Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com, JAKARTA--Bermula dari mengamati hobi traveling anak muda, akhirnya memberikan inspirasi untuk membuka jasa open trip. Apalagi, ditambah dengan hobi traveling, tentu saja bisnis semacam ini membuat Anda berpikir seolah sekali mendayung dua pulau terlewati.
 
"Saya melihat animo anak-anak muda yang gemar mengikuti open trip kian bertambah. Selain peluangnya terbuka lebar, bisnis ini menjadi menyenangkan karena saya suka jalan-jalan," ujarnya.
 
Berbeda dengan bisnis pada umumnya, modal yang dibutuhkan Malik kala merintis usaha biro perjalanan konsepopen tripbukanlah uang. Dia justru memfokuskan untuk membuat rencana perjalanan lengkap dengan jadwal wisata, tempat menginap, dan transportasi yang digunakan.
 
Tak lupa, dia mematok jumlah minimal peserta dan biaya perjalanan per orang.
Dia menuturkan kuota perjalanan disesuaikan dengan kapasitas transportasi. Pasalnya, biaya terbesar yang ditanggung biro perjalanan untuk menjelajahi daerah wisata terpencil ada di sewa kapal dan bahan bakar. Sebagai contoh, lanjutnya, tarif sewa satu kapal ke Raja Ampat berkisar Rp40 juta untuk lima hari.
 
"Kuota peserta yang dipatok untukopen tripke Raja Ampat disesuaikan dengan jumlah kursi kapal. Kalau kapasitas terpenuhi, maka biaya pasti lebih murah," kata lelaki asal Malang, Jawa Timur tersebut.
 
Malik mengunggah rencana perjalanan yang dia buat ke situswww.travelmate-indonesia.comsekitar 1-2 bulan sebelum keberangkatan. Tak lupa, dia menyebarkan jadwal yang telah dibuat melalui media sosial a.l. Facebook, Instagram, Twitter, dan Path. Dia juga mengumumkan rencana open trip ke forumbackpackeratautravelleryang ada di dunia maya. Ini merupakan promosi untuk menjaring peserta agar memenuhi jumlah kuota.
 
Pada mulanya, Malik hanya menawarkan paket wisata terbuka untuk menjelajah daerah-daerah wisata di berbagai daerah, misalnya Derawan di Kalimantan, Pulau Komodo, Flores, hingga Kepulauan Maluku. Dia lantas membuka paket destinasi wisata, paket wisata fotografi, dan paket wisata di bawah laut (diving).
 
"Selain bisa menjaring lebih banyak konsumen dari komunitas tertentu, paket-paket tersebut juga memberi nilai tambah dan keunikan dibanding jasa yang ditawarkan oleh biro perjalanan lain."
 
Seiring waktu, jumlah peminat tur terbuka yang ditawarkan Travelmate terus bertambah. Jika sebelumnya dia hanya menyelenggarakan 1-2 tur dalam sebulan, kini dia mampu melaksanakan 4-7 tur saban bulan. Peminat open tur biasanya membeludak memasuki periode liburan sekolah dan akhir tahun. "Kalau musim liburan omzet yang didapat bisa mencapai Rp100 juta-Rp150 juta per bulan. Margin keuntungan berkisar 30%-50%," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper