Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manda Es Krim, Bahan Baku Es Krim Untuk Pelaku UMKM

Semakin banyaknya orang yang berbisnis es krim juga menarik hati beberapa pelaku usaha kecil dan menengah untuk terjun dalam bisnis produksi bahan baku es krim. Salah satu dari sedikit pelaku usaha di bidang ini adalah Mariono yang tinggal di Jalan Pondok Aren Raya, Jakarta Selatan.
Es krim/wisegeek.com
Es krim/wisegeek.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Semakin banyaknya orang yang berbisnis es krim juga menarik hati beberapa pelaku usaha kecil dan menengah untuk terjun dalam bisnis produksi bahan baku es krim. Salah satu dari sedikit pelaku usaha di bidang ini adalah Mariono yang tinggal di Jalan Pondok Aren Raya, Jakarta Selatan.

Dia melihat di pasaran hanya ada beberapa merek besar yang menguasai pasar bubuk atau premix es krim sehingga dia tertarik untuk membuat bubuk berkualitas sama namun dengan harga yang lebih murah di bawah bendera Manda Es Krim.

Ketika menyeriusi usahanya dua tahun lalu, dia mengeluarkan modal sekitar Rp5 juta. Modal itu untuk membeli bahan-bahan yang dia perlukan seperti susu, gula perisa, stabilizer dan emulsifier.

Mario, begitu dia biasa disapa, menggunakan jasa vendor atau dengan sistem maklun, sehingga dia tidak perlu mengeluarkan modal besar untuk membeli mesin-mesin produksi.

Pria 48 tahun ini berujar ide untuk produksi bahan baku es krim timbul ketika dia mengikuti seminar dua hari tentang entrepreneur. Dari seminar itu dia termotivasi untuk membuat usaha yang bisa sekaligus menggerakkan pelaku UMKM lain.

“Saya terpikir untuk membuat bahan es krim yang bisa diolah dengan proses singkat, mudah dan tidak perlu harus dua kali di-mixer, cukup di-mixer satu kali saja,” tuturnya.

Bubuk Manda Es Krim yang dijual Mariono ada dua kategori, untuk soft ice cream ataupun hard ice cream. Bubuk premix untuk soft ice cream harus diolah pakai mesin sementara untuk hard ice cream bisa diolah tanpa mesin.

Cara pengolahannya yakni dengan menambahkan air dingin ke bubuk dengan perbandingan 1:2 lalu diaduk pakai mixer selama 5 menit. Setelah dibekukan 2-3 jam di freezer sudah siap dikonsumsi.

“Soal rasa enggak kalah sama pabrikan, kalau mau lebih creamy tinggal pakai susu full cream atau UHT,” tuturnya.

Saat ini ada tujuh varian rasa yang dia produksi, yakni rasa strawberry, coklat, vanilla, durian, melon, green tea, plain.

Dari bahan itu, pelaku usaha masih bisa berkreasi menciptakan varian rasa baru. Misalnya agar pembeli tidak mudah bosan, bisa dengan menambahkan potongan buah segar pada bubuk es krim plain.

Beberapa pelanggannya ada yang kreatif menciptakan es potong Singapura dengan berbagai rasa seperti rum raisin, atau es kopyor.

Tiap kilogram bubuk premix dibanderol Rp60.000. Mario menerapkan minimum order Rp1 juta atau sekitar 20 kg bubuk untuk pengiriman ke luar kota.

“Target utama saya adalah UKM, kalau pembeli untuk konsumsi pribadi jarang kami layani kecuali datang sendiri ke rumah. Mereka bisa membeli sekilo, tetapi harga ecerannya dibanderol Rp100.000,” terangnya.

Pemesanan Manda Es Krim bisa dilakukan lewat sms dan bisa dikirimkan dalam hari yang sama untuk daerah Jakarta.

Sementara untuk pemesanan dari luar kota, umumnya memakan waktu 2-3 hari dengan menggunakan jasa ekspedisi. Menurut Mariono, dia sudah pernah mengirim Manda Es Krim ke berbagai kota di Indonesia.

Di situs websitenya www.mandaeskrim.com Mariono juga menyediakan berbagai produk lain yang memudahkan pelaku usaha memulai bisnisnya, seperti kemasan es krim berupa cone dan cup, box pendingin.

Dia berujar pelanggannya kebanyakan adalah pelaku usaha pemula yang masih mencoba-coba untuk berbisnis es krim. Namun, ada juga pengusaha yang sudah punya puluhan gerai es krim serta pelaku usaha yang menjadi vendor es krim untuk disuplai ke restoran atau kafe.

Agar pasarnya bisa terus terbuka, Mariono melakukan edukasi untuk merangsang pelaku usaha baru. Salah satu metode yang dia lakukan yakni bergabung dengan grup pengusaha es krim dan rajin memberikan motivasi, resep hingga kiat sukses berbisnis.

“Karena saya masih terus melakukan pengenalan produk, saya tidak mengambil margin yang besar. Penjulan sekarang saya tidak usah sebut, tetapi yang jelas sudah lumayan,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper