Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendulang Untung dari Pembuatan Id Card Holder Murah

Tanpa disadari aksesori wajib para pekerja bertambah satu yakni kartu tanda pengenal pegawai yang harus dipakai setiap hari

Bisnis.com, JAKARTA - Tanpa disadari aksesori wajib para masyarakat kalangan pekerja bertambah satu, yaitu kartu tanda pengenal yang harus selalu dibawa tiap hari. Dari sanalah, peluang usaha dengan pangsa pasar luas dapat digarap.

Selain untuk mengenali setiap karyawannya, perusahaan juga sudah banyak yang menggabungkan kartu tanda pengenal dengan kartu akses masuk ke sebuah gedung atau ruangan demi pengawasan keamanan.

Dengan alasan tersebut, sudah tentu kartu identitas menjadi barang wajib yang harus selalu di bawa para pekerja setiap harinya. Juga harus digunakan ditempat yang mudah terlihat, seperti ditempel di saku kemeja, atau digantung dileher.

Untuk menggunakannya juga membutuhkan wadah khusus sehingga membuat kartu mudah dibawa dan terlindungi dengan baik tetapi tetap mudah diakses. Salah satunya dengan menggunakan tempat kartu tanda pengenal atau id card holder.

Karena tingginya permintaan terhadap produk tersebut, peluang pasar untuk bisnis produksi id card holder pun semakin besar. Ditambah lagi dengan omzet dan keuntungan yang lumayan tiap bulannya.

Salah satu pelaku usaha yang melihat peluang bisnis dari penggunaan id card holder ini adalah Rakhman Khariry. Pria yang berdomisili di Surabaya tersebut mulai memproduksi id card holder sejak dua tahun lalu.

Ide bisnisnya tersebut dia dapatkan dari fenomena lingkungan kerja profesionalnya, yang mewajibkan penggunaan kartu tanda pengenal. Dia dan rekan-rekannya pun sering berburu id card holder untuk melindungi kartu tanda pengenal yang mereka miliki.

Saat itu, mereka mencari dan mendapatkan produk yang dibutuhkan secara online, tetapi harga untuk sebuah id card holder dari bahan polyester saja dibanderol relatif mahal. Sekitar Rp50.000 per buah, itu pun belum termasuk ongkos kirim.

“Rekan-rekan seprofesi saya kerap membeli id card holder dengan harga yang wow. Saya pun melihat bahwa nilai untuk produk tersebut sebenarnya bisa lebih murah,” paparnya.

Rakhman yang lahir di lingkungan yang mayoritas berprofesi sebagai pengrajin tas dan sablon itu, lalu mulai memanfaatkan keterampilan menjahitnya. Sepekan kemudian, dia berhasil memproduksi id card holder dengan bahan yang sama dengan harga hanya Rp5.000 per buah.

Pria yang berprofesi sebagi jurnalis media online tersebut mengaku tidak mengeluarkan modal terlalu besar, pasalnya perlengkapan dan peralatan menjahit sudah dia miliki sebagai peninggalan dari keluarga.

“Modalnya hanya untuk pengadaan bahan baku, seperti kulit asli yang harganya selalu naik-turun,” katanya.

Rakhman memproduksi tiga jenis id card holder, yakni id card holder berbahan polyester yang dibanderol dengan harga Rp100.000 per lusin, produk berbahan kulit sintetis seharga Rp20.000 dan id card holder berbahan kulit asli sebesar Rp50.000 dengan bonus kalung berbahan monel.

Adapun, untuk membuat sebuah id card holder berbahan polyster, Rakhman mengaku hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam, sedangkan untuk id card holder berbahan kulit asli atau sintetis membutuhkan waktu sekitar empat jam.

Sekarang, dalam sebulannya Rakhman bisa mendapatkan pesanan 200 set id card holder berbahan kulit asli, dan sekitar 600 buah untuk bahan polyster dan kulit sintetis.  “Dari penjualan id card holder tersebut, saya bisa mendapatkan omzet sekitar Rp5 juta-Rp7 juta dalam sebulan,” katanya.

Jumlah pesanannya tersebut cenderung terus meningkat sejak pertama kali dia mulai menekuni bisnis ini, apalagi ditambah dengan sistem pemasaran yang memanfaatkan reseller.

“Banyak yang memesan produk dalam jumlah banyak untuk dijual kembali, dan dari sana omzet bisa meningkat cukup signifikan. Saya juga tidak tahu parareseller ini menjual produknya kemana,” imbuhnya.

Selain memproduksi tiga jenis id card holder tersebut, Rakhman juga menerima pesanan wadah tanda pengenal dengan desain sesuai keinginan konsumen ataucustomized.

“Pernah ada yang pesan dibuatkan dari bahan kain batik, juga penggunaan bahan yang glow in the dark untuk para pekerja di klub malam,” kenangnya.

Produk customized tersebut akan dihargai sesuai dengan model dan bahan yang digunakan, juga bakal dilihat dari jumlah pesanan. Semakin banyak jumlahnya, maka harga yang diberikan bisa lebih murah.

“Harga bahan baku tidak bisa ditawar, tapi untuk harga kreativitasnya bisa disesuaikan, jadi minimal ongkos pembelian bahan baku harus te-cover,” katanya.

Rakhman mengatakan selama ini dia memasarkan produknya secara online, dengan merek produk Soliters_id di berbagai forum jual beli. Selain itu, dia juga memanfaatkan jaringan narasumber saat dia melakukan tugasnya.

Ke depannya, dia akan terus mengembangkan kualitas produknya, serta meningkatkan produksi untuk produk customized yang saat ini peminatnya sudah mulai tinggi.

Rakhman juga optimistis bisnis yang dijalankannya ini akan bertahan lama, karena penggunaan tanda pengenal saat ini juga semakin meluas. Tak sekadar digunakan oleh kalangan profesional, tapi juga oleh berbagai institusi dan organisasi untuk menciptakan kesan formal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper