Bisnis.com, JAKARTA - Saat ini, pengguna masker memiliki alternatif pilihan yang beragam, mulai dari desain dan bahan baku yang ditawarkan produsen masker.
Bahkan, sekarang telah hadir masker tiga dimensi yang membuat penggunanya seperti menggunakan topeng dengan berbagai karakter, dari yang lucu hingga seram.
Salah satu distributor masker tiga dimensi adalah Arif Yuda Pratama. Pria yang berdomisili di Bandung tersebut telah bekerja sama dengan pengrajin masker sejak 2012.
Arif mengatakan ide untuk membuat masker tersebut karena melihat tren banyak orang yang menggunakan masker saat berkendara, dan dia melihat potensi pasar dengan menjual masker unik yang jarang ditemui dipasarkan.
Masker tiga dimensi yang diproduksi pengrajin itu menggunakan bahan hotmelt yang serupa plastik silikon dengan karakteristik lentur dan tidak panas saat digunakan. Di bagian dalam juga dilapisi kain yang berfungsi sebagai filter debu.
Dalam sebulan, Arif minimal bisa menjual sekitar 700 masker tiga dimensi, yang 600 buah di antaranya dia jual di Malaysia melalui reseller, sedangkan sisanya dijual secara online ke seluruh Indonesia.
“Dalam dua pekan sekali minimal 300 buah masker di kirim untuk dijual di Malaysia,” katanya.
Harga masker tiga dimensi yang dijual tersebut bervariasi, mulai dari Rp50.000 hingga Rp250.000, tergantung dari desain masker. Semakin rumit detail yang ditunjukkan, semakin mahal harga jualnya.
“Selama ini yang paling banyak laku adalah masker dengan funny design, karakter Joker dan Jokowow,” ujarnya.
Dari penjualan masker melalui blog maskertopeng.wordpress.com serta berbagai akun media sosial, Arif bisa meraup omzet minimal Rp10 juta dalam sebulan, dengan margin keuntungan mencapai 80%.
Selain menjual secara ritel dan mengirim produknya ke luar negeri, Arif juga membuka peluang usaha bagi siapa saja yang ingin menjadi reseller masker tiga dimensi di daerahnya.
Caranya juga mudah, cukup dengan membeli produk minimal 20 buah, maka akan langsung mendapatkan potongan harga mencapai 30%. Hitungan tersebut juga berlaku untuk pembelian selanjutnya.
“Sekarang sudah banyak reseller yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan beberapa reseller juga berhasil menjual produknya hingga ke London untuk kostum Helloween,” paparanya.
Meskipun bisnisnya tergolong terus berjalan lancar, dia mengaku saat ini terkendala karena bermunculan masker-masker tiga dimensi palsu dengan harga yang murah, sehingga merusak pasar maskernya.
“Banyak masker tiga dimensi yang menggunakan bahan plastik atau fiber dan mencoba meniru produk kami, sedangkan kami juga cukup kesulitan untuk mendaftarkan hak cipta,” paparnya.
Padahal, menurutnya, penggunaan bahan fiber atau plastik sangat berbahaya, karena jika pecah berisiko melukai pengguna masker. Untuk itu, dia mengingatkan kepada calon pembeli untuk benar-benar memerhatikan bahan yang digunakan ketika akan membeli masker tiga dimensi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
