Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Kreasi Piringan Hitam Masih Sediakan Peluang Besar

Meskipun pemain yang terjun dalam bisnis kreasi piringan hitam semakin banyak, tetapi peluang dalam bisnis ini masih terbuka lebar, sehingga masih banyak celah yang bisa dimanfaatkan para pemain baru.

Bisnis.com, JAKARTA - Meskipun pemain yang terjun dalam bisnis kreasi piringan hitam semakin banyak, tetapi peluang dalam bisnis ini masih terbuka lebar, sehingga masih banyak celah yang bisa dimanfaatkan para pemain baru.

Salah satu pengrajin yang juga mencoba peruntungan dalam bisnis kreasi piringan hitam adalah Galih Pradipta. Pria yang hobi memproduksi barang dengan konsep konsep do-it-yourself (DIY) atau handmade itu mulai merambah kreasi vinyl sejak pertengahan 2014.

Ide untuk masuk ke dalam bisnis ini dia dapatkan setelah melihat tren yang tengah berkembang, yakni semakin banyak orang yang kembali menggemari piringan hitam dalam beberapa tahun terakhir.

“Trennya orang tak hanya mengoleksi piringan hitamnya saja, tapi semua hal yang berbau musik dan vinyl dan saya lihat ada peluang di sana,” katanya.

Dengan referensi dari internet, Galih pun mulai mencoba untuk mengubah sekeping piringan hitam menjadi produk dengan karya seni.

Bermodal sebuah piringan hitam dan mencari jasa pemotongan laser, Galih pun mulai membuat kreasi jam vinyl pertamanya. Modalnya saat itu tak lebih dari Rp100 ribu.

“Untuk piringan hitamnya saya dapatkan dari teman yang kebetulan berbisnis jual beli vinyl. Saya sengaja mencari piringan hitam dengan kondisi 80% dan stikernya masih bagus,” katanya.

Setelah produknya dinilai layak untuk dijual, Galih pun secara gencar memasarkan dan mempromosikan produknya, baik secara mulut ke mulut atau pun membuka stan di pusat keramaian.

Meskipun sudah mulai booming, Galih melihat target pemasaran produknya masih tersegmentasi bagi orang-orang yang memiliki ketertarikan terhadap musik.

Untuk itu dia fokus menjaring konsumen melalui bazaar pada saat festival atau acara khusus yang bertemakan musik.

“Saya pernah buka stan di mal, tetapi responsnya tidak terlalu baik, orang hanya melihatnya saja tanpa menunjukkan ketertarikan. Berbeda jika saya membuka stan pada acara musik, terlihat antusiasme dari calon pembeli,” katanya.

Saat akan mengikuti bazaar pada kegiatan musik, dalam sepekan Galih bisa memproduksi hingga 40 buah produk jam vinyl dengan desain sesuai katalog yang dikeluarkannya.

“Saya sengaja membuat katalog dengan pilihan desain beragam, sehingga konsumen bisa memilih mana yang diinginkan. Hal itu juga sebagai strategi supaya tidak perlu stok produk banyak,” paparnya.

Selain memproduksi produk dengan desain yang sesuai katalog, Galih pun sengaja membuat desain khusus sesuai tema pelaksanaan bazaar. Misalnya, saat mengikuti kegiatan dengan tema film, dia akan membuat kreasi vinyl dengan desain dunia perfilman, misalnya kamera atau gulungan film.

Adapun, produk buatannya yang berada di katalog dibanderol dengan harga normal Rp210.000, atau sekitar Rp195.000 pada saat bazaar, sedangkan untuk produk customized dihargai dua kali lipat dari harga normal.

“Proses pembuatan desain customized membutuhkan waktu hingga empat hari, dengan harga yang disesuaikan dengan tingkat kerumitannya,” kata Galih.

Galih mengaku, persaingan pada bisnis kreasi vinyl saat ini bisa dibilang mulai ketat, apalagi sudah banyak orang yang mulai memproduksi produk yang serupa. Untuk menyiasati hal tersebut, Galih sengaja menyasar market pada event khusus, dan tidak terlalu banyak memasarkan secara online.

“Saya ingin produk buatan saya terkesan eksklusif, dan hanya bisa didapatkan pada event tertentu,” katanya.

Ke depannya, Galih ingin memproduksi barang lainnya dengan bahan baku vinyl dengan fokus terhadap produk-produk dekorasi rumah, seperti lampu hingga partisi ruangan, seperti yang sudah dia produksi selama ini dengan brand Creavology.

“Sekarang permintaan terhadap piringan hitam sedang naik, jadi harus ada ancang-ancang untuk bisa menjaring pasar yang lebih luas, salah satunya dengan diversifikasi produk,” imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper