Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berawal dari Hobi, Intania Produksi Terrarium nan Memesona

Ada beragam cara untuk memulai bisnis, salah satu cara paling menyenangkan adalah melalui hobi. Begitulah yang dirasakan Intania Budidjadja yang merintis bisnis terrarium sejak setahun silam.

Bisnis.com, JAKARTA -- Ada beragam cara untuk memulai bisnis, salah satu cara paling menyenangkan adalah melalui hobi. Begitulah yang dirasakan Intania Budidjadja yang merintis bisnis terrarium sejak setahun silam.

Intania tak memiliki latar belakang pendidikan di bidang pertanian. Sarjana akutansi yang mengenyam pendidikan di Sydney, Australia, ini terinspirasi membuat terrarium lantaran tak memiliki lahan luas di rumah.

“Saya menemukan konsep terrarium sebagai pengganti taman di rumah. Saya pikir jika banyak orang memiliki masalah serupa, mereka pasti tertarik membeli terrarium,” ujar perempuan berusia 25 tahun ini.

Awalnya, Intania membuat terrarium untuk mempercantik huniannya. Lambat laun, banyak keluarga dan teman yang meminta dibuatkan. Melihat respons positif, dia makin serius untuk berbisnis dan menamakan produknya Lumut Store.

Setelah mempromosikan terrarium dari mulut ke mulut (word of mouth), dia membuat situs sebagai representasi toko online. Intania mengunggah foto-foto terrarium yang sudah jadi di situs tersebut. Dari situ, pesanan dari konsumen pun berdatangan.

Dia mengaku rata-rata konsumen membeli produknya sebagai buah tangan bagi orang kesayangan. Selain berdesain unik, terrarium juga bisa diatur agar sesuai dengan keinginan konsumen.

Konsumen bisa memilih tanaman yang akan digunakan dan menempatkan miniatur manusia di dalam wadah terrarium.

“Kami butuh waktu sekitar 1 -- 2 minggu untuk proses pengerjaan. Saya biasanya mengirim foto hasil jadi terrarium untuk mendapatkan persetujuan sebelum mengirim produk ke konsumen,” katanya.

Intania juga menyediakan terrarium basah dan kering bagi konsumennya. Untuk jenis terrarium kering, dia menggunakan kaktus atau succulent. Sedangkan untuk terrarium basah, dia menggunakan lumut khusus yang tumbuh di pegunungan.

Intania membeli material terrarium di pasar lokal. Meski demikian, ada beberapa produk yang harus diimpor.

“Selain tanaman, elemen penting di terrarium adalah wadah kaca. Saya beberapa kali mengimpor toples atau vas kaca dari luar negeri karena bentuknya unik. Saya gunakan wadah berdiameter 5 cm -- 28 cm,” kata Intania.

Meski baru berusia 1 tahun dan menjalankan bisnis sendirian, Lumut Store menunjukkan perkembangan cukup signifikan. Intania kini mampu membuat 5 buah terrarium setiap hari. Jumlah ini meningkat menjelang hari raya atau hari valentine.

Soal peluang, Intania optimistis bisnis terrarium di Indonesia semakin berkembang. Menurut Intania, banyaknya orang yang gemar menanam tetapi tak punya waktu, membuat permintaan akan produk terrarium terus meningkat.

Produk terrarium Lumut Store dibanderol mulai dari Rp125.000 sampai Rp1,2 juta.

Intania enggan menyebutkan margin keuntungan atau omzet yang dia raih setiap bulan. "Pokoknya cukup untuk memutar roda bisnis kecil-kecilan ini secara berkelanjutan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper