Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 5 Hal yang Harus Diperhatikan saat Pilih Partner Bisnis

Mau memulai sebuah bisnis dan terpikir untuk mencari partner bisnis atau co-founder saat merintis usaha? Hati-hati, jangan asal comot orang untuk menjadi pendamping dalam menjalankun usaha
Memilih partner kerja jadi hal pertimbangan dalam membangun bisnis/ilustrasi
Memilih partner kerja jadi hal pertimbangan dalam membangun bisnis/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Mau memulai sebuah bisnis dan terpikir untuk mencari partner bisnis atau co-founder saat merintis usaha? Hati-hati, jangan asal  comot orang untuk menjadi pendamping dalam menjalankan usaha.

Rein Mahatma, Co-Founder Startupbisnis.com menjelaskan memilih seorang co-founder yang tepat adalah keputusan paling penting yang harus diambil. Hal tersebut dinilai jauh lebih penting dari produk, pasar dan investor.

“Co-founder merupakan faktor penentu yang sangat penting, sama halnya dengan lokasi di dunia bisnis ritel, terutama untuk Internet start-up” paparnya.

Rein mengatakan ada beberapa poin yang harus diperhatikan saat hendak mencari co-founder. Seperti jumlah ideal co-founder, pembagian tugas, hingga cara menemukan co-founder yang tepat.

The Power of Two

Rein mengatakan, idealnya sebuah bisnis didirikan oleh dua orang, atau sering disebut the power of two. Semakin banyak jumlah pendiri sebuah perusahaan atau start-up, maka risiko perselisihan di antara founder pun semakin meningkat. Akibatnya, kerja tim akan menjadi lebih lambat, khususnya dalam mengambil keputusan-keputusan yang strategis bagi perusahaan.

“Perusahaan dengan dua founder bisa berjalan karena kebulatan suara bisa dicapai, dan politik dalam perjalanan startup akan minim, keinginan masing-masing bisa diatur dengan mudah, dan taruhan yang diberikan para founder akan cukup tinggi dalam hal finansial”.

 

Memiliki Pengalaman Bekerja Sama

Dalam memilih co-founder, sebaiknya cari orang yang telah memiliki bekerja sama sebelumnya, dan akan lebih baik jika pernah melalui situasi yang sulit bersamanya.

Selain itu, lakukan beberapa cara untuk lebih mengenal calon partner bisnis tersebut. Misalnya, dengan berdiskusi secara intens dan berupaya memecahkan teka-teki dalam lingkup bisnis. Dari sana, akan terlihat bagaimana reaksinya terhadap pernyataan atau opini yang bertentangan.

 

One Build, One Sell

Idealnya, partner bisnis yang dicari adalah yang mempunyai kemampuan di bidang yang tidak Anda kuasai. Misalnya, apabila Anda adalah seorang pembuat produk, maka bisa mencari partner yang menguasai bidang pemasaran.

“Co-founder adalah seseorang yang memperkuat kelebihan dan menutupi kekurangan Anda,” katanya.

Cara ini dapat membuat pelaku usaha dan partner fokus terhadap spesialisasi masing-masing tanpa harus khawatir kebutuhan bisnis lain terbengkalai.

 

Motivasi yang Sama

Jika founder pertama ingin membuat produk yang keren, sedangkan yang kedua ingin menciptakan banyak uang, dan satunya ingin menjadi terkenal, hampir bisa dipastikan bisnisnya akan berantakan.

Seharusnya, sebelum menjalankan bisnis setiap co-founder sudah memiliki motivasi yang sama meskipun dalam perjalanannya akan tampak dengan sendirinya tanpa harus diutarakan.

 

Tau Kapan Harus Berpisah

Seorang pengusaha yang hebat pun masih bisa salah dalam memilih partner bisnis. Apabila performa partner yang telah pilih tidak sesuai dengan harapan, opsi mengakhiri hubungan bisnis bisa menjadi pilihan.

Jika merasa tidak cocok merasa akan berpisah dengan co-founder yang telah dipilih, lakukanlah se-awal mungkin, dan kejar kembali saham dalam startup Anda agar perusahaan bisa tetap berjalan, serta dan rekrut orang lain yang luar biasa untuk mengisi kekosongan itu.

Untuk menghindari hal-hal buruk saat mengakhiri hubungan dengan partner bisnis, sebaiknya sebelum memulai bisnis dan membagi saham perusahaan pertimbangkan dulu saham yang cocok untuk partner Anda.

Perjanjian mengenai pembagian saham apabila salah salah satu pemilik memutuskan untuk mundur pun harus jelas. Sebab, di dunia bisnis tidak akan pernah tahu kapan Anda dan partner bisnis akan berbeda pendapat lagi.

Lantas, darimana bisa menemukan co-founder yang tepat? Rein mengatakan jika founder masih kuliah, pergilah ke kampus, tunjukkan kemampuan diri, aktif dalam kegiatan mahasiswa, dan ceritakan visi yang dimiliki kepada teman-teman. Dari sana akan terlihat siapa saja yang tertarik dan memiliki visi yang sama.

Selain itu dengan memperluas jaringan, datanglah ke acara yang memungkinkan untuk bertemu dengan partner bisnis. Misalnya, datang ke berbagai acara pertemuan start-up, komunitas wirausaha dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper