Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cantiknya Tempat Sampah Berbahan Lapis Vinyl

Tak selamanya tempat sampah selalu diindetikkan dengan sesuatu yang kotor dan menjijikan. Di tangan Endah Cahyaningrum, tempat sampah bisa menjadi lebih cantik dengan pengaplikasian bahan vinyl sebagai pelapisnya.
Tempat sampah vinyl/Nenden Sekar Arum
Tempat sampah vinyl/Nenden Sekar Arum

Bisnis.com, JAKARTA - Tak selamanya tempat sampah selalu diindetikkan dengan sesuatu yang kotor dan menjijikan. Di tangan Endah Cahyaningrum, tempat sampah bisa menjadi lebih cantik dengan pengaplikasian bahan vinyl sebagai pelapisnya.

Perempuan yang berdomisili di Yogyakarta tersebut telah menekuni bisnis pembuatan kerajinan berbahan vinyl sejak awal 2012. Tak lama menjalankan bisnis dengan nama Rumah Vinyl tersebut, dia tergerak untuk memodifikasi tempat sampah mobil yang ditemukan di sebuah toko perlengkapan.

“Saya lihat desain tempat sampah mobil yang dijual di pasaran cenderung monoton, padahal pasar pasti menginginkan yang lebih menarik. Untuk itu saya coba melapisi tempat sampah itu dengan bahan vinyl,” katanya.

Dengan modal awal sekitar Rp2 juta yang digunakan untuk membeli peralatan dan bahan baku, pemilik rumahvinyl.com pun mulai berkreasi. Dia kemudian membuat tempat sampah mobil dengan warna dan motif yang beragam.

Setelah itu, Endah juga mulai menerapkan inovasi lainnya dengan membuat tempat sampah yang desainnya bisa disesuaikan dengan keinginan konsumen. Tempat sampah tersebut biasanya dibuat dari bahan karton, triplek atau seng.

“Kami juga menerima pemesanan tempat sampah customized dengan bentuk, ukuran dan desain yang bisa disesuaikan,” katanya.

Untuk sebuah tempat sampah mobil, Rumah Vinyl membanderol dengan harga mulai dari Rp70.000 hingga Rp80.000, sedangkan untuk tempat sampah customized dihargai sekitar Rp70.000-Rp120.000.

Dalam sebulah, Endah bisa menerima pesanan hingga 200 tempat sampah mobil dan 150 buah tempat sampah customized, sehingga omzetnya dari penjualan tempat sampah saja bisa mencapai Rp30 juta.

Untuk penjualan tempat sampah customized, Endah khusus menyasar konsumen dari kalangan pengembangan perhotelan. Pasalnya mereka biasanya mencari perlengkapan kamar dengan desain yang bisa disesuaikan dengan desain interior ruangan.

“Mayoritas pemesan tempat sampah dari hotel-hotel kelas atas, biasanya juga dilengkapi dengan pemesanan aksesori lainnya seperti tempat tisu dan majalah,” paparnya.

Setiap pembuatan tempat sampah customized itu, Endah biasanya membutuhkan waktu sekitar tiga pekan hingga seluruh pesanan dapat dikerjakan. Selain itu, dia juga menetapkan minimal pemesanan sebanyak tiga buah tempat sampah.

Sementara itu, untuk tempat sampah mobil, tidak ada batas minimal pemesanan dan biasanya sudah ada barang stok yang bisa langsung dikirimkan kepada konsumen.

Setelah tiga tahun menjalani bisnis ini, Endah melihat tren permintaan terhadap tempat sampah vinyl ini terus mengalami peningkatan. Hal itu seiring dengan bertambahnya hotel-hotel baru yang membutuhkan perlengkapan kamar.

Namun, kendala pun tak jarang ia dapatkan. Selain karena urusan bahan baku yang kadang tak mudah didapatkan, khususnya untuk vinyl dengan motif tertentu, persoalan tenaga kerja juga menjadi permasalahan yang cukup memberatkan.

“Banyak pekerja yang merasa tidak betah karena ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, jadi kami sering membongkar pasang formasi,” katanya.

Meski demikian, kendala-kedala tersebut hingga saat ini tidak berdampak signifikan terhada perjalanan bisnisnya. Bahkan dia optimistis bisnis yang dilakoninya masih berpeluang cerah. Terutama, karena pesaing-pesaingnya selama ini dinilai tidak bisa berinovasi mengikuti keinginan pasar.

“Sebenarnya di Yogyakarta banyak juga pengrajin yang memproduksi barang seperti Rumah Vinyl, tapi mereka cenderung enggan memodifikasi barangnya, sehingga cenderung monoton,” paparnya.

Dari sanalah, Endah kemudian mendapatkan celah untuk terus membuka pasar dan melebarkan sayapnya, melalui inovasi produk dan kualitas yang selalu dia lakukan secara berkala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper