko ini pas disajikan sebagai camilan.
Fenomena populernya makanan Meksiko di masyarakat dibidik sebagai peluang usaha oleh beberapa pebisnis. Untuk menarik perhatian, mereka memproduksi keripik tortilla dan nachos yang sudah disesuaikan lidah orang Indonesia. Selain itu, mereka juga membanderol camilan asal Negeri Sombrero tersebut dengan harga terjangkau. Tak heran, konsumen memburu varian keripik tortilla dan nachos untuk dikonsumsi bersama teman dan keluarga.
Salah satu pelaku usaha yang mengusung nachos sebagai produk andalannya adalah Monica Christasia Maharani. Bisnis yang diberi nama Pandora Eats dilakoni bersama sang ibu, Patricia Pujiwati, sejak pertengahan 2014.
Latar belakang Christa berbisnis nachos ala rumahan (homemade nachos) bermula karena Patricia senang memasak nachos untuk anggota keluarga. Suatu ketika, Christa diajak oleh seorang teman untuk mengikuti bazaar kuliner dan menjualnachos buatan sang bunda. Tak disangka, nachos tersebut laris manis bak kacang goreng.
“Melihat positifnya antusiasme konsumen, saya dan ibu menjalankan bisnis Pandora Eats secara serius,” ujar perempuan berusia 25 tahun ini.
Christa dan Patricia memproduksi nachos Pandora Eats di rumah. Kendati nachosmerupakan makanan Meksiko, mereka memanfaatkan bahan-bahan dari pasar lokal. Keripik tortilla dibuat dari tepung jagung dan air. Setelah itu, adonan tepung jagung dipotong membentuk kerucut dan digoreng hingga kering.
Mereka menyediakan tiga pilihan saus, yaitu tomat (salsa), keju (cheese), dan sapi panggang (barbeque). Christa mengklaim mereka tidak menambahkan penyedap atau bahan pengawet di dalam saus. “Karena tak menggunakan pengawet, dipping sauce hanya bisa bertahan paling lama 1 minggu.”
Tak hanya menawarkan nachos renyah dan lezat, Christa juga membungkus produk Pandora Eats dengan kemasan atraktif. Lulusan jurusan manajemen bisnis dari Prasetya Mulya Business School ini membungkus keripik nachos ke dalam toples merah sedangkan dipping sauce dikemas di toples kaca.
Christa memfokuskan pemasaran nachos Pandora Eats di media sosial Instragram. Dia menggunakan jasa kurir khusus untuk mengantarkan paket ke konsumen. Namun demikian, dia masih membatasi pengiriman hanya di Jabodetabek. “Saya belum bisa mengirimkan ke luar kota karena nachos mudah hancur dan dipping sauce tidak tahan lama,” katanya.
Kendati baru merintis bisnis, jumlah konsumen yang memesan Pandora Eats terus meningkat. Jika dulu dia hanya membuat nachos untuk keluarga dan teman-teman dengan jumlah terbatas, kini dia mampu memproduksi 150 paket per minggu atau 600 paket tiap bulan.
Christa menawarkan dua paket nachos Pandora Eats, yakni bundle of two (1 keripiktortilla 250 gram dan 2 dipping sauce) seharga Rp90.000 dan bundle of joy (2 keripiktortilla 250 gram dan 3 dipping sauce) seharga Rp150.000. “Margin keuntungan yang saya dapat bisa berkisar 100%—150%.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
