Bisnis.com, JAKARTA -Sebagai produk yang menekankan kreativitas dan eksklusivitas dengan jumlah produksi yang limited edition serta menyasar pasar kalangan menengah atas, biasanya para pelaku usaha lebih senang memasarkan produk tas kreatif tersebut melalui pameran.
Menurut Michelle, pemilik Indiego House yang baru saja memulai usahanya pada awal tahun 2013 ini, penjualan melalui pameran merupakan saluran yang paling efektif. Bahkan hampir setiap kali mengikuti pameran atau bazaar, produk tas yang dijual selalu ludes terjual.
Selain melalui pameran, dia juga menjual produknya melalui online. “Tapi penjualan secara online tidak secepat di bazaar. Saya sudah ikut beberapa kali bazaar dan permintaan selalu tinggi,” tuturnya.
Demikian pula disampaikan oleh Yuliana Lim, pemilik brand Chameo Couture, yang rajin ikut pameran baik di dalam maupun luar negeri. Menurutnya, pasar luar negeri selalu mencari pemain baru yang mengerti selera negara tujuan dan konsisten mempromosikan di pameran-pameran terbaik.
Bahkan melalui ajang pameran juga dia bisa mendapat kesempatan untuk ikut serta mempromosikan produknya pada pameran fashion bergengsi di Eropa yakni Pret A Porter Paris-Who’s Next 2013 pada Juli.
Chameo Couture merupakan fashion label dan bag maker pertama dari Indonesia yang berhasil memamerkan produknya di sana.
“Kami tidak pernah bermimpi Chameo Couture akan disejajarkan dengan Christian Lacroix, Sonia Rykiel, Braun Buffel, dll. Herannya, kami malah disambut dengan hangat oleh para desainer-desainer terkemuka dari Eropa.”
Untuk strategi marketing, dia mengaku lebih banyak menggunakan teknik pemasaran yang hemat namun berdampak besar dengan selalu membuat inovasi produk kreatif sehingga membuat para pelanggan menjadi lebih setia.
“Jika pelanggan sudah tertarik pasti mereka akan melakukan pemasaran dari mulut ke mulut tentang produk kami sehingga berdampak pada penjualan. Di samping itu juga ikut serta dalam award-award bergengsi, kolaborasi media massa dan pemerintah, serta pemasaran online.”
Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Model Indonesia (APPMI) Taruna K Kusmayadi menuturkan prospek produk yang menekankan kreativitas serta mengangkat budaya lokal akan cerah.
Apalagi masih banyak budaya khas Indonesia yang masih bisa diolah menjadi produk yang terlihat unik dan kreatif, yang terpenting pelaku usaha harus terus melakukan inovasi-inovasi sehingga menghasilkan produk etnik dan modern.
Untuk proses pemasaran, menurutnya, pameran masih menjadi salah satu jalur yang paling efektif untuk menjaring konsumen potensial baik di dalam maupun luar negeri.