Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Bumbu Pecel Janjikan Peluang Bagus

Umumnya, bumbu pecel terbuat dari kacang tanah yang dihaluskan dan dicampur dengan garam, gula serta bahan lainnya.

Bisnis.com, JAKARTA - Umumnya, bumbu pecel terbuat dari kacang tanah yang dihaluskan dan dicampur dengan garam, gula serta bahan lainnya. Namun, banyak orang yang khawatir mengonsumsi kacang tanah bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Supaya tetap bisa menikmati lezatnya pecel tanpa khawatir masalah kolesterol, akhirnya munculah gagasan untuk membuat bumbu pecel yang menggunakan bahan dasar kacang hijau dan kacang kedelai.

Adalah Sayekti Aria Sari yang mulai menggagas produksi bumbu pecel instan inovatif tersebut. Perempuan yang disapa Arie itu sejak setahun lalu mengembangkan bumbu pecel dengan merek Markonah.

Arie menjelaskan, untuk rasa, sambal pecel dengan bahan baku kacang tanah atau kacang mede dinilai memang lebih enak, karena memiliki kandungan minyak dan rasanya yang lebih gurih.

Namun, untuk urusan kandungan gizi dan kesehatan, kacang hijau dan kacang kedelai juaranya. Karena lebih aman bagi penderita kolesterol tinggi, dengan kandungan kolesterolnya yang lebih rendah.

Di samping urusan rasa dan kandungan kolesterol, perbedaan lainnya berada pada tekstur bumbu instan yang telah jadi, jika bumbu dari kacang tanah lebih padat, maka bumbu kacang hijau dan kedelai cenderung lebih berpencar.

“Mayoritas yang memesan sambal kacang hijau atau kedelai memang konsumen dengan usia di atas 50 tahun,” katanya.

Karena segmen pasar yang terbatas, Arie hanya memproduksi bumbu pecel kacang hijau dan kedelai ini berdasarkan pesanan. Untuk bumbu kacang hijau, minimal pembelian empat cup dengan harga per-kemasan sebesar Rp18.000.

Sementara itu, untuk bumbu pecel kacang hijau, minimal pembelian sebanyak delapan cup dengan harga Rp12.000 per kemasannya. “Untuk proses produksi membutuhkan waktu sekitar dua hari,” katanya.

Selain itu, Markonah juga tetap memproduksi bumbu pecel kacang tanah dan kacang mede sebagai produk unggulannya. Hingga saat ini, Arie mampu memproduksi 100 cup bumbu pecel dalam sehari, dan mencapai 4.000 cup dalam sebulan.

Untuk varian rasa, Arie menyajikan tiga jenis rasa, yaitu rasa super pedas dengan harga Rp18.000, pedas seharga Rp16.000 dan sedang dengan harga Rp15.000. “Rata-rata margin keuntungannya sekitar 30%,” imbuhnya.

Belum lama ini, produksi bumbu pecel Markonah sempat terkendala dengan kenaikan harga cabai yang melambung tinggi mengikis margin keuntungan yang dapat dikantongi Arie. Sebagai solusinya, Arie terpaksa mengurangi berat bersih bumbu pecel per kemasan dari 250 gram mejadi 200 gram.

Supaya keuntungan juga tetap terkumpul, Arie semakin gencar memasarkan produknya. Berbagai cara dia tempuh, dari promosi melalui media online, menggaet para reseller, dan akan segerai membuka gerai dengan bran Pecel Markonah.

“Kalau memungkinkan bisa dibuat sistem waralabanya juga, dan membuka peluang usaha bagi yang berminat memasarkan Markonah,” katanya.

Arie percaya, bumbu pecel akan semakin populer. Apalagi bagi orang-orang yang ingin sehat dengan mengonsumsi banyak sayuran, bumbu pecel menjadi teman yang sedap agar makan tetap lahap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper