Bisnis.com, PEKANBARU - Ibu rumah tangga dengan anak beranjak remaja, sebenarnya punya waktu lebih lapang untuk berkreasi dan mencari penghasilan tambahan. Namun tidak semua ibu-ibu melakukan hal itu, salah satunya kendalanya jika lingkungan kurang mendukung.
Kondisi itu menjadi kekhawatiran Elva Nelin, koordinator Kelompok Usaha Bersama (KUB) Kembang Setaman di Pekanbaru. Pada 2009 dulu awalnya dia melihat potensi waktu luang ibu rumah tangga di lingkungannya.
"Karena saya melihat ada potensi saat ibu-ibu memanfaatkan waktu luang yang ada. Lalu kami membentuk KUB dan ikut beberapa program pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas, seperti Perindustrian dan Perdagangan di Pekanbaru," ujarnya.
Usai mengikuti pelatihan, anggota KUB mengumpulkan modal dari uang saku yang didapatkan dan mulai membuat souvenir dengan bahan dari kain perca. Tidak sampai di situ, pihaknya menggandeng KUB lain dan mulai menambah jenis produk kreasi seperti kain songket, kotak tisu.
Hasilnya kini pola pikir para ibu-ibu di KUB Kembang Setaman mulai berubah menjadi pelaku wirausaha, dimana biasanya hanya kumpul-kumpul dan bercerita saja, kini sudah bisa mrnghasilkan kriya dan produk kreatif yang punya nilai jual.
Kemudian pada 2010, pihaknya terus berupaya mengembangkan produk KUB yakni dengan memanfaatkan limbah plastik kemasan konsumsi rumahan seperti plastik minyak goreng, plastik sabun cuci, dan limbah sejenis. Hasilnya kreasi itu mendapatkan perhatian pemerintah, serta mendapatkan dukungan pada program PNPM Mandiri dan diberikan bantuan berupa mesin produksi bahan limbah plastik daur ulang.
Baca Juga
Tidak hanya itu, karena produk kerajinan yang dibuat telah dikenal luas, KUB Kembang Setaman mulai diajak ikut sejumlah kegiatan pameran di Pekanbaru Riau, dan kota-kota lainnya di Tanah Air termasuk di ibu kota Jakarta.
"Sampai kini kami sudah punya 15 KUB dari berbagai bidang usaha kreatif, terakhir adalah KUB yang didukung Universitas Abdurrab dengan produk teh antioksidan. Produk kami sekarang ada kreasi batik, songket, hiasan akrilik, bordiran, kerajinan piring lidi sawit dan lainnya. Kami usahakan setiap tahun menambah produk dan mitra KUB," ujarnya.
Saat ini dari 15 KUB yang telah bergabung, ada sekitar 75 orang ibu-ibu yang terlibat dalam membuat berbagai kerajinan dan produk kreatif. Dengan potensi dan jumlah anggota yang besar itu, perkembangan usahanya juga membutuhkan dukungan pembiayaan.
Elva menjelaskan sudah ada penyaluran kredit dari Bank BRI dengan nilai Rp25 juta dan ada juga yang Rp50 juta, yang sebagian besar digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi serta menambah perluasan pemasaran.
Menurutnya Bank BRI sudah memberikan dukungan tidak hanya dari pembiayaan dan kredit, tetapi juga melalui pelatihan pengembangan usaha, peningkatan kualitas produk, dan pelibatan pada berbagai kegiatan pameran.
"Kami juga sudah dilibatkan menjadi agen BRILink, sehingga kami benar-benar terbantu dalam mengembangkan usaha di KUB Kembang Setaman ini. Harapan kami bank BRI terus mendukung kegiatan ibu-ibu di sini sehingga mampu menggapai masa depan keluarga," ujarnya.
Sementara itu Bank BRI Kanwil Pekanbaru mengakui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) kepada usaha mikro kecil menengah setempat, telah ikut mendorong penguatan perekonomian masyarakat selama pandemi.
Team Leader Regional Decision Support BRI Kanwil Pekanbaru, Abmierdal Rahmat mengatakan mayoritas penyaluran KUR di Pekanbaru didominasi industri olahan, makanan dan minuman, serta kriya.
"Memang penyaluran KUR kami dari BRI di masa pandemi ini sudah membantu masyarakat mengembangkan usahanya, dan produk KUR telah signifikan mendorong peningkatan kredit di Riau," ujarnya.
Penyaluran kredit ini menurutnya akan mendorong pelaku UMKM meningkatkan kapasitas produksi, sehingga hasil usaha yang didapat bisa meningkat, dan bisa menambah penghasilan keluarga di masa pandemi ini.
Dari data terakhir pada 31 Desember 2021, nilai KUR yang telah disalurkan BRI Kanwil Pekanbaru mencapai Rp4,42 triliun untuk sebanyak 134.000 debitur. Tahun ini pihaknya akan mendorong tidak hanya KUR mikro, tetapi juga segmen baru yakni KUR ultra mikro.