Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Vertical Garden Terkendala Edukasi Masyarakat

Meskipun taman vertikal sudah mulai booming ternyata tak lantas membuat masyarakat umum sadar akan kelebihan dari pembuatan taman tegak ini.nn
Vertical Garden./www.tillesinteriors.com
Vertical Garden./www.tillesinteriors.com

Bisnis.com, JAKARTA - Meskipun taman vertikal sudah mulai booming ternyata tak lantas membuat masyarakat umum sadar akan kelebihan dari pembuatan taman tegak ini.

Hal itulah yang selama ini menjadi kendala dalam menjalankan bisnis ini. Terutama bagi pemain yang berada di luar Jakarta dan sekitarnya.

Pelaku usaha yang mengalami kendala tersebut adalah Utomo yang mengelola jasa pembuatan vertical garden Biovega Surabaya.

Pria yang merintis usaha bersama rekan-rekannya pada tahun lalu ini mengaku seringkali kesulitan mendapat klien, terutama bagi target pasar berupa perumahan atau perseorangan.

“Masih kurangnya edukasi tentang taman vertikal, sehingga membuat masyarakat kaget dengan harga yang ditawarkan dan enggan memanfaatkan teknologi ini,” katanya.

Biovega menawarkan jasa pembuatan taman vertikal dengan harga Rp2 juta - Rp3 juta per meter persegi. Dengan harga tersebut dia menyasar klien dari kalangan ekonomi menengah ke atas.

Untuk menyiasati hal tersebut, Utomo akhirnya seringkali bekerja sama dengan kontraktor properti real estate untuk menangani vertical garden pada perumahan-perumahan elite.

“Konsumen utama kami memang masih perumahan, dengan rata-rata luas pengerjaan 4m x 6 m,” katanya.

Selain itu, Utomo juga berencana untuk mengembangkan taman vertikal portabel dengan ukuran 1 m x 1 m. Dia juga tengah merancang agar taman tersebut bisa dibanderol dengan harga yang lebih terjangkau.

Taman tersebut akan bisa dipindah-pindah dan tidak perlu menempel pada dinding, sehingga cocok untuk ditempatkan di mana saja, baik di dalam ruangan atau di luar ruangan.

“Pemasaran portable vertical garden tersebut akan diarahkan pada klien-klien perkantoran, perusahaan dan hotel-hotel,” katanya.

Utomo yakin meskipun masyarakat luas belum terlalu banyak mengenal taman vertikal, tetapi prospek bisnis tersebut di Surabaya masih sangat besar. Didukung dengan pemerintah daerah yang tegas untuk menerapkan aturan terkait ruang terbuka hijau.

“Selain itu saingannya masih belum banyak, sehingga tinggal menunggu waktu hingga tren vertical garden di Jakarta sampai ke Surabaya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper