Bisnis.com, JAKARTA - Kebutuhan masyarakat Indonesia akan rumah hunian terus meningkat.
Besarnya potensi pasar perumahan membuat perusahaan ritel Supermarket bahan bangunan PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk. antusias. Karena kian banyak hunian dibangun, banyak pula potensi rumah direnovasi.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merencanakan untuk membangun proyek infrastruktur yang akan dilakukan pada tahun 2020 hingga tahun 2024.
Proses pembangunan infrastruktur tersebut berfokus pada sumber daya air, konektivitas jalan serta jembatan, pembangunan perumahan dan pembangunan permukiman. Dalam membangun proyek infrastuktur tersebut pemerintah telah menyiapkan estimasi anggaran sebesar Rp 2.000 triliun yang akan digunakan selama proses pembangunan 2020 hingga 2024 diseluruh Indonesia.
Dan anggaran untuk perumahan di 33 propinsi di tahun 2021 untuk program sejuta rumah sebesar 8,093 Triliun, hal ini akan berdampak pada lokasi dimana Depo Bangunan berada.
Untuk pembangunan perumahan akan diperkirakan terdiri 50.000 unit rumah susun, 25.000 unit rumah khusus, 1,5 juta unit rumah swadaya dan 500.000 unit prasarana, sarana dan utilitas perumahan. Dalam hal ini tentu terjadi peningkatan permintaan akan kebutuhan bahan bangunan untuk perumahan dan permukiman, serta peningkatan kebutuhan untuk merenovasi.
Baca Juga
Kambiyanto Kettin, Direktur Utama PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk mengatakan, saat ini bisnis perusahaan building material seperti yang dijual Depo Bangunan sedang bergerak menuju arah membaik seiring pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin kondusif dari pandemi Covid-19.
Karena itu, besarnya potensi pasar ini, membuat dia yakin, laju perusahaan ke depan makin pesat. Apalagi rumah hunian tidak hanya dibangun oleh pengembang swasta juga melainkan oleh pemerintah dalam hal ini kementerian PUPR.
Terlebih lagi infrastruktur yang diprogramkan pemerintah itu penting, pemerintah punya program sejuta rumah karena backlog itu 9 juta berdasarkan data statistik. Selain itu juga bangun tol dan pelabuhan, setelah ini jadi, pasti tahap selanjutnya perumahan dan itu butuh bahan bangunan. Kebutuhan masyarakat akan bahan bangunan menurutnya tidak pernah surut, masyarakat membutuhkan bahan bangunan untuk memperbaiki rumahnya.
Hal ini yang menjadi potensi, dengan semakin banyaknya properti baru yang muncul maka akan berkembang pula kebutuhan renovasi, bahkan dimasa pandemi pembangunan real estat melambat namun renovasi rumah lama tetap berjalan. Inilah yang menjadi benefit bagi perusahaan ke depannya. " Sebab rumusnya jelas, kalau rumah bertumbuh ya, tentu saja renovasi juga akan bertumbuh. Kebutuhan orang jelas, sandang, pangan dan papan, kebutuhan rumah merupakan keharusan,"paparnya lagi.
Atas dasar tersebut, Depo Bangunan berencana melaksanakan IPO untuk memperkuat permodalan yang merupakan persiapan mengembangkan jumlah gerai depo bangunan di banyak kabupaten kota untuk memenuhi dan membawa kelengkapan, kenyaman dalam berbelanja serta harga yang kompetitif bahan bangunan di seluruh Indonesia.
Dengan kondisi peningkatan proyek infrastruktur terutama pembangunan perumahan tersebut, Perseroan memiliki peluang bisnis yang baik kedepannya. Bertekad IPO, PT CaturKarda Depo Bangunan memiliki asset sesuai nilai buku sekitar 1,2 triliun dengan 10 gerainya mulai dari Kalimalang, Tangerang Selatan, Sidoarjo, Malang, Bandung, Denpasar, Bogor, Bekasi Bandar Lampung dan Jember.