Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rudik Setiawan Jadi Jutawan Berkat Tahu Organik

Gaya hidup modern yang instan dan serba praktis ternyata menimbulkan masalah kesehatan. Akibat tak memerhatikan pola makan dan asupan gizi yang sesuai kebutuhan, masyarakat dihantui bahaya stress dan jenis penyakit kronis lainnya.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Gaya hidup modern yang instan dan serba praktis ternyata menimbulkan masalah kesehatan. Akibat tak memerhatikan pola makan dan asupan gizi yang sesuai kebutuhan, masyarakat dihantui bahaya stress dan jenis penyakit kronis lainnya.

Melihat fenomena tersebut, banyak kalangan masyarakat yang mulai mengaplikasikan pola hidup sehat. Selain makan teratur dan berolah raga, mereka mulai memperhatikan nutrisi yang harus mereka santap setiap harinya. Bahan-bahan makanan yang mengandung kimia sintetis ditinggalkan. Masyarakat mulai melirik produk makanan organik sebagai solusi untuk hidup sehat.

Salah satu pelaku usaha yang menikmati sehatnya laba bisnis makanan olahan organik adalah Rudik Setiawan, 29. Pengusaha tahu yang berdomisili di Malang, Jawa Timur ini mengembangkan produk tahu organik yang dia namakan Tahu Pelangi.

Jejak langkah bisnis Rudik menjadi pengusaha tahu organik muncul akibat melambungnya harga kedelai dari Rp3.000/kg menjadi Rp7.500/kg pada 2007. “Saya bingung karena harga kedelai naik tajam. Padahal saya tak bisa menaikkan harga jual tahu. Saya berpikir bagaimana caranya agar bisnis tetap jalan,” ungkapnya.

Banyaknya jumlah kompetitor di bisnis ini, membuat Rudik harus memutar otak untuk membedakan usaha yang dijalaninya dengan pebisnis tahu pada umumnya. Setelah mencari informasi, dia terpikir untuk menambah label organik pada produk tahu miliknya.

“Saat ini banyak orang menyerukan gaya hidup sehat. Dari situ, saya ingin memproduksi tahu yang higienis dan berkualitas. Ternyata, pasar yang digarap sangat besar dan potensial,” ungkap lulusan Jurusan Matematika Universitas Brawijaya, Malang ini.   

Tahu organik milik Rudik lebih sehat karena tidak menggunakan bahan pengawet atau cairan kimia lainnya. Tahu organik juga lebih berkualitas karena menggunakan kedelai organik. Rasa tahu lebih enak, tidak sangit, dan tidak masam.

Bukan itu saja, produksi tahu jenis ini juga sangat memperhatikan kelestarian lingkungan. "Limbah padat pembuatan tahu [ampas kedelai] bisa dimanfaatkan untuk membuat pakan ternak, tempe gembos, kecap, tepung ampas, dan kue. Sedangkan limbah cairnya [asam kedelai] diolah untuk pengasaman sari kedelai pada proses pembuatan tahu, minuman untuk ternak sapi, cuka masak, nata de soya, pupuk cair dan biogas."

Berkat kualitas yang prima, dia bisa menjual tahu organik dengan harga tinggi.  Jika tahu biasa dijual Rp2.000 per buah, Tahu Pelangi milik Rudik dibandrol dengan harga Rp8.000 per buah. “Harga jualnya bisa mencapai 2—3 kali lipat dari tahu biasa.”

Meskipun harganya lebih mahal, ucap Rudik, tahu organik buatannya tetap diburu oleh konsumen menengah ke atas yang peduli akan kesehatan. Saat ini, Tahu Pelangi telah dipasarkan di kota-kota besar misalnya Jakarta, Surabaya, Malang, Bogor, dan Bandung.

Selain pasar potensial, margin keuntungan yang dia dapat pun sangat tinggi. Dia menjelaskan, margin keuntungan yang didapat dari produksi tahu biasa hanya 10%—15%, sedangkan tahu organik  mencapai 40%—50%.

Ketika ditanya soal peluang bisnis produk organik, Rudik menyatakan pangsa pasar yang bisa diraih sangat besar. “Saat ini bukan masyarakat kalangan atas saja yang peduli kesehatan. Konsumen kelas menengah pun mulai sadar akan asupan makanan sehat dan bergizi. Makanya, saya yakin tahu organik akan terus berkembang di masa depan.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper