Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendulang Untung dari Bisnis Pernak-Pernik

Heidy Pravitasari dan suaminya tak mengira bisnis pernik-perniknya akan berkembang pesat seperti saat ini di bawah bendera Tatomi.
Koleksi Frame tatomi/tatomi.net
Koleksi Frame tatomi/tatomi.net

Bisnis.com, JAKARTA-Heidy Pravitasari dan suaminya tak mengira bisnis pernik-perniknya akan berkembang pesat seperti saat ini di bawah bendera Tatomi.

Kini, mereka bahkan sedang menimbang untuk berkonsentrasi pada bisnis tersebut dan melepaskan pekerjaan kantorannya masing-masing.

Wajar saja jika peminat kreasi Heidy membludak. Pasalnya, Tatomi menawarkan bermacam varian pernik yang memikat dari bahan utama art carton dan kanvas premium. Heidy menjamin dengan bahan baku kualitas wahid yang dia pilih, produknya bisa tahan hingga 5-10 tahun.

Dia menuturkan, selain biodata bayi konsumen juga banyak meminati mahar pernikahan. Heidy menambahkan, beragam produk itu seringkali dipesan sebagai hadiah atau suvenir. Dalam sebulan, rerata pesanan yang datang berkisar 80-120 pesanan dengan omzet rata-rata Rp60 juta-Rp70 juta per bulan.

Adapun, harga jual produk per item dipatok mulai Rp90.000-Rp130.000, tergantung ukuran. Dari jumlah tersebut Heidy mengaku mengambil margin keuntungan maksimal 20%. "Saya ambilnya enggak banyak-banyak marginnya, yang penting kuantitasnya," tuturnya.

Saat ini, Heidy memiliki beberapa reseller yang menjual produk-produknya. Selain dijual ke seluruh Indonesia, saat ini dia dan suami menjajaki pasar ekspor.Umemenuhi pesanan konsumen, Heidy mempekerjakan tiga karyawan. Dia juga sudah membuka sebuah workshop untuk memproduksi dan memajang hasil kreasinya.

Satu tips dari Heidy untuk menggencarkan pemasaran adalah dengan memberikan diskon promosi, terutama pada periode jelang pembayaran gaji, seperti akhir bulan. Jangan lupa pula memberikan pelayanan prima pada konsumen.

Misalnya saja, dengan meniadakan biaya desain bagi konsumen yang menginginkan rancangan tertentu. Sementara, untuk urusan desain Heidy banyak melirik dan mempelajari perkembangan desain dari luar negeri dan mengkombinasikannya dengan idenya sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper