Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fulus Mengalir dari Lampion Karakter Sapi dan Istana

Permintaan yang semakin tinggi terharap lampion membuat peluang usaha lampu yang terbuat dari bahan kertas dan kain tersebut menjadi semakin terbuka lebar.
Suasana di kawasan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/2) malam, yang dihiasi lampion-lampion menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2015./Antara
Suasana di kawasan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/2) malam, yang dihiasi lampion-lampion menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2015./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Permintaan yang semakin tinggi terharap lampion membuat peluang usaha lampu yang terbuat dari bahan kertas dan kain tersebut menjadi semakin terbuka lebar.

Aneka jenis kreasi lampion pun mulai bermunculan, mulai dari yang bentuknya lazim seperti lampion terbang dan lampion gantung yang bulat, hingga lampion berbentuk karakter sapi bahkan lampion istana yang harganya puluhan juta.

Penggunaan lampion beberapa tahun belakang memang semakin meluas. Lampion tak lagi sekedar untuk memeriahkan acara yang terkait dengan Tionghoa tetapi dipakai juga untuk dekorasi menyemarakkan acara-acara bahagia seperti pesta ulang tahun, hingga peresmian kantor baru.

Optimisme akan pasar lampion yang semakin cerah dirasakan oleh Agus, pemilik Kampoeng Lampion. Pria yang juga berdomisili di Malang, Jawa Timur ini sudah berkecimpung dalam bisnis lampion sejak 1999 dan masih terus berkembang hingga kini.

Agus berujar, permintaan produk lampion sudah mulai ada ketika dia baru mulai merintis usaha tapi pasarnya hanya kalangan terbatas dan jumlahnya pun tak banyak.

“Pertumbuhannya mulai berkembang pesat sejak 2005, semenjak perayaan Imlek diperbolehkan sehingga akhirnya mulai ada permintaan lampion dengan bentuk yang macam-macam, mulai bentuk kapsul, kotak, jadi enggak melulu bulat,” tuturnya. 

Sebagai pemain lama yang sudah lebih dulu menguasai pasar, klien Agus boleh dibilang sudah lebih banyak dan beragam. Kliennya tersebar di berbagai daerah mulai dari Aceh hingga Papua.

Dia pernah menangani permintaan lampion untuk berbagai jenis perusahaan, mulai dari perusahaan rokok, farmasi, bir, hingga mall-mall.

Kampoeng Lampion juga menjadi langganan untuk pemesanan dari korporasi, instansi pemerintah, Event Organizer untuk berbagai acara seperti wedding dan pameran.  Sekali pesan, jumlahnya bisa di atas 1.000 unit.

Dalam sebulan Kampoeng Lampion memproduksi sekitar 2.000-4.000 unit lampion dengan dibantu oleh 10-15 karyawan. “Pesanan hampir setiap hari ada. Sekarang sedang mengerjakan lampion taman dari Pemda di Padang dan Bali,” ujarnya.

Lampion pesanan Pemda Padang dan Bali yang sedang dikerjakannya kali ini berbentuk karakter istana Aladin dengan ukuran  8 meter x 4 meter. Harga yang dibanderol untuk lampion ini cukup fantastis, yakni mencapai Rp75 juta.

Pengerjaannya pun cukup rumit dan butuh waktu cukup lama yakni 1,5 bulan-2 bulan dan harus dikerjakan di lokasi. Dia pernah mengerjakan proyek serupa yang dipesan oleh Pemda Malang.

Harga yang dipasang Agus untuk tiap produknya memang bervariasi, mulai Rp20.000, tergantung pada tingkat kerumitan dan lama waktu pembuatan.

“Rata-rata omzet sebulan berkisar Rp25 juta dengan margin laba sekitar 20%,” ujarnya.

Dengan melayani pesanan lampion karakter, dia tetap bisa menjaga agar bisnisnya terus berjalan meski bukan pada masa-masa jelang hari raya.

Kampoeng Lampion tak terfokus untuk pesanan lampion terbang. Bahkan dia memutuskan tak menerima klien individu atau ritel agar mampu menangani pesanan dalam jumlah besar.

Untuk lampion gantung, misalnya, dia memberlakukan minimum order 50 unit untuk lampion gantung. Pemesan juga harus menyediakan uang muka alias DP sebesar 75%.

“Dengan melayani sistem pesanan seperti itu, bisa dibilang sebenarnya usaha ini enggak perlu modal. Jadi uang muka bisa untuk membeli bahan dan modal. Usaha ini hanya butuh tenaga dan kreatifitas,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper