Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Esre Denim, Produk Jeans Lokal Buatan Mahasiswa

Awalnya, produk jeans diperuntukkan bagi kalangan buruh di Negeri Paman Sam tersebut. Namun, karena bahan yang kuat dan potongan yang nyaman, kini jeans bertransformasi menjadi salah satu ikon mode yang tak lekang dimakan waktu.
Contoh produk Esre Denim. Buatan mahasiswa/JIBI
Contoh produk Esre Denim. Buatan mahasiswa/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA --Tren mode celana jeans sangat familier di kalangan masyarakat. Celana ini dipopulerkan oleh Levi Strauss pada 1872 di Amerika Serikat.

Awalnya, produk jeans diperuntukkan bagi kalangan buruh di Negeri Paman Sam tersebut. Namun, karena bahan yang kuat dan potongan yang nyaman, kini jeans bertransformasi menjadi salah satu ikon mode yang tak lekang dimakan waktu.
 
Pasar produk jeans memang cukup sesak. Hal ini ditandai dengan banyaknya merk besar yang menawarkan bahan jeans berkualitas. Sayangnya, harga yang mereka tawarkan sangat tinggi alias mahal. Harga jeans branded itu dibanderol mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Kendati mahal, banyak konsumem tetap membeli jeans bermerk tersebut.
 
Kuatnya daya beli masyarakat akan produk jeans premium membuka mata pelaku usaha lokal. Mereka berlomba-lomba menawarkan produk jeans yang kualitasnya bisa diadu dengan merk asing. Meski berkualitas tinggi, harga jeans lokal ini dibanderol lebih murah ketimbang produk bermerk.
 
Salah satu pelaku usaha lokal yang terjun ke bisnis jeans adalah Razka Pradana Ibrahim. Bersama rekannya, Akbar Sinungan, dia merilis produk celana jeans yang diberi nama Esre Denim sejak 2010.
 
Alasan dia memproduksi jeans bermula kala dia melihat banyak anak muda yang gemar mengoleksi jeans bermerk. "Saya pernah lihat ada jeans yang harganya mencapai Rp3juta. Namun, ketika saya lihat kualitasnya gak terlalu bagus. Saya pikir bisa menghasilkan produk yang lebih bagus," ujar mahasiswa jurusan bisnis Universitas Siswa Bangsa Internasional ini, Kamis, (8/52014).
 
Bermodal uang Rp4 juta yang dia pinjam dari orang tua, Razka memulai bisnis Esre Denim. Uang tersebut dia gunakan untuk membeli bahan jeans dan perlengkapannya. Dari uang tersebut, dia bisa menghasilkan tiga lusin celana jeans.
 
Setelah jadi, dia mulai mempromosikan jeans buatannya ke teman-teman. Tak disangka, banyak teman yang menyukai dan memesan celana dengan jenis yang sama. Dari situ, dia melihat prospek cerah dari bisnis denim.
 
Untuk menjaga kualitas, Razka tak menggunakan bahan lokal. Dia justru memilih bahan jeans asal Jepang dan Amerika Serikat. Hal yang sama dia aplikasikan untuk detail celana, misalnya kancing dan ritsleting. "Semua bahan yang kami gunakan sama dengan material yang ada di produk ternama.
Meski sudah berdiri hampir empat, tahun Esre Denim belum memiliki rumah produksi sendiri. Razka menyerahkan proses jahit ke salah satu vendor konveksi denim yang ada di daerah Tangerang, Jawa Barat. Mahalnya biaya untuk membuat rumah produksi menjadi halangan dia hingga saat ini.
 
Ada tiga potongan celana jeans yang Esre Denim tawarkan, yaitu slim tepper, slim straight, dan regular cut. Rezka mengaku tidak memproduksi celana jeans model ketat (skinny jeans) karena tidak ingin ikut tren fesyen. "Tren boleh berkembang, tetapi Esre Denim punya gaya dan karakteristik tersendiri." Selain bahan denim, dia juga memproduksi varian celana chino.
 
Pertumbuhan bisnis Esre Denim tak hanya terlihat dari varian produk, tetapi kapasitas.  Jika dulu dia memulai bisnisnya dengan tiga lusin jeans, kini Razka mampu memproduksi 600 potong celana setiap bulan.
 
Celana-celana tersebut dia pasarkan melalui situs www.esredenim.com. Selain itu, dia juga menitipkan produknya ke salah satu toko retail lokal yang terkenal di kalangan anak muda di ibukota.
 
Razka menjual jeans premium buatannya mulai dari Rp400.000-Rp1.500.000 per potong. Sayang, dia tidak mau membeberkan omzet dan margin keuntungan yang dia dapat. "Wah , itu rahasia perusahaan. Yang jelas, sambutan konsumen sangat bagus," ujarnya sambil tertawa.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper