Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Shinta Kamdani : Dunia Bisnis Butuh Lebih Banyak Sosok Perempuan

Kerap dipandang sebelah mata dan dituntut untuk menyelaraskan dua peran berbeda di rumah dan tempat kerja menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh pebisnis perempuan.
Shinta Kamdani/istimewa
Shinta Kamdani/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Bukan hal yang mudah bagi seorang perempuan menakhodai sebuah perusahaan. Budaya patriaki yang masih sangat kental menghadirkan segudang tantangan bagi perempuan yang terjun ke dunia bisnis.

Kerap dipandang sebelah mata dan dituntut untuk menyelaraskan dua peran berbeda di rumah dan tempat kerja menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh pebisnis perempuan.

Oleh karena itu, menurut CEO Sintesa Group/PT Widjajatunggal Sejahtera Shinta W. Kamdani dibutuhkan ketekunan, keberanian, dan kepercayaan diri yang tinggi dari seorang perempuan untuk meraih kesuksesan di dunia bisnis. Adapun, kunci utamanya adalah keberanian untuk mengungkapkan pendapat dan menunjukkan kekuatan kepemimpinan dari seorang perempuan.  

Shinta Kamdani : Dunia Bisnis Butuh Lebih Banyak Sosok Perempuan

“Saya berani untuk mengungkapkan pendapat dan juga berani menunjukkan kekuatan kepemimpinan perempuan yang humanis, kooperatif, dan juga memiliki simpati yang pada akhirnya mampu memberikan keputusan bisnis yang riil dan efektif,” tuturnya kepada Bisnis belum lama ini.

Shinta menjelaskan bahwa perempuan perlu memperhatikan tiga hal ketika memutuskan terjun ke dunia bisnis, antara lain purpose (tujuan), perseverance (ketekunan), dan passion (kecintaan terhadap bidang yang ditekuni).

Pertama, sebelum memulai bisnis menurut Shinta seseorang terlebih dahulu harus memiliki tujuan yang jelas, seperti memberdayakan perempuan ataupun memberdayakan pengusaha kecil.

"Bagi saya end-goal adalah membangun bisnis yang berkelanjutan tidak hanya berorientasi pada profit tapi juga membangun bisnis yang berdampak positif bagi lingkungan dan komunitas," tuturnya.

Kedua adalah kecintaan terhadap bidang yang ditekuni. Hal ini menjadi motivator penting terutama ketika dihadapkan banyak kegagalan dan stereotipe.

"Bekerja dengan penuh passion sendiri dapat menghadirkan banyak ide-ide baru, pembelajaran dan kegigihan mencapai tujuan," ungkap Shinta.

Ketiga, menjadi pebisnis pasti dihadapkan banyak kegagalan, misalnya proyek yang tidak jalan ataupun kesulitan memperoleh pendanaan. Tentu kuncinya adalah ketekunan berusaha mencapai tujuan dan terus melakukan eksperimen serta tetap belajar dari kegagalan-kegagalan tersebut.

Selain itu, yang tak kalah penting tentu adanya dukungan aktif dari keluarga, perusahaan, dan rekan terdekat agar perempuan terpacu untuk lebih produktif dan terus berupaya memberikan yang terbaik.

Lebih lanjut, perempuan yang aktif di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu terus berupaya mendorong lebih banyak perempuan yang terjun ke dunia bisnis dan mengambil pucuk kepemimpinan. 

“Dunia bisnis perlu sosok perempuan, perempuan dikenal sebagai sosok yang memiliki kemampuan untuk multitasking, tidak hanya itu saja, perempuan juga berhati-hati dalam mengambil keputusan hal ini penting dikarenakan keputusan bisnis akan dapat berpengaruh bagi lingkungan sekitar serta kemampuan negosiasi dan sifat humanis perempuan yang mampu menciptakan kolaborasi win-win solutions,” ungkapnya.

Kemudian, Shinta percaya jika perempuan memiliki ruang lebih besar untuk mencapai potensi penuh mereka, pada akhirnya akan memberi perusahaan keuntungan strategis, inovasi yang terus berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi.

Shinta Kamdani : Dunia Bisnis Butuh Lebih Banyak Sosok Perempuan

Menurutnya, hal tersebut dibuktikan oleh riset dari McKinsey Global Institute yang melaporkan bahwa perusahaan dengan proporsi perempuan yang tinggi di pimpinan perusahaan memiliki kinerja keuangan lebih baik 41%. 

Semangat Melayani

Lebih lanjut, Shinta mengungkapkan bahwa dirinya dalam menjalankan bisnisnya terinspirasi oleh Bunda Teresa. Menurutnya sosok Bunda Teresa adalah sosok rendah hati yang mengabdikan dirinya untuk melayani banyak orang.

"Memang Bunda Theresa bukanlah sosok pemimpin bisnis, namun dari beliau saya belajar banyak mengenai servant leadership yang dapat menjadi memimpin yang melayani dan dapat menjadi teladan bagi bawahan dan juga orang lain," tuturnya.

Di sisi lain, melalui Sintesa Group dirinya juga memberdayakan kaum perempuan baik pebisnis dan profesional untuk memperoleh lebih banyak peran dan kesempatan untuk berkarya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper