Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendulang Untung Dari Bisnis Pembuatan Tempat Sampah

Semakin gencarnya upaya yang dilakukan pemerintah dan berbagai kelompok masyarakat untuk menciptakan kebersihan lingkungan, secara langsung membuka peluang usaha yang besar bagi para produsen tempat sampah.
Tong sampah/Nenden Sekar Arum
Tong sampah/Nenden Sekar Arum

Bisnis.com, JAKARTA - Semakin gencarnya upaya yang dilakukan pemerintah dan berbagai kelompok masyarakat untuk menciptakan kebersihan lingkungan, secara langsung membuka peluang usaha yang besar bagi para produsen tempat sampah.

Berbagai macam tempat sampah banyak diburu untuk digunakan sebagai perlengkapan penunjang kebersihan di berbagai lokasi, mulai dari perumahan, intitusi negeri dan swasta hingga ruang-ruang publik.

Selain karena pasar dan permintaan yang sangat besar terhadap produk kebersihan, keuntungan yang diperoleh dari bisnis ini juga relatif besar. Hal ini membuat bisnis pembuatan tempat sampah semakin menggiurkan.

Salah satu pelaku usaha yang melihat peluang dari sampah tersebut adalah Agung Setiawan yang memproduksi tempat sampah dengan brand Cleansee.

Bisnisnya tersebut diawali dari tugas kampus yang mengharuskannya membuat sebuah ide bisnis. Karena tidak mau sama dengan rekan-rekan lainnya yang mayoritas mengambil bisnis di sektor fesyen dan kuliner, dia pun memutar otak.

Tanpa sengaja, dia memerhatikan banyak sampah yang bertebaran di kampusnya. Dari sana dia melihat adanya kebutuhan terhadap penyediaan tempat sampah, dan memilih hal tersebut menjadi ide bisnis untuk tugasnya.

Ide tersebut juga diikutsertakan dalam sebuah kompetisi wirausaha dan masuk sebagai finalis tingkat nasional. Dari sana agung mendapatkan modal sebesar Rp5 juta dan juga mendapatkan pinjaman sebesar Rp10 juta untuk dijadikan modal awal usahanya.

Saat menyeriusi bisnis ini pada 2011, Agung menggunakan modalnya untuk menyediakan bahan baku berupa gentong, kaleng dan drum, serta peralatan pendukung seperti cat, besi dan peralatan las.

Agung menjual berbagai jenis tempat sampah dengan warna dan motif yang bisa disesuaikan dengan pesanan. Produknya dibanderol dengan harga mulai dari Rp30.000 hingga Rp2 juta.

Sementara itu, produk yang menjadi unggulan Cleansee adalah tempat sampah terpilah dua berbahan kaleng dengan ukuran 50 liter. Tempat sampah tersebut dibanderol Rp350.000 untuk harga eceran, dan Rp250.000 untuk pembelian minimal 10 set.

Produk unggulan lainnya adalah tempat sampah terpilah dua dari gentong plastik dengan ukuran 30 liter. Produk itu dijual dengan harga eceran Rp325.000, dan Rp275.000 untuk pembelian partai besar.

Cleansee rata-rata mendapatkan pesanan mencapai 200 set tempat sampah kaleng, dan 100 set tempat sampah gentong tiap bulannya. Dari sana, Agung bisa meraup omzet hingga Rp100 juta. “Margin keuntungannya bisa mencapai 30%-40%, apalagi saya mendapatkan bahan baku dari saudara yang juga bergerak pada penyediaan gentong plastik,” katanya.

 

Dengan dibantu tiga orang tenaga kerja yang bertugas untuk mengelas, serta beberapa orang anggota keluarga yang membantu mengecat, Cleansee dapat menyelesaikan pemesanan tempat sampah dalam waktu satu pekan.

 

Agung mengaku, produk yang dibuatnya tidak jauh berbeda dengan buatan produsen lainnya. Namun, dia menonjolkan pada kerja sama dan harga yang bisa dinegosiasi, sehingga konsumen bisa mendapatkan produk yang sesuai dengan budget.

“Kami memberikan penarawan kerja sama kepada perusahaan maupun instansi untuk membantu mereka menjalankan program CSR-nya,” paparnya.

Meskipun permintaan terhadap produknya terus mengalir, Agung mengaku pembayarannya tidak selalu lancar. Pasalnya, ketika berhubungan dengan institusi, proses pembayaran biasanya dilakukan setelah pengajuan dana cair dari perusahaan.

“Jadi mau tidak mau kami harus produksi dulu, baru dibayar di belakang. Untuk itu, seringkali terkendala dalam urusan permodalan,” paparnya.

Selain memberikan penawaran terhadap perusahaan, Agung juga memasarkan produknya melalui website Cleansee.web.id. Dia juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan lingkungan yang diselanggarakan di kawasan Bandung dan sekitarnya.

Dia menilai dengan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, juga ikut memperluas pasar Cleansee. Pasalnya, orang makin membutuhkan tempat sampah untuk menampung setiap limbah yang dihasilkan dalam setiap aktivitas sehari-hari.

Selain itu, dengan adanya peraturan daerah terkait penggunaan tempat sampah serta pemeliharaan kebersihan, membuat bisnisnya ikut terdongkrak.

Sebagai contoh, dengan adanya Peraturan Daerah Kota Bandung yang mewajibkan setiap mobil menyediakan tempat sampah membuat permintaan terhadap tempat mobil sampah meningkat.

Untuk menangkap peluang tersebut, Cleansee pun memproduksi tempat sampah mobil dengan desain dan warna yang bisa disesuaikan dengan keinginan konsumen.

“Tempat sampah yang kami produk tak hanya berfungsi untuk menjaga kebersihan, juga bisa membuat tampilan interior mobil lebih gaya,” katanya.

Ke depannya, Agung juga bercita-cita untuk memanfaatkan barang-barang bekas menjadi produk daur ulang yang berguna. Misalnya mengubah drum menjadi kursi. Sehingga, selain ikut mendaur ulang limbah, dia pun bisa mendapatkan rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper