Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Label Pakaian Berbahan Kulit Lebih Elegan dan Spesial

Untuk produk-produk fesyen tertentu, dibutuhkan label pakaian yang khusus. Misalnya, untuk celana jeans akan lebih menarik jika menggunakan label berbahan kulit. Selain dinilai sebagai material yang kuat, juga bisa memberikan kesan yang lebih elegan pada produk.
Label pakaian berbahan kulit/labelkulitjogja.com
Label pakaian berbahan kulit/labelkulitjogja.com

Bisnis.com, JAKARTA - Untuk produk-produk fesyen tertentu, dibutuhkan label pakaian yang khusus. Misalnya, untuk celana jeans akan lebih menarik jika menggunakan label berbahan kulit. Selain dinilai sebagai material yang kuat, juga bisa memberikan kesan yang lebih elegan pada produk.

Namun, kebanyakan produsen label kulit menetapkan minimal pemesanan dengan jumlah yang sangat besar, sehingga seringkali tidak terjangkau oleh para pemain yang baru terjun dalam dunia fesyen. Seperti yang dialami oleh Oot Tyas Irwansyah yang pernah mendirikan distro dengan label sendiri.

“Saya mencari produsen label kulit, tetapi rata-rata menentukan minimal pemesan 1.000 buah dan itu tidak terjangkau bagi pemilik distro kecil,” katanya.

Karena tak kunjung menemukan produsen yang mau menerima pembuatan label kulit dengan jumlah kecil, akhirnya dia memutar otak dan berhasil membuat label kulit untuk produknya sendiri.

Beberapa rekannya sesama pemilik distro kemudian tertarik dan meminta untuk dibuatkan label bagi produk-produknya. Dari sana, pria asli Yogyakarta itu mulai menggeluti bisnis pembuatan label kulit dengan nama Label Kulit Jogja.

Dengan metode made by order, Oot tidak perlu mengeluarkan modal besar untuk memulai bisnis ini, karena semua ongkos produksi sudah ditanggung oleh uang muka dari pemesan produk.

Hingga saat ini, Label Kulit Jogja hanya mematok minimal pemesanan sebanyak 100 buah label, sehingga biaya yang dibutuhkan oleh konsumen relatif lebih kecil dan terjangkau.

Oot mengatakan, dia berani menetapkan jumlah pemesanan yang kecil karena dia fokus dalam pembuatan label, sedangkan pemain lain biasanya mencampur dengan pembuatan produk kulit lain.

“Mayoritas pemain lain harus membagi bahan kulit untuk pembuatan label dengan produk lain, sehingga mereka merasa sayang harus memotong kulit jika hanya digunakan untuk produksi label dalam jumlah sedikit,” katanya.

Sementara itu, Label Kulit Jogja bisa menggunakan selembar kulit sapi untuk pembuatan beberapa brand label, sehingga Oot berani untuk menerima pesanan dalam jumlah kecil.

“Saya juga sudah bekerja sama dengan pemasok kulit sapi, sehingga saya tidak akan kehabisan bahan baku untuk produksi label,” katanya.

Adapun, untuk pembuatan label kulit dengan ukuran 5 cm x 2 cm, pemesan cukup membayar sekitar Rp2.000 per label, sedangkan untuk ukuran 6cm x 8 cm yang biasa digunakan pada celana jeans dibanderol dengan harga Rp8.000-Rp10.000 per buah.

“Jumlah pesanan juga memengaruhi harga, semakin banyak harganya bisa lebih murah atau sesuai dengan negosiasi,” papar pria 26 tahun itu.

Sementara itu, proses produksi membutuhkan waktu sekitar 1-2 pekan hingga barang siap dikirim, tergantung dari jumlah pesanan dan banyaknya antrean.

Hingga saat ini, Label Kulit Jogja rata-rata bisa mendapatkan pesanan hingga 50 brand label kulit, dengan omzet mencapai Rp15 juta-Rp20 juta dalam sebulan.

Untuk memasarkan jasanya tersebut, Oot memanfaatkan media online melalui website labelkulitjogja.com juga akun Instagram @labelkulitjogja.

“Mayoritas konsumen memesan karena mendapatkan informasi secara online, sisanya atas rekomendasi dan promosi dari mulut ke mulut,” katanya.

Dengan melihat tren pemesanan yang cenderung meningkat tiap tahunnya, Oot optimistis bisnisnya tetap memilik prospek yang cerah. Apalagi pesaing bisnis serupa yang menetapkan minimal order dengan jumlah kecil bisa dibilang sangat sedikit.

“Saya juga mulai mencoba untuk memproduksi aksesoris lain berbahan kulit seperti gantungan kunci dan aksesori tas. Sehingga, ketika pasar label kulit turun, masih ada produk lain yang bisa menjadi penyangga bisnis,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper