Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Bedanya Coach dan Motivator

Motivator adalah salah satu pekerjaan yang populer apalagi, difasilitasi dengan media televisi yang menyiarkan motivator memberikan dorongan terhadap masalah yang dihadapi. Namun, ternyata coach dan motivator jauh berbeda.
Ilustrasi Motivator/motivator-group.com
Ilustrasi Motivator/motivator-group.com

Bisnis.com, JAKARTA--Motivator adalah salah satu pekerjaan yang populer apalagi, difasilitasi dengan media televisi yang menyiarkan motivator memberikan dorongan terhadap masalah yang dihadapi. Namun, ternyata coach dan motivator jauh berbeda.

Founder Vanaya Institute, lembaga coaching di Indonesia, Lyra Puspa mengatakan coach sangat berbeda dengan pekerjaan lain yang kerap dianggap sama seperti trainer, mentor maupun motivator. Pasalnya, coach ada bukan untuk memberi solusi atau jawaban atas masalah yang terjadi.

Melainkan, memperlihatkan sisi diri lainnya dari dalam. Dari cara bekerjanya, katanya, sudah memberi perbedaan signifikan. Mentor, trainer dan motivator menggunakan pengalaman serta nasehat sebagai alatnya. Individu, katanya, ditawarkan dengan sejumlah cara yang sebenarnya belum tentu cocok karena bersumber dari luar. "Kalau mentor, trainer atau motivator itu kasih solusi, kasih jawaban, kasih nasehat. Coba kasih hal dari luar itu, ke dalam diri," ujarnya dalam sesi wawancara di sela coaching di Bogor, belum lama ini.

Hal itu, tak terjadi saat sedang menjalani sesi coaching. Coach, katanya, datang dengan memberi sejumlah pertanyaan yang hanya bisa dijawab diri sendiri. Dari pertanyaan tersebut, coach, katanya, mengungkap sisi diri yang belum diketahui. Hal itu bisa dijadikan sebagai kekuatan baru yang melahirkan sudut pandang dan perilaku baru. Tak heran bila tak semua orang yang telah menjalani sesi coaching bisa menjadi coach karena harus bisa menahan untuk memberi nasehat.

"Coach itu bertanya. Menggali apa yang ada di dalam lalu keluar. Semua orang bisa ikut coaching tapi enggak semua orang bisa jadi coach karena harus bisa menahan diri biar enggak kasih nasehat," katanya. Lebih lanjut, melalui training, setiap pribadi bisa menambah pengetahuannya. Namun, hanya melalui sesi coaching sudut pandang bisa berubah. Hal ini karena, yang dibutuhkan setiap orang adalah mengenali dirinya sendiri bukan melakukan segala cara yang ditawarkan dari luar.

"Berubah itu pakai coaching, untuk tahu itu pakai training," katanya. Oleh karena itu, coaching bisa dilakukan siapapun di jenis pekerjaan apapun. Mulai dari dokter, psikolog, guru, karyawan hingga pengusaha. Masalah yang ditangani juga beragam mulai dari pendidikan, karir, keuangan hingga bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper