Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menabuh Untung dari Bisnis Pembuatan Cajon

Bisnis pembuatan cajon sekarang tengah banyakmdigeluti menyusul alat msik yang satu ini mulai digemari

Bisnis.com, JAKARTA - Belakangan, Cajon semakin populer di kalangan pemusik perkusi dalam negeri. Selain karena bentuknya yang sederhana, alat musik pukul itu juga digadang-gadang sebagai pengganti drum dan pamornya dinilai akan berbanding lurus dengan gitar akustik.

Alat musik yang berasal dari Amerika Latin tersebut biasanya berbentuk kotak, namun belakangan telah banyak dimodifikasi menjadi bentuk trapesium atau segi enam. Cajon juga bisa diduduki dan biasa menjadi pengiring pertunjukan musik akustik.

Cara menggunankannya juga relatif mudah, pengguna cukup duduk di atas cajon, dan menampar lapisan bagian depan cajon dengan beberapa teknik pukulan hingga menimbulkan suara yang diinginkan.

Karena permintaan yang cenderung terus meningkat tiap tahunnya, peluang usaha di bisnis pembuatan alat musik tersebut juga semakin terbuka lebar. Pelaku usaha di bidang ini pun mulai bermunculan dengan mangusung merek masing-masing.

Salah satunya adalah Iwa Sumanto yang memproduksi cajon merek Solobeat sejak 2010.  Dia terinspirasi membuat cajon karena melihat kebutuhan para pemusik terhadap alat musik akustik yang minimalis dan menghemat tempat.

Selain itu, pembuatan cajon juga sebagai salah satu upaya diversifikasi produk dari bisnis terdahulunya yakni pembuatan stik drum. Dia berusaha mencari produk lain yang masih berhubungan dengan alat musik perkusi, dan akhirnya muncul ide pembuatan cajon.

“Kalau dibandingkan drum, cajon lebih sederhana dan mudah dibawa-bawa. Suara yang dihasilkan juga lebih lembut dan tidak berisik seperti drum,” katanya.

Pria yang berdomisili di Klaten, Jawa Tengah tersebut pun mulai memberanikan diri untuk membuat cajon dan memasarkannya dengan memanfaatan jaringan konsumen stik drum yang sudah dimilikinya.

Iwa mulai melakukan eksperimen untuk membuat beberapa buah cajon. Dia mulai membongkar dan meniliti cajon impor yang sudah ada dipasaran. Kemudian dia coba mengadaptasi beberapa komponen dan memperbaiki kelemahan yang ditemukannya.

Setelah cajon perdananya selesai dibuat, dia coba untuk memasarkannya. Ternyata respons yang diterimanya cukup bagus. Pesanan terhadap cajon buatannya pun akhirnya berdatangan, dan saat ini dia bisa menerima order hingga 100 set cajon dalam sebulan.

Adapun, Solobeat memproduksi dua model cajon yakni cajon kotak dan cajon prisma yang dibanderol dengan harga Rp750.000-Rp850.000 per buah.

Iwa menjelaskan, cajon buatannya tersebuat dibuat dengan menggunaan bahan dasar kayu lokal, yakni kayu mahoni dan mindi, sehingga pasokan untuk produksi relatif mudah dan lancar.

Selain itu cajon Solobeat juga dilengkapi dengan adjustable tuning, sehingga memudahkan pengguna untuk mengantur suara snare cajon untuk menghasilkan suara yang cenderung bass atau treble.

Solobeat juga menyediakan pilihan pembuatan cajon custom, dengan bentuk, ukuran dan bahan baku yang dapat disesuaikan dengan keinginan konsumen. Untuk cajon custom dibanderol mulai Rp850.000.

“Harganya disesuaikan dengan kerumitan bentuk dan pemilihan bahan baku, sedangkan proses pembuatannya membutuhkan waktu sekitar dua minggu,” katanya.

Selama hampir lima tahun memproduksi cajon, Iwa mengatakan peminat produknya semakin meluas. Tak hanya dari kalangan pemusik, tetapi cajon seringkali dicari oleh masyarakat umum yang memerlukan alat musik akustik untuk kebutuhan sebuah acara.

“Banyak yang pesan untuk acara kantor, bahkan kafe dan restoran juga sudah sering memesan sebagai alat untuk menyuguhkan penampilan live music bagi konsumennya,” paparnya.

Selain memasarkan ke berbagai toko peralatan musik yang sudah menjadi rekannya, Iwa juga memasarkan produk ini dengan menggandeng para komunitas musik perkusi dan akustik yang berada di daerahnya, serta promosi melalui akun Facebook Solobeat Drumstick.

Iwa menilai bisnis pembuatan alat musik ini masih cerah dalam beberapa waktu mendatang, seiring dengan semakin banyak orang yang mengenal cajon dan merasakan kelebihannya dibandingkan dengan alat musik pukul lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper