Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PELUANG BISNIS: Raup Untung dari Frozen Food Bergizi

Di tengah masyarakat yang makin sibuk, seringkali asupan makanan tidak terkendali. Terutama kebiasaan mengonsumsi makanan siap saji yang yang tidak bergizi.
Daging menjadi salah satu bahan baku makanan beku./
Daging menjadi salah satu bahan baku makanan beku./

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah masyarakat yang makin sibuk, seringkali asupan makanan tidak terkendali. Terutama kebiasaan mengonsumsi makanan siap saji yang yang tidak bergizi.

Karena resah dengan fenomena tersebut, banyak orang yang kemudian berburu makanan sehat terutama untuk disajikan di tengah keluarga. Namun, seringkali proses pembuatannya dan penyajiannya sangat ribet dan membutuhkan banyak waktu.

Apalagi pada bulan Puasa, seringkali banyak keluarga yang tak sempat mengonsumsi makanan sahur yang sehat karena terbatasnya waktu untuk masak, belum lagi jika satu keluarga bangun kesiangan.

Sebagai solusi untuk masalah tersebut, sekarang makanan beku sehat tanpa bahan pengawet yang mulai banyak beredar, dan bisa menjadi pilihan utama bagi ibu-ibu sibuk yang ingin tetap memberikan sajian sehat bagi keluarga.

Karena permintaan terhadap healthy frozen food yang terus meningkat, ditambah kesadaran masyarakat yang terus tumbuh terhadap kesesehatan. Membuat bisnis ini dipandang prospektif dan memiliki peluang usaha yang besar.

Salah satu pelaku usaha yang berkecimpung dalam bisnis ini sejak lima tahun lalu adalah Khalila. Perempuan yang berdomisili di Bekasi ini memproduksi makanan beku dengan merek Pelangi Anak Healthy Food.

Khalila memulai bisnisnya dari keinginannya untuk menyiapkan makanan sehat dan begizi untuk buah hatinya. Pasalnya, makanan yang tersedia di pasaran tidak terjamin kebersihan dan gizinya.

Pada 2010, dia hanya memproduksi makanan beku untuk konsumsi anak dan keluarganya saja. Kemudian, secara bertahap, frozen food buatannya tersebut mulai dipasarkan kepada kenalan dan teman-teman terdekat.

“Saat memutuskan untuk menjalani bisnis ini, saya hanya membutuhkan modal sekitar Rp150.000 untuk membeli bahan daging dan bumbu, sedangkan peralatannya memanfaatkan yang sudah ada di rumah,” katanya.

Lama-kelamaan, produknya sudah mulai dikenal orang, dan semakin banyak konsumen yang memesan produk makanan sehatnya, hingga saat ini dia sudah mampu berinvestasi terhadap peralatan dan mesin produksi.

Saat ini, Pelangi Anak Healthy Food mampu memproduksi hingga 500 pak per hari. Sebagian besar produk tersebut dibuat sesuai pesanan, sehingga hasilnya lebih segar dan tidak terlalu lama di tangan produsen.

Adapun, makanan beku yang dijual mencapai 34 jenis, di antaranya nugget ayam susu sayuran, nugget keju mozarella, kaki naga ayam, kentang beku stik dan bakso sapi.

Salah satu produk andalan Pelangi Anak adalah healthy nugget susu ayam brokoli wortel, yakni nugget ayam dengan susu sapi segar, dicampur dengan parutan wortel dan cincangan brokoli.

“Nugget ini tidak berasa langu sayur dan rasanya gurih karena susu alami, juga tanpa MSG dan bahan pengawet,” katanya.

Produk tersebut dikemas dalam ukuran yang beragam, mulai dari berat 200 gram untuk kemasan nugget, hingga 500 gram untuk kemasan kaki naga ayam. Sementara itu, harga tiap kemasannya dibanderol mulai dari Rp18.000-Rp35.000.

Khalila mengklaim produk yang dibuatnya lebih sehat dibandingkan dengan produk makanan beku lainnya yang tersedia di pasaran, karena Pelangi Anak dibuat dari bahan baku alami dan tanpa penambahan bahan sintetis.

Untuk itu, produknya hanya mampu bertahan sekitar 24 jam di udara terbuka, satu pekan jika disimpan dalam cooler, dan kuat hingga 5 bulan jika disimpan di dalam freezer.

Selama ini, pangsa pasar dari produknya ini adalah masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke atas yang memang peduli terhadap kesehatan. “Saya memang belum terlalu gencar berpromosi, karena kapasitas produksinya memang masih terbatas,” katanya.

Untuk menggaet mereka, Khalila memasarkan produknya melalui website pelangianaksehat.com. Serta memanfaatkan kemitraan baik yang berperan sebagai distributor, agen maupun reseller yang sekarang telah tersebar di berbagai kota di seluruh Jawa.

Khalila pun fokus memberikan bonus dan imbalan yang menarik bagi mitra yang aktif, sehingga bisa berpengaruh terhadap kinerja penjualan dan omzetnya.

Misalnya dengan memberikan potongan harga Rp1,5 juta, selain itu mitra juga berhak mendapatkan imbalan berupa voucher belanja yang diberikan sesuai dengan nilai transaksi.

Di sisi lain, Khalila juga merasakan beberapa kendala selama setengah dekade menjalankan bisnis ini, misalnya mahalnya biaya perizinan dan kurangnya modal untuk pengadaan alat.

“Naik turunnya harga bahan baku juga berpengaruh terhadap produksi dan margin keuntungan,” imbuhnya.

Demi mengembangkan bisnisnya ini, Khalila berencana membuka outlet khusus untuk memasarkan produknya, selain itu dia juga ingin memproduksi produk dengan harga yang lebih murah demi menjangkau masyarakat kelas menengah ke bawah.

“Bisnis ini masih memiliki prospek yang baik, selama bisa dikelola dengan baik dan memiliki diferensiasi dibandingkan dengan produk-produk milik pemain besar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper