Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kursus Memasak Khusus Anak Anak: Simak Peluang Bisnis dan Kesenangannya

Banyak pelaku usaha yang membuat program memasak bagi anak-anak. Si kecil diajak kreatif memasak berbagai macam menu, mulai dari cokelat, cookies, hingga makanan seperti pasta, mi dan pizza.
Salah satu aktivitas kelas privat di Dapur Anak/dapuranak.com
Salah satu aktivitas kelas privat di Dapur Anak/dapuranak.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Program terkait kuliner di televisi ternyata makin menumbuhkan kegemaran memasak di berbagai kalangan, tak terkecuali anak-anak. Seiring dengan maraknya acara reality show perlombaan masak memasak, kalangan anak-anak pun terpacu berkreasi di dapur.

Sayangnya, tak semua orang tua rela dapurnya diutak-atik oleh tangan mungkil si kecil. Ada yang melarang dengan alasan takut dapurnya berantakan atau karena risikonya cukup besar bagi si anak, seperti misalnya terkena api atau benda tajam.

Kondisi ini ditangkap sebagai sebuah peluang bisnis yang menjanjikan. Banyak pelaku usaha yang membuat program memasak bagi anak-anak.  Si kecil diajak kreatif memasak berbagai macam menu, mulai dari cokelat, cookies, hingga makanan seperti pasta, mi dan pizza.

Salah satunya yang sudah sejak lama melihat peluang bisnis ini adalah Dapur Anak. Usaha ini didirikan oleh Fuji Astuty bersama Awaludin pada pertengahan 2008, sebelum booming acara masak memasak di televisi.

Ide bisnis tersebut timbul karena Fuji, yang kala itu bekerja sebagai chef, melihat tingginya respons dari kelas memasak khusus anak-anak yang digelar oleh hotel tempatnya bekerja. Acara itu diikuti anak-anak keturunan warga negara asing.

“Kelihatannya anak-anak itu cukup antusias ikut kelas memasak, mereka jadi lebih mandiri dan bisa kreatif. Jadi kita pikir kenapa enggak anak-anak Indonesia juga diajarin memasak,” kata Awaludin kepada Bisnis.

Modal yang dikeluarkan mulai berbisnis saat itu berkisar Rp30 juta – Rp40 juta untuk kerja sama dengan mal, serta tambahan investasi Rp20 juta untuk membeli peralatan dan bahan-bahan memasak.

Nama awal yang dipilih untuk usahanya adalah Kids Cooking Club. Aktivitas yang dilakukan saat itu sebatas menggelar berbagai event bekerjasama dengan mal maupun sekolah-sekolah.

Belakangan, nama Kids Cooking Club diganti menjadi Dapur Anak agar lebih mudah diingat dan sesuai dengan segmen yang disasar yakni masyarkat Indonesia.

Konsep kursus memasak yang diberikan bertema cooking is fun dengan sasaran anak-anak usia lima hingga 14 tahun. Ada beberapa program kursus yang diberikan Dapur Anak. Salah satunya kelas belajar reguler dibagi sesuai usia anak.

Untuk kelompok pemula, yakni anak usia lima hingga tujuh tahun, diajarkan perkenalan kepada bahan-bahan memasak, termasuk cara mengaduk bahan. Mereka juga dilatih untuk mengenal rasa.

Kelompok usia delapan hingga 11 tahun, sudah mulai diajarkan keterampilan lebih tinggi. Mereka dianggap sudah bisa berkomunikasi dengan baik berani mengambil keputusan sehingga mulai diajarkan membuat menu tertentu yang hasilnya dapat dibawa pulang.

Pada kelompok ini, menu yang diajarkan di dalam kelas cukup beragam, mulai dari yang berkaitan dengan pasta, baking hingga cokelat. Konsepnya dilakukan dengan sistem kerja sama dan hands-on class, yakni semua anak diberikan kesempatan untuk mengikuti proses memasak.

Adapun usia 11-14 tahun diajarkan memasak dengan konsep layaknya seorang chef di hotel. Dapur Anak juga mengevaluasi anak-anak sesuai dengan minatnya. Bagi anak-anak yang memang dinilai punya passion tinggi dengan dunia memasak akan diarahkan untuk menyeriusi bidang tersebut.

Biaya untuk paket kelas reguler tersebut dipatok Rp1,2 juta – Rp1,5 juta per empat kali pertemuan, dengan durasi dua jam. Perbedaan harga tersebut menyesuaikan dengan menu yang dimasak.

Di luar itu, ada juga paket kelas privat bagi anak-anak yang tidak punya waktu banyak atau tidak ingin belajar bersama yang lain.

Biaya yang dipatok untuk program ini Rp1,5 juta – Rp 2 juta.

Kursus privat dapat dilakukan di Dapur Anak yang beralamat di Mampang, Jakarta Selatan, maupun di rumah masing-masing.

Program lainnya yakni one day class yang biasanya dilakukan pada saat musim liburan sekolah.

Pada masa libur, permintaan untuk kursus memasak sangat membludak, sedangkan kapasitas kelas di Dapur Anak hanya maksimal 20 orang per kelas.

Dapur Anak juga membuka kelas nonreguler, seperti saat pesta ulang tahun dengan tema memasak serta field trip.

Program teranyar yakni kegiatan cooking tour, berupa kegiatan memasak dan kunjungan ke pabrik-pabrik terkait seperti pabrik coklat, sosis, hingga buah organik.

“Sasaran cooking class dan cooking event tak hanya terbatas pada anak-anak, tapi sekarang mulai berkembang ke parents. Jadi kami juga menyasar orang tua mereka untuk ikut serta misalnya diajak menemani saat kunjungan atau anaknya dibuatkan PR untuk memasak bareng orang tua di rumah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper