Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Makanan dalam Kemasan Laba Lezat Kuliner Tradisional

Kekayaan kuliner Nusantara sangat beragam, seperti halnya suku dan budayanya. Tak hanya di daerah asal, berbagai kuliner itu telah mendapat tempat di hati konsumen nasional.

Bisnis.com, JAKARTA - Kekayaan kuliner Nusantara sangat beragam, seperti halnya suku dan budayanya. Tak hanya di daerah asal, berbagai kuliner itu telah mendapat tempat di hati konsumen nasional.

Bahkan, sejumlah kuliner kini sudah tersohor di pasar luar negeri. Sejumlah pelaku usaha lantas memanfaatkan momentum tersebut dengan menciptakan varian kuliner, dan mengemasnya secara apik. Selain lebih tahan lama dan praktis dibawa kala bepergian, para pelaku usaha menyasar segmen khusus, yakni sebagai oleh-oleh kuliner khas daerah.

Dari segi bisnis, usaha kuliner tersebut selalu menguntungkan sebab tidak tergolong sebagai usaha musiman. Menurut penuturan pelaku usaha, permintaan untuk kuliner lokal dalam kemasan selalu mengalir sepanjang tahun.

Contohnya produk rendang. Segmen konsumennya terbilang sangat luas. Selain dijadikan sebagai oleh-oleh untuk kalangan turis, rendang kemasan ini juga dijadikan makanan sehari-hari bagi konsumen yang memerlukan kepraktisan dan tidak punya waktu banyak untuk memasak.

Begitu juga dengan usaha soto kemasan yang bisa menembus pasar dengan mudah. Alasannya, sistem penyajian soto kemasan sangat praktis layaknya memasak mi instan, sementara rasa dan produknya juga sudah familiar di lidah orang Indonesia.

Agar dapat menembus pasar yang lebih luas, para pelaku usaha kuliner tradisional dalam kemasan ini menempuh berbagai macam strategi pemasaran.

Sistem daring atau pemasaran lewat Internet menjadi pilihan utama, dan diperkuat dengan sistem keagenan dan distribusi lewat supermarket. Ada juga pelaku usaha yang memasarkan lewat toko oleh-oleh yang ada di daerahnya.

TANTANGAN

Meskipun pada dasarnya tak sulit untuk memasuki pasar, pelaku usaha makanan tradisional dalam kemasan perlu menempuh strategi yang tepat untuk memperbesar pangsa pasar.

Tantangan yang dihadapi juga berbeda-beda. Dalam usaha soto jamur instan misalnya, produk ini masih kerap dianggap sama dengan mi instan. Diperlukan branding yang tepat guna mengangkat added value agar citranya menjadi berbeda.

Strategi yang dapat dilakukan antara lain memosisikan produk soto kemasan sebagai makanan sehat. Cara ini memudahkan untuk masuk ke segmen pasar menengah ke atas dan menggaet kalangan yang tidak mengonsumsi mi instan, serta para konsumen mi instan yang ingin beralih ke produk yang lebih sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Selanjutnya
1. Randang Aliya
Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Minggu (6/3/2016)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper