Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluang Usaha Bagi Bisnis Pemula, Bisa Coba Bikin Maklun Sepatu

Bisnis cut make trim (CMT) atau maklun tak hanya bergerak di bidang konveksi baju. Jenis usaha lain yang bisa menggunakan skema ini adalah produksi alas kaki.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis cut make trim (CMT) atau maklun tak hanya bergerak di bidang konveksi baju. Jenis usaha lain yang bisa menggunakan skema ini adalah produksi alas kaki.

Layaknya pakaian, industri sepatu juga memiliki potensi pasar yang besar. Namun, banyak orang yang ingin terjun ke bisnis ini merasa ragu lantaran tak memiliki tenaga ahli untuk memproduksi sepatu.

Masalah ini ternyata bisa menjadi peluang usaha potensial yakni jasa maklun sepatu. Salah satu pelaku usaha yang menawarkan jasa produksi alas kaki adalah Yuni Estika Nursanti, 25. Perempuan yang masih berprofesi sebagai mahasiswa ini membangun jasa maklun sepatu sejak 2012.

Yuni mengaku, alasan dia terjun di usaha ini terjadi secara tak sengaja. “Awalnya saya produksi sepatu dengan merek sendiri dari 2010. Seiring waktu berjalan, banyak konsumen yang bertanya soal proses produksi. Banyak orang yang ingin bisnis sepatu, tetapi kesulitan menemukan perajin atau bahan baku,” ujarnya.

Melihat hal ini, Yuni pun membuat divisi baru di perusahaan sepatu miliknya. Namun, sebelum menerima order maklun, dia menambah jumlah perajin sepatu dan mesin-mesin pendukung. Jika sebelumnya dia hanya memiliki 5 orang perajin, kini dia dibantu oleh 9 orang pekerja.

Setelah menambah sumber daya manusia dan mesin, Yuni pun melakukan promosi jasa maklun dari mulut ke mulut (word of mouth). Seperti yang dia perkirakan, order maklun sepatu mulai berdatangan.

Yuni tak sekadar menawarkan jasa produksi alas kaki. Agar konsumen makin tertarik, d ia juga menyediakan aneka ragam bahan sepatu. “Bahan-bahan yang kami sediakan mulai dari kulit sintetis, batik, katun jepang, hingga beludru. Konsumen bisa pilih material yang sesuai dengan desain mereka,” kata pemilik merk Izzi Shoes Indonesia ini.

Yuni fokus memproduksi sepatu hak datar (flat shoes). Namun, dia masih merima pesanan sepatu hak tinggi yaitu wedges dan high heels, meski jumlahnya tak hanyak. Selain lebih mudah dikerjakan, dia menganggap jumlah konsumen yang gemar menggunakan flat shoes lebih banyak dibandingkan sepatu lain.

Untuk harga, Yuni memasang tariff maklun sepatu dengan beberapa paket. Paket pertama dihargai Rp1,7 juta untuk 20 pasang sepatu. Sedangkan paket kedua bernilai Rp7 juta untuk 100 pasang sepatu. “Paket tersebut sudah termasuk bahan baku, ongkos maklun, dan pencetakan brand di sepatu.”

Namun demikian, bisnis maklun sepatu ini bukan berarti mulus tanpa kendala. Tak jarang deadline pengerjaan sepatu molor karena orderan yang menumpuk dalam satu periode. Oleh karenanya, untuk menghindari hal ini Yuni membuat jadwal produksi sebagai acuan.

Seiring waktu berjalan, jumlah konsumen Yuni terus mengalami peningkatan. Jumlah sepatu yang diproduksi mencapai 2.000 pasang tiap bulan. “Target saya memproduksi 3.000 pasang alas kaki per bulan.”

Yuni optimis dengan masa depan bisnis maklun alas kaki yang digelutinya saat ini. Pemikiran ini tentu bukan tanpa alasan. “Jumlah orang, khususnya anak muda, yang ingin terjun menjadi entrepreneur makin banyak. Lebih dari itu, saya merasa senang karena bisa membantu mereka dalam merintis bisnis.”   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper