Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berbisnis Kacang Mete Bercita Rasa Kuliner Lokal

Banyak cara untuk menggaet pasar konsumen, termasuk dalam bisnis pembuatan kacang mete panggang. Agar bisa dilirik konsumen, perbedaan yang unik menjadi wajib dimiliki para pelaku usaha.

Bisnis.com, JAKARTA - Banyak cara untuk menggaet pasar konsumen, termasuk dalam bisnis pembuatan kacang mete panggang. Agar bisa dilirik konsumen, perbedaan yang unik menjadi wajib dimiliki para pelaku usaha.

Seperti yang dilakukan Nur Pajriyah Ulfa yang memproduksi kacang mete panggang dengan merek La Mente. Dia khusus memproduksi kacang mete panggang dengan cita rasa kuliner lokal.

Bisnis yang baru dijalaninya mulai akhir tahun lalu tersebut diawali dari kegeramannya saat melihat mayoritas makanan ringan kacang mete yang berada di supermarket merupakan produk impor.

Saya heran, padahal negara-negara yang produk kacang metenya diimpor ke Indonesia itu tidak memiliki sumber daya, berbeda dengan Indonesia yang masuk sebagai 10 besar negara produsen kacang mete,” katanya.

Perempuan yang disapa Ulfa itu bersama empat rekannya kemudian bertekad supaya bisa mengangkat dan mengolah produksi kacang mete dalam negeri agar bisa menyaingi kacang mete kemasan impor.

Tak tanggung-tanggung dia pun menyasar konsumen di kelas premium, dengan menghadirkan bahan baku dari kawasan timur Indonesia yang terkenal dengan kualitas kacang mete yang terbaik.

Saya datangkan kacang mete dari Buton, Flores dan Kendari, karena rasanya lebih gurih dibandingkan dengan kacang dari Jawa,” katanya.

Selain itu, Ulfa juga memiliki misi untuk mengangkat daya jual produk petani di kawasan Indonesia timur. Pasalnya, sepanjang pengetahuannya produk kacang mete dari petani selalu dibeli dalam harga murah.

Saat mengawali bisnis ini, Ulfa harus merogoh kocek sekitar Rp20 juta yang digunakan untuk melakukan riset dan pengadaan bahan baku saja.

Sekarang dia memiliki kapasitas produksi hingga pengolahan 50 kg kacang mete dalam sehari, atau sekitar 38 bungkus kemasan 130 gram.

Dalam waktu dekat, dia berencana untuk meningkatkan kapasitas produknya dengan menghadirkan mesin pengolah kacang mete yang berkapasitas hingga 300 kg per harinya.

Kami bekerja sama dengan banyak pemasok untuk pasokan bahan baku berupa kacang mete mentah yang dibutuhkan,” paparnya.

Sambil menunggu realisasi rencana pengembangan bisnis yang akan dilakukan tersebut, proses produksi La Mente saat ini masih dilakukan dengan metode pre-order.

Konsumen harus pesan terlebih dulu dengan jumlah minimal pemesanan lima bungkus, baru kami buatkan produknya dan konsumen bisa menerima barangnya dalam waktu dua pekan,” papar perempuan yang berdomisili di Bandung ini.

Adapun, kacang mete panggang yang diproduksinya tersebut dibuat dalam tiga rasa, yakni original, rendang dan balado. Kacang La Mente dibanderol dengan harga Rp45.000-Rp47.000 per kemasannya.

Sementara itu, dalam sebulan, Ulfa bisa mengantongi omzet sekitar Rp30 juta-Rp35 juta dengan margin keuntungan minimal 20%.

Margin keuntungan yang diambil tidak terlalu besar, karena harga bahan baku dan ongkos pengadaannya cukup tinggi,” katanya.

Selain memasarkan secara online melalui akun Instagram @kacanglamente, Ulfa dan timnya juga segera menyasar supermarket premium untuk memasarkan produknya.

Ulfa yakin, dengan komposisi, resep dan kualitas produknya, serta harganya yang bersaing dengan produk-produk impor, La Mente bisa merebut pasar yang selama ini dikuasai produk-produk luar negeri.

Sebagai strategi penguatan pemasaran dan penjualan, La Mente juga akan membuka jalur distribusi di setiap provinsi dengan hadirnya distributor tunggal.

Distributor akan bertugas menyalurkan produk dari pusat kepada para penjual di daerah. Semakin banyak jumlah distributor, semakin besar juga jangkauan pasarnya,” katanya.

Ke depannya, La Mente juga akan hadir dengan berbagai inovasi baru, seperti varian rasa baru yang segera diluncurkan dengan tetap mengangkat cita rasa kuliner dalam negeri sebagai ciri khas.

Paling dekat kami akan meluncurkan kacang mete rasa konro Manado dan rica-rica Manado,” imbuhnya.

Ulfa juga berambisi agar produknya bisa dipasarkan ke luar negeri karena melihat potensi dan permintaan ekspor kacang mete yang selalu besar tiap tahunnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper