Bisnis.com, DENPASAR - Pejabat eselon di lingkungan Setda Bali, tokoh masyarakat hingga tokoh agama akan mendapatkan pencerahan dari pakar manajemen Rhenald Kasali terkait masalah perubahan.
Menurut Gubernur Bali Made Mangku Pastika, pihaknya mengundang guru besar Universitas Indonesia tersebut karena daerah ini berada dalam persimpangan. Di satu sisi perubahan merupakan keniscayaan, tetapi daerah ini tetap harus mempertahankan adat, budaya, dan alamnya.
Rencananya pakar manajemen tersebut akan memberikan materi pada 23 April di Gedung Ksirarnawa, Art Centre Denpasar. “Jadi satu pihak harus berpihak karena berubah satu keniscayaan, tetapi di sisi lain harus berpegang pada budaya tradisi, adat alam karena ini modal hidup Bali itu,” tuturnya, Rabu (20/4/2016).
Renald diharapkan memberikan masukan dan pendapat, karena pemikiran dari pihak lain sangat dibutuhkan. Menurutnya, materi perubahan versus tradisi akan dikupas, untuk mengetahui apa yang harus dilakukan oleh Bali di era perubahan yang terjadi sedemikian cepat.
Dia menegaskan Bali membutuhkan masukan untuk mengetahui, apabila harus berubah, apa yang harus berubah, siapa harus mengubah dan kadar perubahannya sejauh mana. Selain itu, bagaimana perubahan itu terjadi, serta tahapan perubahan dapat diikuti.
“Semua harus berubah tapi apanya, kapan dan siapa harus berubah karena menyangkut waktu dan manusia. Itu harus dipertanyakan. Mudah-mudahan beliau dapat berikan pandangan. Kalau misalnya tidak mau berubah, apa yang akan terjadi,” tuturnya.
Menurutnya, Rhenald Kasali merupakan pembuka wawasan. Paska mendapatkan pemahaman tersebut, pihaknya akan memutuskan mengundang pemateri lain dan setelah itu harus dibuat sebuah konsensus. Pastika menegaskan bahwa Bali harus survive di tengah-tengah perubahan cepat yang terjadi sekarang.