Bisnis.com, JAKARTA - Fredrik Thomassen memiliki rambut pirang yang hampir menutupi separuh mukanya, nampaknya dia sengaja memelihara jenggotnya. Meski belum lancar berbahasa Indonesia, Fredrik dikenalsebagai pemimpin yang ramah dalam bekerja memimpin perusahaan yang bertempat di daerah Jakarta Selatan.
Fredrik pertama kalinya menginjak kaki di Indonesia pada 2011 lalu. Kepindahannya lantaran harus mengelola perusahaan Elektronik Commerce Fesyen asal Singapura untuk Indonesia yaitu Zalora. Karirnya sebagai Lead Operasional berakhir 2014 lalu, kini Fredrik dinobatkan sebagai Chief Executife Officer (CEO) Zalora Indonesia, yang membawahi ratusan lebih karyawan. Berawal darikegemaran Fredrik mengikuti perkembangan fesyen dunia, Fredrik rela meninggalkan tanah kelahirannya Norwegia untuk mengemban tugasnya.
Dalam mengelola perusahaan Fredrik mempunyai tiga kunci yang harus dimiliki setiap bagian yang ada di Zalora. Ke tiga kunci tersebut yaitu tanggungjawab yang baik, selalu berpikir positifdan mengeluarkan kemampuan diri sebaikbaiknya.
“Intinya setiap karyawan harus memegang penuh tanggungjawab kerjanya, karena tanpa rasa tanggungjawab yang baik perusahaan tidak akan pernah bisa mencapai target yang telah ditentukanbersama,” ujar Pria usia 28 tahun.
Untuk dapat menjalankan tanggungjawab yang baik tersebut harus ada target yang ditentukan terlebih dahulu. Target tersebut Fredrik pisahkan setiap bagiannya, seperti operator yang tidak boleh tidak menjawab satupun panggilan pelanggan yang masuk atau marketing dengan target pemasarannya.
Zalora yang baru akan menginjak usia tiga tahun ini diakui Fredrik masih banyak perlu belajar dalam proses pengembangan usahaannya. Kesalahan tersebut akan diolah Fredrik untuk sebagai bahan evaluasi yang sebisa mungkin untuk tidak diulangi lagi.
Fredrik punya target untuk masih mengembangkan merk Zalora di tengah masyarakat Indonesia. Fredrik berharap ke depannya Zalora akan menjadi semacam Google bagi pemburu fesyen tanahair.
“Saya ingin nantinya ketika orang berbicara tentang fesyen yang terpikir dalam benaknya adalah Zalora,” katanya.
Fredrik juga berencana membangun jaringan lokal diberbagai daerah di Indonesia. Fredrik tidak memungkiri pelanggannya dari berbagai daerah semakin banyak, seperti Papua, Makassar, Medan,dll. Meski baru hampir tiga bulan menjabat sebagai CEO di Zalora Indonesia Fredrik telah mencapai beberapa peningkatan. Dalam kurun waktu yang singkat tersebut Fredrik telah berhasil membawa Zalora Indonesia pada angka penjualan tertinggi dibanding Zalora di negara lainnya.
Selain itu Fredrik juga telah berhasil menyelenggarakan acara Pop Up Of line Store Zalora di Kota Kasablanka Desember lalu. Dalam acara ini pelanggan bebas untuk melakukan akses belanja produk Zalora di mal namun barang tetap diantar ke rumah.
Wisata dan Kuliner
Setelah hampir tiga tahun tinggal di Indonesia Fredrik mengakui negara ini sangat luar biasa dengan berbagai keunikan daerah dan kulinernya. Dia sering menghabiskan akhir pekan untuk melakukan hobi olahraga laut dan gunungnya di luar Kota Jakarta.
“Saya suka Pangandaran, Bali, Lombok dan gunung-gunung yang ada di Indonesia. Saya mengunjungi daerah tersebut setiap akhir pekan dan hari libur,” kata Pria alumnus London School of Economics and Political Science. Menurutnya daerah yang paling mencuri hati adalah Aceh, kata Fredrik Aceh adalah salah satu kota yang sepi dengan ragam lautlautnya yang indah.
Untuk kuliner Fredrik mengaku sangat menyukai rendang daging dan gado-gado, bahkan hampir setiap hari Fredrik menyatap makanan tersebut. Meski demikian Fredrik tetap merindukan tanah kelahirannya Norwegia. Fredrik mengaku sangat merindukan saat turun salju yang tidak akan pernah bisa dijumpainya di Indonesia.