Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DUNIA WAYANG: Kiat Pandawa Meredam Krisis

Kocap kacarita. Pasca peristiwa Bale Sigala-gala, secara lahir para Pandawa mengalami penderitaan yang luar biasa. Akan tetapi seperti pepatah, tekun teken tekan. Siapa tekun akan mendapatkan sebuah teken alias tongkat yang bermakna media untuk berdiri tegak dan maju ke depan, sehingga akan tekan alias sampai pada kondisi yang dicita-citakan.
 Adegan dalam pertunjukan wayang kulit. / Jibifoto.com
Adegan dalam pertunjukan wayang kulit. / Jibifoto.com

Terus merosotnya harga minyak dunia yang disebabkan booming shale gas di Amerika Serikat, membuat risau Rusia. Apalagi perkembangan itu terjadi padasaat pertumbuhan ekonomi negara-negara Barat melemah. Dampaknya, daya beli masyarakat negara tersebut menurun.

Volume ekspor negara-negara Asia ke negara Barat juga ikut berkurang. Kalau dulu China, Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara Asia lainnya bisa mengekspor produk tekstil dan produk lainnya ke AS dan Eropa, sekarang tidak bisa lagi. Kalau toh bisa volume dan nilainya sudah jauh menurun.

Iklim ekonomi global yang tidak kondusif itu mengharuskan negara-negara Asia mengubah strategi agar bisa menjaga pertumbuhan ekonominya.  tidak terkecuali Indonesia.

Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar keempat dunia, bisa memperoleh manfaat dari bonus demografi berupa pasar yang besar untuk produk consumer. Rencana kenaikan harga bahanbakarminyakyang direncanakan Pemerintahan Joko Widodo, harus dijadikan momentum sebagai stimulus dalam mengoptimalkan kemampuan ekonomi dalam negeri.

Dana subsidi BBM bisa dialokasikan untuk meningkatkan kesejahteraanrakyatseperti memberikan dana kesehatan, dana pendidikan, dan dana bantalan kesejahteraan lainnya.  Dengan langkah ini ibaratnya pemerintahan Jokowi telu-telu gati. Satu kebijakan tiga masalah bisa diselesaikan. Hal itulah yang terjadi saat para Pandawa magang di Kerajaan Eko Cokro.

Kocap kacarita. Pasca peristiwa Bale Sigala-gala, secara lahir para Pandawa mengalami penderitaan yang luar biasa. Akan tetapi seperti pepatah, tekun teken tekan. Siapa tekun akan mendapatkan sebuah teken alias tongkat yang bermakna media untuk berdiri tegak dan maju ke depan,  sehingga akan tekan alias sampai pada kondisi yang dicita-citakan.

Ulah para Kurawa yang tak henti meneror dan mengintimidasi, disikapi dengan penuh tawakal dan  kesabaran. Sehingga bukan penderitaan yang didapatkan para Pandawa melainkan reward dan anugerah.

Berkat bimbingan Ibu Kunti yang tegar dan sabar, para Pandawa bisa fokus mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki. Saling gotong royong dan bahu membahu menjadikan para Pandawa bangkit dan makin kuat dari waktu ke waktu.

Bima berhasil mendapatkan kekuatan dari Kahyangan Sapta Pertala setelah berhasil menyunting Betari Nagagini. Berkat kekuatan itu, Bima bisa mengalahkan Prabu Baka sehingga mendapat kepecayaan rakyat Kerajaan Eka Cakra.

Prabu Baka adalah raja lalim yang suka menyengsarakan rakyatnya sediri. Ibaratnya sang raja tega memakan rakyatnya sendiri.

Setelah para Pandawa berhasil memerdekakan rakyat Eka Cakra, Permadi dan Bima ikut berjuang bersama Kokrasana dan Narayana dalam menumpas Prabu Kangsadewa yang ingin merebut kekuasaan Mandura dengan jalan  mengkudeta Prabu Basudewa.

Simpati Rakyat
Perjuangan para Pandawa berbuah manis karena terus menuai simpati masyarakat. Puncaknya para Pandawa berhasil memenangkan sayembara mentang langkap di Kerajaan Pancala Radya.

Sebagai pemenang sayembara, Puntadewa berhak mendapatkan Drupadi sebagai istrinya. Keberhasilan para Pandawa selama di pengasingan inilah yang akhirnya membuka hati adipati Destarastra untuk memberikan hutan Wisa Marta, cikal bakal Kerajaan Amarta.

Strategi yang ditempuh para Pandawa yang mampu menggali potensi diri inilah yang perlu dicontoh oleh para pengambil keputusan di republik ini dalam menyikapi krisis ekonomi global.

Kita harus fokus menggali dan mengoptimalkan potensi pasar dalam negeri. Dibarengi kebijakan simulasi ekonomi yang prorakyat serta meningkatkan investasi untuk mendongkrak pertumbuhan.

Jika strategi itu dijalankan, maka Indonesia tidak akan gampang goyah oleh gejolak ekonomi global. Sekaligus bisa menyiapkan diri secara optimal untuk menyambut kenaikan harga BBM. Sumonggo.


Penulis
Rohmad Hadiwijoyo
Dalang dan CEO RMI Group

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Bisnis Indonesia Week End edisi 9/11/2014

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper