Bisnis.com, JAKARTA- Anggek menjadi salah satu primadona untuk bunga hias saat ini. Tanaman yang memiliki beragam jenis dan warna ini berhasil menjadi magnet sebagai penghias sebuah ruang hingga terlihat lebih ciamik.
Seperti yang dilakukan Arfan Affandi. Kegemarannya kepada bunga menjadi peluang usaha sampai menghasilkan pundi-pundi rupiah yang tidak sedikit. Usaha ini telah berjalan sejak 1993 saat dia masih muda. Siapa sangka kini Yan Flora, gerai bunga miliknya terus menerima pesanan sewa tanaman.
Bisnis sewa tanaman dirasa masih cukup menjanjikan di kalangan masyarakat. Permintaan tinggi dari costumer membuat pengusaha tanaman berlomba-lomba untuk membentuk Anggrek dengan pucuk yang sedap dipandang mata.
“Ada pula yang membeli untuk diberikan kepada karyawan kantor tertentu yang sedang berulang tahun,” kata Arfan kepada Bisnis Indonesia Weekend belum lama ini.
Kebanyakan permintaan sewa bunga Anggek ini didominasi oleh perkantoran dan atau perusahaan tertentu. Pemesan akan menaruh bunga yang diminta pada sudut-sudut kosong. Tujuannya untuk menutupi ruang hampa pada sebuah ruangan, sehingga terlihat lebih menarik.
Kehadiran bunga Anggrek juga diharap mampu menciptakan suasana asri di ruang tersebut. Secara tidak langsung, tangkai-tangkai bunga ditujukan untuk menciptakan perasaan nyaman bagi setiap orang yang melihatnya.
Biasanya pada acara hajatan, tanaman bunga seperti anggek tidak diletakkan di lantai. Namun digantung di tempat tertentu, semisal pada serambi rumah atau dinding pagar. Hal ini juga untuk menarik perhatian tamu undangan dan memenuhi dekorasi dari biasa menjadi lebih cantik.
Untuk menghasilkan bunga yang baik, tentu tidak dilakukan dengan perawatan seadanya. Hanya tangan-tangan khusus yang mampu menghasilkan bunga dengan kualitas nomor wahid. Belum lagi perawatan bunga ini juga harus dilakukan hati-hati agar tampilan Anggrek tetap baik dan segar.
Arfan memiliki trik khusus namun sederhana untuk membuat tamanan anggeknya tahan lama. Setiap hari, dirinya menyiram tiap anggrek sebanyak dua kali. Ini dilakukan agar selalu terlihat segar. Di samping itu, kecukupan air juga tidak membuat anggek mudah layu.
Tantangan yang paling besar adalah saat hendak mengantarnya. Setiap ingin mengantarkan pesanan bunga, bisa saja terjadi keteledoran sehingga membuat tanaman rusak. Namun untuk menghindari ancaman tersebut Arsan memilih membungkus bunga menggunakan kertas khusus buat melindungi kelopak bunga anggek.
“Kelopak bungan anggrek dibungkus dengan rapi agar tidak mudah patah atau rusak,” tuturnya.
Menurutnya, bunga yang paling digemari pemesan ialah anggek jenis bulan. Jenis ini paling banyak dicari kostumen. Hasil kelopak bunga yang cukup menawan membuat siapapun tertarik memesannya, wajar tarif anggrek bulan yang lebih mahal.
Untuk anggrek, Yan Flora yang beralamat di Jalan Raya Bojong Sari, Gang Mawar Sawangan, Depok, Jawa Barat ini, memiliki spesifikasi khusus soal harga. Untuk aggrek jesnis dendro biasa, dia mematok harga Rp150.000/bulan, sementara anggrek bulan standar sampai Rp270.000/bulan. Semakin baik kelopak dan tampilannya, tentu harga juga ikut berbicara.
Arfan mengakui bisnis ini cukup sulit dilakukan di awal pembentukannya. Namun dia menggemari betul bisnis ini, sehingga tekatnya membuat Yan Flora berkembang pesat. “Karena ada pepatah mengatakan "cintai dulu pekerjaanmu agar semua menjadi mudah," nah karena saya mencintai pekerjaan saya makanya semua terasa mudah.
Untuk memulai bisnis ini, menurutnya ada beberapa hal dasar yang harus disediakan, seperti kendaraan, tenaga, dan lahan yang cukup. Namun yang paling menentukan juga soal mental kuat si pengusaha.