Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PELUANG BISNIS: Cantiknya Laba Bunga Kertas

Ketika berpikir untuk memulai suatu usaha , kita biasanya langsung berpikir mengenai besarnya modal yang diperlukan. Belum lagi mengenai keterampilan yang dibutuhkan, waktu yang harus dialokasikan, dan rentetan tantangan lainnya yang harus dihadapi.
Cantiknya tampilan bunga kertas./.
Cantiknya tampilan bunga kertas./.

Bisnis.com, JAKARTA- Ketika berpikir untuk memulai suatu usaha , kita biasanya langsung berpikir mengenai besarnya modal yang diperlukan. Belum lagi mengenai keterampilan yang dibutuhkan, waktu yang harus dialokasikan, dan rentetan tantangan lainnya yang harus dihadapi.

Namun bila jeli melihat peluang, sebenarnya ada jenis usaha yang tidak memerlukan modal besar, dan keterampilannya pun dapat dipelajari secara otodidak. Hal itu pula i yang dilakukan oleh Septi Dwi Mirantika, pemilik toko Queenapaper, dan Ana Fitriana yang menjalankan usaha Kembang Paper.

Berbekal modal Rp100.000 hingga Rp300.000, kedua pengusaha tersebut dapat mengembangkan usaha paperflower atau bunga kertas menjadi lini bisnis yang beromzet jutaan rupiah setiap bulannya.

Bagi ibu rumah tangga yang ingin memiliki penghasilan namun tetap dekat dengan keluarga di rumah, bisnis paperflower patut dilirik.

Septi dan Ana juga berhasil membuktikan bahwa usaha bunga kertas merupakan usaha yang potensial dalam menghasilkan laba yang cantik. Secara persentase, rata-rata keuntungan yang dapat diperoleh dari setiap paket bunga kertas dapat mencapai 40% hingga 45% dari harga jual.

Keterampilan dalam membuat bunga kertas pun bahkan dapat dipelajari secara otodidak dari media sosial dan youtube. Kita tidak perlu repot-repot mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah untuk mengikuti kursus membuat bunga kertas.

Untuk promosi, bisnis ini dapat berjalan dengan cukup mengandalkan media sosial. Baik itu dengan membuka toko online di sejumlah marketplace, hingga mencantumkan tagar yang kreatif di media sosial Instagram.

Penampakan dekorasi paperflower yang cantik dan harganya yang terjangkau kini membuat dekorasi ini diminati oleh generasi muda. Dengan jumlah populasi generasi milenial (20 tahun-34 tahun) yang dapat mencapai 34% dari total populasi Indonesia pada 2020, tentu menjadi pasar yang cukup menjanjikan. Tertarik?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper