Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada FOMO, Milenial Wajib Susun Perencanaan Keuangan

Bagi milenial, jangan lupa untuk mulai menyusun anggaran keuangan dan disiplin dalam mengatur pengeluaran bulanan.
Tips Keuangan. /Bisnis.com
Tips Keuangan. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Belakang banyak kaum milenial yang mendadak hobi mengoleksi tanaman hingga mengonsumsi madu kekinian yang harganya cukup mahal. Padahal sebelumnya mereka tidak pernah melakukan hal-hal tersebut namun ikut membeli karena sedang hype di media sosial.

Rasa ingin memiliki pasca melihat sebuah postingan di media sosial hingga takut ketinggalan tersebut yang disebut dengan FOMO atau fear of missing out.

Growth Manager Super You, Antonius Tan mengatakan membeli tanaman dan mengonsumsi madu kekinian sebenarnya boleh saja asal dengan perhitungan karena kebiasaan yang awalnya terlihat sepele, dapat menjadi salah satu 'bocor halus' yang akan mengganggu keuangan.

"Milenial perlu menerapkan disiplin finansial sejak muda," ujarnya, Rabu (2/11/2020).

Antonius menerangkan untuk memulainya bisa dengan menyusun anggaran keuangan dan disiplin dilakukan setiap bulan demi mengontrol pendapatan yang diperoleh. Jangan lupa untuk patuh pada anggaran yang sudah disusun.

"Jangan sampai pula uang sudah habis pada tengah bulan karena tergiur barang-barang lucu atau karena melihat teman lain sudah punya kemudian memaksakan diri juga harus punya. Padahal, masih ada biaya penting yang harus dibayar," tegasnya.

Anggaran yang perlu disusun oleh milenial mungkin belum serumit mereka yang sudah berkeluarga, mungkin juga belum memiliki pendapatan dua digit.

Setidaknya, dari pendapatan yang ada kata Antonius, dibagi berdasarkan prioritas, seperti kebutuhan sehari-hari, sosial, dan dana darurat. Setelah pos keuangan sudah terpenuhi maka akan lebih mudah menyisihkan sejumlah uang untuk keperluan tersier.

Namun, jika pos kebutuhan tersier sudah habis, Antonius menyarankan jangan mengganggu pos dana lainnya hanya untuk memenuhi FOMO. Jangan sampai kebutuhan dibayar dengan cara berutang, misalnya dengan kartu kredit, lalu dilunasi dengan cara cicilan minimum.

"Pengeluaran FOMO tanpa perencanaan hanya membuat kita menjadi milenial frustasi karena hanya sibuk mengurus utang," sebutnya.

Bagaimana jika ada sisa uang dari kebutuhan primer? Antonius menilai bisa menggunakan dana sisa dipakai untuk keperluan tersier. Tetapi, ini pun tidak disarankan. Sebaliknya, akan jauh lebih bijaksana jika sisa uang itu dialihkan menjadi tabungan atau investasi sehingga aset terus bertambah selagi muda.

"Terpikirkan untuk memanfaatkan uang yang tadinya untuk memenuhi keinginan FOMO menjadi jauh lebih bermanfaat? Anda dapat alokasikan ke asuransi sebagai cara melindungi aset dan akan bermanfaat untuk masa depan. Salah satunya adalah asuransi kesehatan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper