Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Islam menggelar Rekrutmen Penyuluh Agama Islam Non PNS. Sebanyak 81.071 peserta tercatat mengikuti seleksi yang digelar serantak di 34 Provinsi hari ini, Minggu (20/11/2016).
Mereka memperebutkan 45.000 kuota penyuluh yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap Kantor Urusan Agama (KUA) akan menerima 8 penyuluh baru. Tes seleksi berlangsung sejak pukul 08.00 waktu setempat di beberapa tempat yang telah disiapkan panitia, seperti kelas madrasah dan lainnya.
"Seleksi kali ini merupakan yang pertama kali dilakukan serentak dengan standar yang sama. Transparansi menjadi ikon rekrutmen PAI Non PNS tahun ini," tegas Direktur Penerangan Agama Islam, Muchtar Ali.
Sejak awal, lanjut Muchtar, proses rekrutmen diumumkan secara terbuka di Kankemenag Kabupaten/Kota, selain diumumkan melalui media cetak dan elektronik. Menurutnya, persyaratan peserta minimal pendidikan S1, kecuali dalam kondisi tertentu boleh SMA atau sederajat.
Mereka yang terpilih akan menjalani masabhakti sebagai penyuluh selama 3 tahun, yaitu 2017-2019. "Jadi akan ada rekrutmen lagi pada tahun 2019," tegasnya.
Tes seleksi penyuluh dilakukan dalam tiga tahap, seleksi administrasi, test tulis, dan wawancara. Seleksi administrasi salah satunya memuat ketentuan bahwa PAI Non PNS berasal dar jurusan Non Pendidikan, kecuali dalam kondisi tertentu. Peserta yang lulus seleksi administrasi diperkenankan mengikuti seleksi tulis dan wawancara.
Tes tulis terdiri dari 100 soal yang terbagi dalam tiga materi, yaitu: wawasan keagamaan, wawasan kebangsaan dan kepenyuluhan agama Islam. Pantauan di beberapa lokasi, pelaksanaan test tulis hari ini berjalan sesuai prosedur.
Tes penyuluh di Kabupaten Kuningan diikuti oleh 306 peserta. Menurut Kepala Kemenag Kuningan Undang Suherman, mereka akan memperebutkan 256 kuota penyuluh.
Di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dari 317 mendaftar, yang lolos administrasi hanya 231 dan akan memperebutkan 152 kuota. Menurut Kepala Kemenag Grobogan, Arifin, pihaknya secara ketat melakukan seleksi administrasi tanpa pungutan sepeser pun.
"Kami optimis melalui seleksi ini akan lahir penyuluh berkualitas. Kami menyambut rekrutmen terbuka ini, karena mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat," tuturnya.
Antusiasme tinggi juga dirasakan di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Sejak pukul 08.00 WIT, sebanyak 23 orang mengikuti test. Meski harus menempuh perjalanan berat, para peserta tampak semangat mengikuti tes.
"Meski kami ini di kampung, alhamdulillah semangatnya tidak kalah dengan kota," ujar Nadia, salah satu pengawas di Raja Ampat. Hasil seleksi ini rencananya akan diumumkan pada 1 Desember secara nasional melalui website Kemenag.