Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usaha Furnitur Recycle, Manfaatkan Booming Go Green

Menembus pasar ekspor merupakan salah satu mimpi terbesar bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Pasar ekspor tak hanya menjanjikan keuntungan besar, tetapi juga bukti bahwa kualitas produk-produk buatan pelaku usaha diakui oleh dunia internasional.
Usaha Furnitur Recycle, Manfaatkan Booming Go Green
Usaha Furnitur Recycle, Manfaatkan Booming Go Green

Bisnis.com, JAKARTA -- Menembus pasar ekspor merupakan salah satu mimpi terbesar bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Pasar ekspor tak hanya menjanjikan keuntungan besar, tetapi juga bukti bahwa kualitas produk-produk buatan pelaku usaha diakui oleh dunia internasional.

Mewujudkan impian untuk menembus pasar ekspor, khususnya furnitur, bukan perkara gampang. Pelaku usaha harus bekerja ekstra demi menghasilkan produk berkualitas yang sesuai standar internasional.

Ketua Dewan Penasehat Asosiasi Mebel Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahjono mengatakan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan ekspor. “Selain kualitas barang, Bbuyer luar negeri sangat memperhatikan kayu yang dipakai. Makanya, pelaku usaha harus mempergunakan kayu legal dan bersertifikat,” katanya. Salah satunya adalah Sistem Verifikasi Legal Kayu (SVLK).

Lebih lanjut, Ambar mengatakan saat ini pasar internasional melirik furnitur-furnitur bertema ramah lingkungan. “Orang asing tidak suka produk furnitur dari kayu baru. Mereka menentang proses pembakalan liar dan kayu-kayu ilegal,” katanya.

Terkait dengan hal itu, dia menambahkan bisnis furnitur yang dibuat dari kayu bekas (recycle woods) memiliki prospek cerah. Tak heran, banyak pelaku usaha yang mencoba peruntungan dengan memproduksi furnitur recycle.

Namun demikian, ada tantangan yang harus dihadapi oleh para pelaku usaha yang ingin terjun ke bisnis ini. “Pelaku usaha harus mengerti karakteristik kayu bekas. Mereka harus tahu bagaimana memotong, memberi lapisan finishing, hingga membentuknya menjadi satu furnitur yang utuh,” kata Ambar.

Pelaku usaha yang ingin bermain di furnitur daur ulang harus bisa mengikuti perkembangan tren di luar negeri. Dari situ, mereka bisa menggali inspirasi untuk diaplikasikan ke produk-produk mebel yang akan mereka buat.

Soal peluang, menurut Ambar pintu untuk memasarkan produk-produk ke mancanegara terbuka lebar. “Salah satu cara membuka relasi adalah mengikuti pameran. Dulu, pengusaha harus ikut pameran ke luar negeri. Namun, kini justrubuyer internasional datang langsung ke Indonesia mencari produk-produk inovatif dan berkualitas,” ujarnya.

Ketika ditanya tentang pasar-pasar mancanegara, dia mengaku saat ini furnitur Indonesia tak hanya digemari oleh konsumen Eropa, melainkan meluas ke Amerika Serikat, Australia, China, Taiwan, Thailand, hingga Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper