Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menyingkap Untung dari Pembuatan Gorden

Margin keuntungan dari setiap penjualan gorden tersebut hanya sekitar 10%-15%, karena dia mengutamakan untuk menjual lebih banyak gorden dalam partai besar dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan produsen lainnya.
Dia menilai prospek bisnis pembuatan gorden ini masih sangat cerah, khususnya dengan membidik pasar-pasar di dearah berkembang. /Bisnis.com
Dia menilai prospek bisnis pembuatan gorden ini masih sangat cerah, khususnya dengan membidik pasar-pasar di dearah berkembang. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Rumah merupakan istana bagi setiap penghuninya, dan orang pasti menginginkan tempat tinggalnya lebih nyaman dan terlihat cantik. Salah satu caranya adalah dengan menambahkan gorden dengan desain menarik.

Gorden juga bisa dibilang sebagai benda wajib yang tidak boleh dilewatkan di setiap rumah. Karene fungsinya sebagai pelindung dari sinar matahari, juga sebagai pengaman agar benda-benda di dalam rumah tidak bisa dilihat dari luar oleh orang yang tidak di kenal.

Karena permintaan yang cenderung terus berdatangan seiring dengan pertumbuhan properti di dalam negeri. Peluang bisnis pembuatan dan pemasangan gorden terbilang apik. Tak salah jika banyak orang yang menjalani bisnis ini sejak lama.

Salah satu pemain yang lama bergerak dalam jasa pembuatan dan pemasangan gorden adalah Ahmad Maulana. Dengan nama Rizal Gordyn, dia telah menyelami bisnis ini sejak 2006.

Pria yang berdomisili di Tangerang, Banten itu tertarik menjalani bisnis ini sejak ikut membantu saudaranya yang juga bergerak pada bisnis yang sama. Karena peluangnya dinilai bagus, dia pun memberanikan diri untuk membuka usaha sendiri.

Karena relasi dan jaringan yang sudah terbentuk sebelumnya, Maulana mengaku tidak kesulitan untuk mengawali bisnis ini. Dia bisa langsung menerima pesanan untuk pemasangan gorden di rumah-rumah.

“Sebelum buka usaha sendiri, saya sudah lima tahun ikut membantu di toko gorden saudara saya, sehingga sudah banyak pelanggan dan kenalan yang percaya pada saya,” katanya.

Saat ini, setiap harinya dia bisa menerima pesanan dari satu atau dua klien, dengan rata-rata total pesanan tiap bulannya bisa mencapai 20 pelanggan.

Untuk menggunakan jasa Rizal Gordyn, biasanya calon pelanggan langsung datang ke toko untuk memilih bahan dan desain gorden yang diinginkan. Kemudian, tim akan melakukan survei ke rumah untuk melakukan pengukuran jendela dan penghitungan estimasi kebutuhan kain.

Setelah itu, tim akan menghitung total budget yang harus dikeluarkan pelanggan. Jika sepakat, maka proses pemotongan dan penjahitan bahan gorden segera dilakukan. Lalu, proses pemasangan pun langsung dilakukan setelah gorden selesai dibuat.

“Paling lama membutuhkan waktu sekitar sepekan setelah transaksi, tetapi banyak juga yang dua atau tiga hari selesai hingga pemasangan,” katanya.

Sementara itu, untuk proses pemasangan gorden biasanya hanya membutuhkan waktu maksimal 30 menit untuk setiap jendela, atau mencapai empat jam untuk proyek sebuah rumah dua lantai.

“Proses pemasangan bisa kami layani hingga pukul 22.00 WIB, yang penting telah membuat janji terlebih dulu,” katanya.

Untuk mengerjakan proyek pemasangan gorden tersebut, biaya dipatok berdasarkan jumlah jendela dan bahan yang digunakan. Kisaran biayanya bisa mencapai Rp3 juta untuk rumah satu lantai, hingga Rp50 juta untuk rumah tiga lantai.

“Margin keuntungan sekitar 10%-20%. Tidak teralu besar karena kami juga melihat persaingan harga di lapangan,” katanya.

Luar Kota

Selain itu, dia juga melayani pengiriman gorden ke luar kota. Prosedur pemesanannya juga hampir sama seperti pelanggan yang datang langsung ke toko. Hanya saja tanpa melakukan survei langsung dan hanya berdasarkan ukuran jendela yang sudah diukur pemesan.

“Pemesanan dari luar kota harus dibarengi dengan pembayaran uang muka sekitar 30%-50% dari total biaya sebelum pembuatan gorden. Setelah produk selesai, mereka tinggal membayar sisanya dan biaya ongkos kirim,” katanya.

Jika pemesan dari luar kota juga berkenan untuk menggunakan jasa pemasangan dari Rizal Gordyn, tidak menutup kemungkinan Maulana akan mengirim tim ke rumah klien, dengan catatan seluruh biaya transportasi dan akomodisi ditanggun pemesan.

“Selama ini pemesanan dari luar kota cenderung tersebar dari Sumatra hingga Kalimantan,” katanya.

Strategi Maulana lainnya untuk memenangkan pasar adalah dengan menyasar para pemborong perumahan untuk diajak bekerja sama. Sehingga dia bisa mendapatkan proyek pembuatan gorden bagi setiap rumah yang dibangun oleh pengembang tersebut.

“Jumlah developer yang diajak kerja sama cukup banyak, dan ini lebih efektif dibandingkan dengan pelanggan yang belum tentu datang ke toko setiap hari,” paparnya.

Meskipun belum ada rencana pengembangan bisnis ke depannya, Maulana tetap percaya diri bisnis yang dijalaninya akan tetap bergerak. Pertumbuhan bisnis ini juga seiring dengan tren meningkatnya jumlah properti di Indonesia.

Selain Maulana, pemain yang berkecimpung di bisnis ini adalah Felni Okta Nurmalasari. Perempuan asal Purbalingga, Jawa Tengah itu mulai menjalani pembuatan gorden sejak 1,5 tahun lalu.

Dia mengambil peluang tersebut karena melihat produsen gorden yang masih sangat jarang di daerahnya. Selain itu, karena banyaknya warga setempat yang berdagang di luar Jawa, maka itu menjadi potensi untuk memasarkan produknya lebih luas.

“Sekitar 80% pria di tempat saya merantau ke luar Jawa, di situ saya lihat bisa untuk membantu memasarkan produk, apalagi permintaan dari sana cukup besar,” paparnya.

Felni mengambil pasar luar Jawa dengan memproduksi gorden dalam tiga model. Yakni ukuran 90 cm x 2 m dengan harga Rp50.000, ukuran 1,5 m x 2 m dengan harga Rp70.000 dan ukuran 2 m x 2 m dengan harga Rp100.000.

“Bahan yang digunakan kain trilobal yang harganya lebih rendah tetapi kualitasnya cukup baik karena sasaran pasarnya adalah masyarakat kelas menengah ke bawah,” katanya.

Selain itu, Felni juga menerima pembuatan gorden satu set untuk rumah. Untuk proses pembuatannya, calon pembeli bisa datang ke konveksi yang dimilikinya dengan membawa serta ukuran jendela yang akan dipasangi gorden. Kemudian, dia akan menewarkan katalog desain yang bisa dipilih pembeli.

Setelah itu, pembeli bisa memilih jenis bahan yang akan dilakukan dan penghitungan bujet. Untuk rumah standar dengan 6 jendela, harga yang dipatok sekitar Rp1,5 juta dengan pembuatan selama dua pekan.

“Harga tersebut bisa lebih tinggi jika di luar Jawa, dan disesuaikan dengan penjual di daerah masing-masing,” imbuhnya.

Margin keuntungan dari setiap penjualan gorden tersebut hanya sekitar 10%-15%, karena dia mengutamakan untuk menjual lebih banyak gorden dalam partai besar dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan produsen lainnya.

Adapun, dalam sebulan Feni bisa memproduksi sedikitnya 100 gorden. Proses produksinya tersebut dibantu oleh tujuh orang tenaga kerja tetap, dan beberapa orang tenaga kerja lepas.

Dia menilai prospek bisnis pembuatan gorden ini masih sangat cerah, khususnya dengan membidik pasar-pasar di dearah berkembang. Hal itu juga harus didukung dengan inovasi model yang dikeluarkan produsen sehingga menarik lebih banyak konsumen. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper