Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kiat Manajemen: Kepemimpinan Otentik

---- Lebih menarik adalah bagaimana Tomy Sofhian mampu memimpin orang lain dengan begitu piawai sehingga hanya dalam tempo sebelas tahun ia sudah menjadi pemimpin asli Indonesia pertama.

---- Lebih menarik adalah bagaimana Tomy Sofhian mampu memimpin orang lain dengan begitu piawai sehingga hanya dalam tempo sebelas tahun ia sudah menjadi pemimpin asli Indonesia pertama.

Bisnis.com, JAKARTA - Perjalanan karirnya hanya dilalui pada dua perusahaan. Syahdan hampir dua puluh tahun lalu sehabis menyelesaikan kuliah diploma tiga dia langsung bekerja pada sebuah jaringan fast food lokal bernama California Fried Chicken (CFC).

Begitu ada kesempatan melanjutkan jenjang strata satu, dia ambil kesempatan tersebut dengan masih tetap sebagai karyawan CFC. Pada waktu kuliah strata satu, sudah lumayan level jabatannya, sebagai koordinator CFC yang ada diwilayah Yogya dan Magelang.

Begitu selesai kuliah strata satu, dia mendapat tugas yang lebih menantang, koordinator CFC di sebuah pulau di luar Jawa. Hingga akhirnya perusahaan logistik global dari Belanda TNT menjadi pelabuhan karirnya.

Awal mula dia sebagai manager yang membawahi area Semarang dan sekitarnya. Karena kinerjanya diatas rata-rata, manajemen TNT menunjuknya menjadi koordinator Indonesia Barat yang wilayahnya membentang dari Sumatra hingga seluruh kota-kota di Jawa. Ketika pada posisi ini kinerjanya juga di atas rata-rata, manajemen memberi tanggungjawab yang lebih besar, menjadi Sales Director. Dengan demikian semua penjualan TNT di seluruh Indonesia menjadi tanggungjawabnya.

Lagi-lagi ketika menjadi Sales Director, dia menunjukkan kinerja yang prima. Jabatan apalagi di atas Sales Director kalau bukan Managing Director (CEO)? Syahdan ketika TNT mulai menginjakkan kaki di Indonesia tahun 1979, posisi CEO selalu dipegang oleh orang luar.

Biasanya orang Eropa atau Australia. Karena pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Asia Pasifik menggembirakan, jabatan CEO TNT Indonesia bergeser menjadi orang Asia. Tetap saja bukan orang Indonesia. Sampai akhirnya pertengahan tahun ini ia menjadi CEO TNT Indonesia pertama yang asli orang lokal. CEO TNT Indonesia ini bernama Tomy Sofhian.

Keberhasilan seseorang menjadi CEO selain karena kompetensi manajerial, yang lebih utama adalah kompetensi kepemimpinan. Kompetensi kepemimpinan selalu dibangun jangka panjang. Pun basisnya tidak sekadar saat dia mulai bekerja. Sering basis kepemimpinan bertumbuh ketika orang bersangkutan menjadi mahasiswa. Itulah yang dilakukan oleh Tomy Sofhian.

Dia membangun basis kepemimpinan ketika masih menjadi mahasiswa. Aktif dalam berbagai kegiatan mahasiswa dan terjun sebagai anggota senat membuat kepemimpinannya terasah. Alhasil begitu lulus kuliah diploma tiga dan langsung bekerja dengan membawahi puluhan karyawan sudah tidak membuatnya kagok untuk memimpin. Riuh rendah dunia kemahasiswaan menempanya untuk dengan mudah memimpin orang lain.

POLA KEPEMIMPINAN

Lebih menarik adalah bagaimana Tomy Sofhian mampu memimpin orang lain dengan begitu piawai sehingga hanya dalam tempo sebelas tahun ia sudah menjadi pemimpin asli Indonesia pertama di TNT Indonesia? Ternyata pola kepemimpinan yang dia lakoni sejak menjadi manager hingga CEO sederhana dan nyaris menjadi klise.

Pertama, pada level jabatan apapun Tomy Sofhian memiliki prinsip “Kerjakan yang terbaik apa yang menjadi tanggungjawab.” Cita-cita menjadi CEO bukan target utama. Namun bertanggungjawab terhadap apa yang menjadi amanat organisasi, itu yang selalu dikerjakan paling utama. Ketika menjadi manager, jadilah manager yang terbaik. Ketika menjadi Area Koordinator, jadilah koordinator diatas rata-rata. Ketika menjadi Sales Director, berikan yang terbaik buat organisasi dan anak buah. Dengan demikian jabatan lebih tinggi akan menanti tanpa harus dikejar mati-matian.

Kedua, memimpin berbasis pada nilai-nilai organisasi dan nilai-nilai universal. Nilai-nilai ini yang menggerakkan orang-orang (karyawan) dalam organisasi. Perilaku karyawan karena pengaruh nilai-nilai organisasi.

Tidak peduli karyawan tersebut berasal dari organisasi mana atau memiliki identitas apa, ketika karyawan tersebut bekerja di organisasi, ia harus tunduk pada nilai-nilai organisasi. Dan nilai-nilai organisasi selalu diciptakan dan dipraktikkan oleh para pemimpinnya pada setiap level organisasi.

Tomy Sofhian memaknai dengan baik pengaruh nilai-nilai pada organisasi. Alhasil ketika menjadi pemimpin pada level yang berbeda, ia tetap berpatokan pada nilai-nilai organisasi. Beruntung  TNT memiliki nilai-nilai organisasi yang sudah teruji. Sebagai perusahaan global yang menjadi pemain terbesar nomor empat di dunia, nilai-nilai yang menggerakkan TNT antara lain semangat, peduli, pegang janji dan pasti bisa. Empat nilai ini yang menjadi landasan kepemimpinan Tomy Sofhian.

Ketiga, bahwa kesuksesan pemimpin apabila ia mampu menciptakan pemimpin lainnya. Inilah idiom kuno yang sering diucapkan oleh pemimpin tetapi tergopoh-gopoh dalam pelaksanaan. Menciptakan pemimpin lain masih dianggap oleh sang pemimpin sebagai ancaman dirinya.

Pemimpin lain tak ubahnya macan kecil yang ketika dewasa macan ini akan memangsa pelatihnya. Anggapan ini ditepis oleh Tomy Sofhian. Dia tetap berpegang teguh bahwa karir seseorang tak lain apabila seseorang mampu menyediakan karir bagi bawahannya. Sehingga bawahannya ketika menapaki jenjang karir justru ia mendorong atasannya untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.

Ketika orang-orang menjadi karyawan baru di TNT, Tomy Sofhian selalu menekankan pada dua hal; (1) bahwa mereka adalah karyawan super, (2) mereka adalah pemimpin masa depan. Ucapan Tomy Sofhian ini langsung disampaikan kepada para karyawan baru TNT. Alhasil karyawan baru ini berpacu menjadi karyawan super dan mereka menciptakan sendiri untuk siap menjadi pemimpin masa depan.

Tiga pola kepemimpinan sederhana dari Tomy Sofhian ini oleh Bill George mantan chairman dan CEO Medtronic disebut Kepemimpin Otentik. Melalui buku “Authentic Leadership: Rediscovering the Secrets to Creating Lasting Value,” Bill George menuturkan bahwa “The complexities of twenty-first-century corporations demand new leadership. We need leaders who lead with purpose, values, and integrity and who are good stewards of the legacy they inherited from their predecessors. We need leaders who build enduring organizations, motivate their employees to provide superior customer service, and create long-term value for shareholders. In short, we need a new kind of leader—the authentic leader—to bring us out of the current leadership crisis.

Dalam bahasa lain, pada abad 21 ini organisasi memerlukan pemimpin yang digerakkan oleh nilai-nilai, memiliki tujuan yang terukur serta pemimpin yang memotivasi orang lain untuk selalu bertumbuh. Semua ini ada dalam diri Tomy Sofhian.

Menjadi pemimpin tertinggi di TNT Indonesia baru dijalani oleh Tomy Sofhian kemarin sore. Beruntung saya sudah bersahabat lama dengannya saat kami sama-sama kuliah. Jadi saya sudah bisa memperkirakan bahwa TNT Indonesia sudah benar berada di tangan Tomy Sofhian. Kepemimpinan otentiknya akan terus terbang tinggi. Dan saya berseloroh dihadapannya,”Mas Tomy, tiga - empat tahun lagi kalau saya ingin bertemu sampeyan saya harus ke Singapore atau Hongkong. Karena sampeyan akan memegang TNT regional Asia Pacific.” Ia menjawab pendek,”Amin!”

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : A.M Lilik Agung, Trainer bisnis. Mitra pengelola LA Learning. Beralamat di [email protected]
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper