Bisnis.com, JAKARTA – Pendiri Amazon, Jeff Bezos bersama rekan-rekannya telah berhasil menjelajah tepian luar angkasa dan beberapa saat setelah kembali ke bumi dengan roket New Shepard, dia mengucapkan terima kasih kepada tim Blue Origin yang memungkinkan penerbangannya.
Dia juga berterima kasih kepada kota Van Horn di Texas, yang menjadi tuan rumah peluncuran hari Selasa (20/7/2021).
"Saya ingin berterima kasih kepada setiap karyawan Amazon dan setiap pelanggan Amazon, karena kalian membayar semua ini. Terima kasih banyak dari lubuk hati saya." katanya, melansir NPR, Rabu (21/7/2021).
Dalam sebuah video, komentar Bezos muncul dengan sungguh-sungguh dan mengundang gelak tawa penonton konferensi berita. Tetapi sebagai orang terkaya di dunia seorang miliuner dengan proporsi ekstrem, bernilai lebih dari US$200 miliar atau pria itu telah berada di bawah pengawasan ketat atas sikapnya terhadap kesenjangan kekayaan yang menganga di Amerika.
Saat ini Amazon mempekerjakan hampir 1,3 juta pekerja, sebagian besar dari mereka memindai dan mengemas barang di gudang. Pada tahun 2018, Amazon adalah salah satu perusahaan besar pertama yang menaikkan upah awalnya menjadi US$15 (sekitar Rp217.000) per jam, dan tim hubungan masyarakatnya telah melawan persepsi perusahaan sebagai pemberi kerja berupah rendah. Pada tahun 2020, perusahaan melaporkan bahwa upah rata-ratanya adalah US$29.007 (sekitar Rp 421 juta) per tahun.
Pada hari Selasa, setelah 11 menit peluncurannya ke tepi ruang angkasa, Bezos memberikan US$100 juta (sekitar Rp1,5 triliun) dalam "penghargaan keberanian dan kesopanan." Jumlah tersebut dibagi antara chef José Andrés, CNN personality dan wirausahawan sosial Van Jones untuk diberikan kepada badan amal dan organisasi nirlaba pilihan mereka.
“Kami membutuhkan pemersatu dan bukan pengganggu,” kata Bezos saat mengumumkan penghargaan tersebut. "Menjadi pemberani itu mudah tetapi juga kejam. Cobalah menjadi berani dan beradab. Cobalah menjadi berani dan pemersatu. Itu lebih sulit dan jauh lebih baik, dan membuat dunia lebih baik."
Bezos mengundurkan diri sebagai CEO Amazon pada 5 Juli, tepat 27 tahun sejak ia meluncurkan perusahaan tersebut. Tapi dia tetap menjadi pemegang saham terbesar Amazon, dan kekayaannya terkait dengan kesuksesan perusahaan, yang sekarang bernilai US$1,8 triliun. Inilah sebabnya mengapa Bezos menyebut Amazon sebagai "tiket lotre" yang memungkinkannya berinvestasi dalam eksplorasi ruang angkasa - sekitar US$ 1 miliar per tahun.
Tahun lalu, Bezos dan mantan istrinya MacKenzie Scott menduduki puncak daftar donor amal AS. Bezos telah mengeluarkan sejumlah uang untuk tujuan seperti tunawisma, pendidikan, dan perubahan iklim. Pekan lalu, dia memberikan US$200 juta (sekitar Rp2 triliun) kepada Museum Dirgantara dan Luar Angkasa Nasional Smithsonian Institution.
Dalam sebuah wawancara Senin dengan CNN, Bezos berbicara kepada para kritikus yang berpendapat bahwa kekayaan dan perhatiannya akan lebih bermanfaat jika diarahkan pada kebutuhan yang lebih mendesak di planet kita.
"Kita harus melakukan keduanya," kata Bezos. "Kami memiliki banyak masalah di sini dan sekarang di Bumi, dan kami perlu mengatasinya. Dan kami selalu perlu melihat ke masa depan," menambahkan bahwa mungkin "hal-hal menakjubkan" yang mungkin dilakukan generasi berikutnya di luar angkasa "akan memecahkan masalah di Bumi."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
