Bisnis.com, JAKARTA - Tren hidup sehat yang tengah menggeliat di kalangan masyarakat kelas menengah, memunculkan berbagai macam metode untuk menjaga kebugaran. Mulai dari aktivitas olahraga hingga konsumsi dan diet makanan sehat.
Hal tersebutlah yang membuat berbagai macam makanan sehat mulai naik daun dan muncul ke permukaan. Salah satunya adalah kefir produk olahan susu yang sebenarnya sudah lama mulai dikenal di Indonesia.
Namun, karena rasa yang sangat masam, membut kefir tidak mudah diterima oleh masyarakat begitu saja. Diperlukan perlakuan khusus supaya rasa kefir bisa lebih bersahabat di lidah orang Indonesia.
Hal itu menginspirasi Felita Anthony dan Bella Agatha untuk menciptakan inovasi dalam produk kefir. Kedua perempuan yang memiliki latar belakang Teknologi Pangan itu pun menciptakan kefir dengan rasa buah-buahan di bawah merek Kefir Ting Tong.
Felita menjelaskan ide untuk menciptakan kefir rasa buah itu didasari dari kenyataan di lapangan bahwa kefir yang memiliki banyak manfaat kurang populer karen rasanya yang kurang bersahabat.
“Rasa asam tidak hilang 100%, tetapi dengan adanya variasi rasa buah, konsumen bisa menikmati manfaat kefir dengan rasa sesuai selera,” katanya.
Saat ini Kefir Ting Tong memiliki tujuh varian rasa, yakni jeruk, mangga, alpukat, nanas, stoberi, pisang, dan original. Kefir siap minum tersebut dijual seharga Rp20.000 untuk ukuran 250 ml.
Setiap kefir kemasan rasa buah tersebut baik dikonsumsi dalam jangka waktu dua hari setelah produksi, sedangkan kefir original bisa tahan hingga dua minggu jika disimpan di lemari pendingin.
“Karena pembuatannya tidak menggunakan pengawet dan menggunakan campuran buah asli, maka daya tahannya tidak lama, sedangkan untuk yang tidak dicampur lebih awet tetapi rasanya lebih asam,” imbuhnya.
Waktu pertama kali produksi, Kefir Ting Tong hanya memproduksi satu rasa dengan jumlah sebanyak 20 botol. Sekarang, dalam satu bulan bisa menjual sekitar 300 botol.
Jumlah tersebut juga didorong oleh larisnya paket detoks yang dikeluarkan oleh Kefir Ting Tong. Ada dua jenis paket detoks yang disediakan, yakni paket detoks empat hari seharga Rp500.000 dan paket detoks dua hari seharga Rp300.000.
“Paket detoks berisi paket persediaan kefir untuk dikonsumsi tiap dua jam selama empat atau dua hari. Konsumsi kefir tersebut harus dibarengi dengan asupan buah atau sayur,” katanya.
Kefir yang digunakan untuk paket detoks memiliki kandungan yang berbeda dengan kefir yang siap dikonsumsi, sehingga manfaatnya pun diklaim lebih efektif.
Felita mengatakan detoks yang dilakukan dengan mengonsumsi kefir tersebut bermanfaat untuk melancarkan pencernaan, hingga menurunkan berat badan.
“Pengaruhnya berbeda untuk tiap-tiap orang, rata-rata berat badan bisa turun sekitar 2—3 kg setiap konsumsi paket,” katanya.
Meskipun paket detoks tersebut memiliki banyak manfaat, tetapi perempuan berusia 22 tahun itu tidak menyarankan konsumen untuk mengonsumsi secara terus menerus. Idealnya, paket detok dikonsumsi sekali dalam jangka waktu 2—3 bulan.
“Kalau kefir siap minum bisa dikonsumsi sehari sekali untuk menjaga daya tahan tubuh dan menjaga hasil detoks,” katanya.
Sementara itu, konsumen bisa memesan dan mendapatkan informasi mengenai Kefir Ting Tong secara online melalui akun Instagram @Tingtong.id dan di berbagai forum jual beli online.
Selain itu, Felita dan rekannya juga semakin agresif memasarkan kefir langsung ke masyarakat lewat berbagai macam kegiatan dan bazar. Melalui hal tersebut Felita bisa langsung mengedukasi masyarakat tentang manfaat kefir.
“Kami juga berencana memproduksi kefir dengan kemasan yang lebih menarik, sehingga bisa menimbulkan image bahwa kefir bisa menjadi minuman sehat sehari-hari,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
